27.8 C
Surabaya
3 May 2025, 2:13 AM WIB

Bupati Sidoarjo Subandi: Pendekatan Pentahelix Ciptakan Kolaborasi Sinergis untuk Membangun Sidoarjo

METROTODAY, SIDOARJO – Pemkab Sidoarjo berharap dapat menerima banyak masukan dari berbagai pihak. Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJDM), diperlukan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media massa. Pentahelix yang strategis.

Bupati Sidoarjo Subandi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2025–2029 pada Rabu pagi (30 April 2025). Musrenbang berlangsung di Pendopo Delta Wibawa.

Forum itu dihadiri Forkopimda Sidoarjo dan berbagai pemangku kepentingan. Di antaranya, Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Christian Tobing, Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo, Kepala BNN Sidoarjo Kombespol Gatot Soegeng Soesanto.

Ada pula Kasi Pengelolaan Barang Bukti Kejari Sidoarjo Novan Basuki Ariyanto, Kepala BPS Muhammad Ismail, Ketua Forum CSR Herti Ahmayanti, Kepala Cabang Bank Jatim Suyatno, serta perwakilan dari Forum Anak Sidoarjo. Termasuk, perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Timur, serta Bappeda dari Kota Surabaya, Mojokerto, Gresik, dan Pasuruan.

Bupati Sidoarjo Subandi menjelaskan, musrenbang ini bertujuan untuk melakukan penajaman, penyelarasan, klarifikasi, dan kesepakatan terhadap rancangan RPJMD 2025–2029. Sekaligus mewujudkan perencanaan pembangunan daerah jangka menengah yang partisipatif, akuntabel, dan sesuai ketentuan perundang-undangan.

Bupati Sidoarjo Subandi menekankan, forum Musrenbang RPJMD sangat penting sebagai wadah strategis untuk menjawab tantangan pembangunan daerah yang semakin kompleks. Visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Sidoarjo 2025–2029 adalah “Menata Desa, Membangun Kota Menuju Sidoarjo Menjadi Metropolitan Berkarakter dan Berkelanjutan.”

”Forum ini difokuskan pada pembahasan dan kesepakatan atas rancangan RPJMD. Akan dituangkan dalam berita acara. Karena itu, saya mengharapkan masukan dan saran konstruktif dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan dokumen ini,” ujar Bupati Sidoarjo Subandi.

Keberhasilan penyusunan RPJMD, lanjut dia, tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi seluruh pihak. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan Sidoarjo meraih penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pemprov Jatim menetapkan Kabupaten Sidoarjo sebagai kabupaten terbaik pertama dalam ajang Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Provinsi Tahun 2025.

”Capaian ini adalah buah kerja bersama melalui pendekatan pentahelix, yaitu kolaborasi strategis antara pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media massa,” ungkapnya.

Bupati Subandi mencontohkan efektivitas pendekatan pentahelix dalam program Warung Rakyat. Program itu melibatkan langsung masyarakat dan stakeholders terkait. Ia meminta agar seluruh kepala perangkat daerah mengedepankan kolaborasi lintas sektor sebagai strategi utama dalam mengeksekusi kebijakan pembangunan dan program prioritas daerah.

Kolaborasi stakeholders lintas sektor ini juga penting dalam menciptakan alternatif pembiayaan pembangunan daerah yang berkeadilan. Ini sejalan dengan semangat Perda Kabupaten Sidoarjo Nomor 2 Tahun 2013 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan.

”Kita mendorong dunia usaha berkontribusi aktif dalam pembangunan yang berorientasi hasil dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Bupati Sidoarjo Subandi.

Penyampaian dan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RPJMD 2025–2029 ke DPRD dijadwalkan dilakukan pada minggu keempat bulan Mei 2025. Setelah itu, dilakukan evaluasi oleh Gubernur Jawa Timur.

”Saya mengapresiasi kinerja seluruh perangkat daerah yang telah berkomitmen menyelesaikan rancangan RPJMD ini,” tambah Bupati Sidoarjo Subandi. (MT)

 

METROTODAY, SIDOARJO – Pemkab Sidoarjo berharap dapat menerima banyak masukan dari berbagai pihak. Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJDM), diperlukan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media massa. Pentahelix yang strategis.

Bupati Sidoarjo Subandi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2025–2029 pada Rabu pagi (30 April 2025). Musrenbang berlangsung di Pendopo Delta Wibawa.

Forum itu dihadiri Forkopimda Sidoarjo dan berbagai pemangku kepentingan. Di antaranya, Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Christian Tobing, Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo, Kepala BNN Sidoarjo Kombespol Gatot Soegeng Soesanto.

Ada pula Kasi Pengelolaan Barang Bukti Kejari Sidoarjo Novan Basuki Ariyanto, Kepala BPS Muhammad Ismail, Ketua Forum CSR Herti Ahmayanti, Kepala Cabang Bank Jatim Suyatno, serta perwakilan dari Forum Anak Sidoarjo. Termasuk, perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Timur, serta Bappeda dari Kota Surabaya, Mojokerto, Gresik, dan Pasuruan.

Bupati Sidoarjo Subandi menjelaskan, musrenbang ini bertujuan untuk melakukan penajaman, penyelarasan, klarifikasi, dan kesepakatan terhadap rancangan RPJMD 2025–2029. Sekaligus mewujudkan perencanaan pembangunan daerah jangka menengah yang partisipatif, akuntabel, dan sesuai ketentuan perundang-undangan.

Bupati Sidoarjo Subandi menekankan, forum Musrenbang RPJMD sangat penting sebagai wadah strategis untuk menjawab tantangan pembangunan daerah yang semakin kompleks. Visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Sidoarjo 2025–2029 adalah “Menata Desa, Membangun Kota Menuju Sidoarjo Menjadi Metropolitan Berkarakter dan Berkelanjutan.”

”Forum ini difokuskan pada pembahasan dan kesepakatan atas rancangan RPJMD. Akan dituangkan dalam berita acara. Karena itu, saya mengharapkan masukan dan saran konstruktif dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan dokumen ini,” ujar Bupati Sidoarjo Subandi.

Keberhasilan penyusunan RPJMD, lanjut dia, tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi seluruh pihak. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan Sidoarjo meraih penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pemprov Jatim menetapkan Kabupaten Sidoarjo sebagai kabupaten terbaik pertama dalam ajang Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Provinsi Tahun 2025.

”Capaian ini adalah buah kerja bersama melalui pendekatan pentahelix, yaitu kolaborasi strategis antara pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media massa,” ungkapnya.

Bupati Subandi mencontohkan efektivitas pendekatan pentahelix dalam program Warung Rakyat. Program itu melibatkan langsung masyarakat dan stakeholders terkait. Ia meminta agar seluruh kepala perangkat daerah mengedepankan kolaborasi lintas sektor sebagai strategi utama dalam mengeksekusi kebijakan pembangunan dan program prioritas daerah.

Kolaborasi stakeholders lintas sektor ini juga penting dalam menciptakan alternatif pembiayaan pembangunan daerah yang berkeadilan. Ini sejalan dengan semangat Perda Kabupaten Sidoarjo Nomor 2 Tahun 2013 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan.

”Kita mendorong dunia usaha berkontribusi aktif dalam pembangunan yang berorientasi hasil dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Bupati Sidoarjo Subandi.

Penyampaian dan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RPJMD 2025–2029 ke DPRD dijadwalkan dilakukan pada minggu keempat bulan Mei 2025. Setelah itu, dilakukan evaluasi oleh Gubernur Jawa Timur.

”Saya mengapresiasi kinerja seluruh perangkat daerah yang telah berkomitmen menyelesaikan rancangan RPJMD ini,” tambah Bupati Sidoarjo Subandi. (MT)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/