22 December 2025, 14:53 PM WIB

Peringati Hari Ibu, Khofifah: Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

METROTODAY, SURABAYA — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya perlindungan dan pemberdayaan perempuan sebagai fondasi utama pembangunan bangsa.

Menurutnya, perempuan yang berdaya akan melahirkan keluarga yang kuat, masyarakat yang tangguh, sekaligus menjadi penopang kemajuan Indonesia di masa depan.

“Pemberdayaan perempuan harus menjadi arus utama dalam setiap kebijakan pembangunan. Perempuan yang berdaya akan memperkuat sendi-sendi keluarga dan bangsa,” kata Khofifah dalam peringatan Hari Ibu Nasional di Surabaya, Senin (22/12).

Khofifah menilai Hari Ibu tidak sekadar menjadi peringatan seremonial, melainkan momentum untuk meneguhkan kembali peran multidimensi perempuan.

Di tengah dinamika sosial yang terus berkembang, perempuan berperan tidak hanya sebagai ibu dalam keluarga, tetapi juga sebagai penggerak pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, budaya, hingga pembangunan nasional.

Tahun ini, Peringatan Hari Ibu mengusung tema “Perempuan Berkarya dan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”. Tema tersebut mencerminkan besarnya peran perempuan dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing untuk menyongsong satu abad Indonesia merdeka.

Menurut Khofifah, kualitas generasi masa depan sangat ditentukan oleh sejauh mana perempuan mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan, layanan kesehatan, kesempatan ekonomi, serta ruang kepemimpinan dan pengambilan keputusan.

“Ketika perempuan diberi ruang dan kesempatan yang adil, mereka mampu menjadi inspirasi, penggerak perubahan, sekaligus pengambil keputusan yang efektif di berbagai lapisan masyarakat,” katanya.

Ia juga menyoroti kemampuan multitasking yang kerap dimiliki perempuan. Kemampuan ini, menurutnya, menjadi modal penting dalam mendorong perubahan sosial, mempromosikan kesetaraan, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat.

“Perempuan sering memiliki kemampuan analitis yang kuat dan empati yang tinggi. Kombinasi ini membuat mereka efektif dalam mengambil keputusan, baik di lingkungan keluarga, komunitas, maupun organisasi,” ujar Khofifah.

Sebagai gubernur perempuan pertama di Jawa Timur, Khofifah turut menyoroti peran perempuan sebagai ibu, pendamping keluarga, sekaligus profesional di dunia kerja, khususnya bagi para ibu bekerja atau working mom.

Ia menekankan pentingnya dukungan kebijakan agar peran tersebut dapat dijalani secara seimbang.

Di Jawa Timur, pemerintah provinsi terus memperkuat berbagai program strategis pemberdayaan perempuan.

Program tersebut meliputi peningkatan kapasitas UMKM perempuan, penguatan perlindungan ibu dan anak, pengembangan literasi digital, serta peningkatan partisipasi perempuan dalam politik dan kepemimpinan publik.

“Perempuan Jawa Timur telah terbukti menjadi pilar penting dalam menjaga ketahanan keluarga dan menggerakkan ekonomi daerah, terutama di tengah berbagai tantangan global,” kata Khofifah.

Ia menegaskan, peringatan Hari Ibu harus menjadi refleksi kolektif untuk membangun lingkungan yang adil, sejahtera, inklusif, dan ramah bagi perempuan.

“Semangat Hari Ibu adalah semangat perjuangan dan pengabdian. Mari kita perkuat komitmen bersama untuk menghadirkan kebijakan dan tindakan nyata yang berpihak pada perempuan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Khofifah. (MT)

METROTODAY, SURABAYA — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya perlindungan dan pemberdayaan perempuan sebagai fondasi utama pembangunan bangsa.

Menurutnya, perempuan yang berdaya akan melahirkan keluarga yang kuat, masyarakat yang tangguh, sekaligus menjadi penopang kemajuan Indonesia di masa depan.

“Pemberdayaan perempuan harus menjadi arus utama dalam setiap kebijakan pembangunan. Perempuan yang berdaya akan memperkuat sendi-sendi keluarga dan bangsa,” kata Khofifah dalam peringatan Hari Ibu Nasional di Surabaya, Senin (22/12).

Khofifah menilai Hari Ibu tidak sekadar menjadi peringatan seremonial, melainkan momentum untuk meneguhkan kembali peran multidimensi perempuan.

Di tengah dinamika sosial yang terus berkembang, perempuan berperan tidak hanya sebagai ibu dalam keluarga, tetapi juga sebagai penggerak pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, budaya, hingga pembangunan nasional.

Tahun ini, Peringatan Hari Ibu mengusung tema “Perempuan Berkarya dan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”. Tema tersebut mencerminkan besarnya peran perempuan dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing untuk menyongsong satu abad Indonesia merdeka.

Menurut Khofifah, kualitas generasi masa depan sangat ditentukan oleh sejauh mana perempuan mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan, layanan kesehatan, kesempatan ekonomi, serta ruang kepemimpinan dan pengambilan keputusan.

“Ketika perempuan diberi ruang dan kesempatan yang adil, mereka mampu menjadi inspirasi, penggerak perubahan, sekaligus pengambil keputusan yang efektif di berbagai lapisan masyarakat,” katanya.

Ia juga menyoroti kemampuan multitasking yang kerap dimiliki perempuan. Kemampuan ini, menurutnya, menjadi modal penting dalam mendorong perubahan sosial, mempromosikan kesetaraan, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat.

“Perempuan sering memiliki kemampuan analitis yang kuat dan empati yang tinggi. Kombinasi ini membuat mereka efektif dalam mengambil keputusan, baik di lingkungan keluarga, komunitas, maupun organisasi,” ujar Khofifah.

Sebagai gubernur perempuan pertama di Jawa Timur, Khofifah turut menyoroti peran perempuan sebagai ibu, pendamping keluarga, sekaligus profesional di dunia kerja, khususnya bagi para ibu bekerja atau working mom.

Ia menekankan pentingnya dukungan kebijakan agar peran tersebut dapat dijalani secara seimbang.

Di Jawa Timur, pemerintah provinsi terus memperkuat berbagai program strategis pemberdayaan perempuan.

Program tersebut meliputi peningkatan kapasitas UMKM perempuan, penguatan perlindungan ibu dan anak, pengembangan literasi digital, serta peningkatan partisipasi perempuan dalam politik dan kepemimpinan publik.

“Perempuan Jawa Timur telah terbukti menjadi pilar penting dalam menjaga ketahanan keluarga dan menggerakkan ekonomi daerah, terutama di tengah berbagai tantangan global,” kata Khofifah.

Ia menegaskan, peringatan Hari Ibu harus menjadi refleksi kolektif untuk membangun lingkungan yang adil, sejahtera, inklusif, dan ramah bagi perempuan.

“Semangat Hari Ibu adalah semangat perjuangan dan pengabdian. Mari kita perkuat komitmen bersama untuk menghadirkan kebijakan dan tindakan nyata yang berpihak pada perempuan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Khofifah. (MT)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait