METROTODAY, SIDOARJO – Di era globalisasi, Kemampuan berbahasa asing kini menjadi salah satu keterampilan paling dicari di dunia kerja modern. Bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, hingga Arab kini semakin dibutuhkan di berbagai sektor industri, mulai dari bisnis internasional, teknologi, pariwisata, hingga pendidikan.
Menurut survei LinkedIn 2024, lebih dari 68% perusahaan multinasional di Asia Tenggara menempatkan kemampuan bahasa asing sebagai salah satu syarat rekrutmen. Sementara laporan pada laman World Economic Forum menegaskan, tenaga kerja dengan lebih dari satu bahasa berpeluang 30% lebih tinggi untuk menempati posisi strategis.
Mengapa Bahasa Asing Jadi Penting
Bahasa asing tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga jembatan untuk membangun relasi lintas budaya. Karyawan yang menguasainya dianggap lebih siap menghadapi tantangan global.
“Bahasa asing membuka pintu kesempatan yang lebih luas. Mulai dari karier di perusahaan multinasional hingga peluang beasiswa luar negeri,” ujar Lilis Hartati, Selasa (17/09/2025).
Dampak pada Karier Generasi Muda
Generasi muda, khususnya Gen Z, kini mulai sadar akan pentingnya skill bahasa asing. Banyak pelajar dan mahasiswa di Sidoarjo mengikuti kursus bahasa online maupun offline sebagai persiapan menghadapi dunia kerja.
Platform digital seperti Duolingo, Busuu, hingga kursus intensif berbasis webinar menjadi pilihan populer. Bahasa Inggris mendukung komunikasi global, Mandarin untuk peluang bisnis, Jepang dan Korea di sektor teknologi, Jerman untuk sains, serta Arab dalam bidang keagamaan dan diplomasi.
Faktor Rekrutmen
Sejumlah perusahaan menegaskan, kandidat dengan kemampuan bahasa asing lebih diprioritaskan dalam seleksi. Bahkan, pada posisi tertentu kemampuan ini menjadi syarat wajib.
Di Indonesia, kebutuhan tenaga kerja multibahasa terlihat jelas di sektor ekspor-impor, layanan pelanggan internasional, hingga pariwisata. Misalnya, perusahaan e-commerce global di Jakarta mewajibkan karyawan menguasai bahasa Inggris, sementara divisi ekspor di Surabaya lebih mencari lulusan dengan kemampuan Mandarin.
Tantangan dan Solusi
Meski penting, belajar bahasa asing tentu memiliki tantangan. Hambatan terbesar biasanya terletak pada konsistensi dan praktik. Banyak pelajar atau pekerja yang berhenti di tengah jalan karena merasa sulit menghafal kosakata atau tidak percaya diri berbicara.
Namun, solusinya beragam.
Kursus daring, aplikasi interaktif, komunitas bahasa, hingga kebiasaan kecil seperti menonton film tanpa subtitle atau mendengarkan musik asing bisa membantu belajar lebih natural.
Skill bahasa asing kini bukan lagi sekadar tambahan, melainkan kebutuhan utama dalam karier modern. Bagi generasi muda di Sidoarjo maupun daerah lain, menguasai bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, dan Arab berarti membuka lebih banyak peluang, baik di dunia kerja lokal maupun internasional. (ana sofiana/red)