METROTODAY, SURABAYA – Fotografi jurnalistik tidak semata soal keindahan visual. Di dalamnya juga berbicara soal ketepatan konteks, kejujuran, dan nilai berita.
Hal itu dipaparkan fotografer senior Dite Surendra saat Workshop Foto Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bhayangkara Surabaya (UBHARA) pada 16–17 Desember 2025.
”Fotografer jurnalistik harus mampu membaca situasi dengan cepat agar tidak kehilangan momen penting dalam sebuah peristiwa,” ujar Dite yang merupakan alumni pewarta foto Jawa Pos Koran dan kini aktif di media online metrotoday.id.
Workshop Foto Jurnalistik tersebut diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang jurnalistik visual. Kegiatan itu diikuti mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi lintas angkatan. Kehadiran praktisi media nasional sebagai narasumber utama memberikan wawasan sekaligus pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai praktik kerja fotografi jurnalistik di lapangan.
Materi workshop meliputi pemahaman dasar kamera, pengaturan cahaya, pemilihan sudut pengambilan gambar, hingga strategi menghasilkan foto yang memiliki kekuatan visual dan relevansi jurnalistik. Selain aspek teknis, mahasiswa dibekali pengalaman lapangan yang diperoleh narasumber selama puluhan tahun berkecimpung di dunia media.
Aspek etika fotografi jurnalistik menjadi perhatian penting dalam kegiatan tersebut. Mahasiswa diberikan pemahaman mengenai batasan dalam pengambilan gambar, termasuk pentingnya menghormati privasi narasumber, korban, serta kelompok rentan. Etika diposisikan sebagai fondasi utama agar karya jurnalistik tidak hanya informatif, tetapi juga bertanggung jawab dan berperikemanusiaan.

Workshop tersebut juga membahas tantangan fotografi jurnalistik di era digital, seperti tuntutan kecepatan, kesiapan mental, kepekaan sosial, serta kemampuan beradaptasi dengan kondisi lapangan yang kerap tidak terduga.
Mahasiswa peserta workshop mengaku mendapatkan pengalaman berharga dari kegiatan tersebut. Illiyin Nayla Fitri, mahasiswi semester 1 Program Studi Ilmu Komunikasi UBHARA, menyampaikan kesan positifnya.
”Workshop ini sangat menyenangkan dan membuat saya semakin memahami cara menggunakan kamera dengan tepat. Saya juga jadi lebih mengerti proses menghasilkan foto jurnalistik dan sistem kerja seorang pewarta foto,” ujarnya.
Ahmad Yusam Tabroni, mahasiswa semester 1 Ilmu Komunikasi UBHARA, menyampaikan hal yang sama. ”Workshop kemarin sangat informatif dan memberikan banyak ilmu baru. Ini menambah motivasi serta pemahaman bahwa foto jurnalistik bukan sekadar soal estetika, tetapi juga kesiapan mental, kepekaan sosial, dan kemampuan beradaptasi dengan kondisi lapangan,” katanya.
Sementara itu, Dekan FISIP Universitas Bhayangkara Surabaya, Dr. Fitria Widiyani Roosinda, S.Sos., M.Si, menegaskan pentingnya pembelajaran berbasis praktik bagi mahasiswa.
”Saya ingin mahasiswa mampu mengombinasikan teori dan praktik. Dengan kuliah praktik fotografi, mereka menjadi lebih peka dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap sesama yang menjadi objek bidikan kamera. Harapannya, saat lulus mereka benar-benar siap dan terserap oleh dunia kerja,” tegasnya.
Melalui kegiatan itu, FISIP Universitas Bhayangkara Surabaya menegaskan komitmennya untuk menjembatani teori di ruang kelas dengan praktik nyata di lapangan, sekaligus mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja media yang semakin dinamis. (MT)

