26 September 2025, 16:35 PM WIB

239 Siswa TK Ikut Pemeriksaan Kesehatan di Umsida, Dokter Tampil Unik

dr Rifat Nurfahri, Sp.M., salah seorang dokter yang memeriksa kesehatan siswa-siswa TK ABA.

Dia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan siswa-siswa TK ABA meliputi beberapa hal. Di antaranya, tajam penglihatan, persepsi warna, lingkar kepala, kaki, kulit, rambut, hidung, telinga, hingga amandel.

Karena yang diperiksa berjumlah ratusan anak, tim dokter dibagi ke dalam empat ruangan. Menurut Rifat, hal itu dilakukan agar jalannya pemeriksaan lebih lancar dan kondusif. ”Dokter yang memeriksa kesehatan siswa seluruhnya dari Umsida,” kata Rifat yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Umsida.

Dokter yang praktik di RS Siti Khodijah Sidoarjo itu menjelaskan, hasil pemeriksaan akan dikelola oleh tim. Selanjutnya, hasilnya akan dikirim ke pihak sekolah.

Inisiasi PC ’Aisyiyah Candi

Kegiatan pemeriksaan, skrining, dan edukasi kesehatan di kampus Umsida tersebut merupakan kerja sama Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Umsida, Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Umsida, serta apoteker (Himpunan Seminat Farmasi Industri/Hisfarin Jawa Timur). Inisiasinya berasal dari Pimpinan Cabang (PC) ’Aisyiyah Candi.

Ketua PC ’Aisyiyah Candi Aisyatur Rosyidah S.Psi., menuturkan, kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi siswa-siswa TK ABA merupakan kegiatan rutin setiap enam bulan. Namun, sebelumnya PCA Candi bekerja sama dengan puskesmas.

Nah, kali ini PCA Candi menggandeng Umsida. Kebetulan saat ini Umsida telah memiliki Fakultas Kedokteran, menyusul Fakultas Kedokteran Gigi yang lebih dulu ada. ”Jadi, siswa-siswa TK ABA 1 sampai 8 diarahkan ke Umsida semua,” katanya. Total ada 239 siswa yang menjalani pemeriksaan kesehatan.

Dia mengatakan, pemeriksaan kesehatan tersebut diharapkan bisa memberikan informasi terkait kondisi siswa. Hasilnya pemeriksaan akan disampaikan kepada orang tua siswa untuk ditindaklanjuti jika ada yang memerlukan pemeriksaan lanjutan.

Selain itu, dengan adanya edukasi kesehatan, dia berharap bisa membantu menurunkan angka stunting yang terbilang tinggi di Candi. ”Dokter dari Umsida bisa sosialisasi agar orang tua bisa turut mencegah stunting,” katanya.

Wakil Rektor I Umsida Hana Catur Wahyuni MT menerima kenang-kenangan setelah membuka kegiatan pemeriksaan, skrining, dan edukasi kesehatan di Umsida.

Bentuk Pengabdian Masyarakat

Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Umsida Dr Sigit Hermawan SE, M.Si, menjelaskan kerja sama dalam skrining dan edukasi kesehatan tersebut sesuai dengan tupoksi DRPM. Secara teknis, pihaknya berkolaborasi dengan FK dan FKG Umsida serta Hisfarin.

”Kebetulan mereka juga ada program abdimas (pengabdian masyarakat) juga. Jadi klop,” terang dia.

Kegiatan semacam itu akan dilakukan secara kontinu. Sigit mengatakan, sebelumnya pihaknya juga melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemeriksaan kesehatan bagi lansia di Desa Boro, Tanggulangin, pada bulan Mei lalu. ”Ada pemeriksaan hipertensi, gula darah, dan lainnya,” kata Sigit.

Kabid Pusat Studi DRPM Umsida Dr. Noor Fatimah M., menambahkan bahwa pengajuan kerja sama oleh PC ’Aisyiyah Candi ditangkap dengan baik oleh DRPM melalui Pusat Studi. ”Sehingga diharapkan kegiatan tersebut menjadi embrio pembentukan Pusat Studi Kedokteran dan Kedokteran Gigi di lingkungan Umsida,” tegas Noor Fatimah.

Senada, apt Endra Atmaja S.Farm dari Hisfarin Jatim menyatakan bahwa pihaknya rutin melakukan kegiatan bakti sosial setiap tahun. Tujuannya agar masyarakat bisa merasakan peran apoteker.

”Tahun ini kerja sama dengan Umsida. Kegiatannya khusus untuk anak-anak sebagai bagian dari mendukung program pemerintah dalam memperhatikan tumbuh kembang anak,” paparnya. (red)

dr Rifat Nurfahri, Sp.M., salah seorang dokter yang memeriksa kesehatan siswa-siswa TK ABA.

Dia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan siswa-siswa TK ABA meliputi beberapa hal. Di antaranya, tajam penglihatan, persepsi warna, lingkar kepala, kaki, kulit, rambut, hidung, telinga, hingga amandel.

Karena yang diperiksa berjumlah ratusan anak, tim dokter dibagi ke dalam empat ruangan. Menurut Rifat, hal itu dilakukan agar jalannya pemeriksaan lebih lancar dan kondusif. ”Dokter yang memeriksa kesehatan siswa seluruhnya dari Umsida,” kata Rifat yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Umsida.

Dokter yang praktik di RS Siti Khodijah Sidoarjo itu menjelaskan, hasil pemeriksaan akan dikelola oleh tim. Selanjutnya, hasilnya akan dikirim ke pihak sekolah.

Inisiasi PC ’Aisyiyah Candi

Kegiatan pemeriksaan, skrining, dan edukasi kesehatan di kampus Umsida tersebut merupakan kerja sama Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Umsida, Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Umsida, serta apoteker (Himpunan Seminat Farmasi Industri/Hisfarin Jawa Timur). Inisiasinya berasal dari Pimpinan Cabang (PC) ’Aisyiyah Candi.

Ketua PC ’Aisyiyah Candi Aisyatur Rosyidah S.Psi., menuturkan, kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi siswa-siswa TK ABA merupakan kegiatan rutin setiap enam bulan. Namun, sebelumnya PCA Candi bekerja sama dengan puskesmas.

Nah, kali ini PCA Candi menggandeng Umsida. Kebetulan saat ini Umsida telah memiliki Fakultas Kedokteran, menyusul Fakultas Kedokteran Gigi yang lebih dulu ada. ”Jadi, siswa-siswa TK ABA 1 sampai 8 diarahkan ke Umsida semua,” katanya. Total ada 239 siswa yang menjalani pemeriksaan kesehatan.

Dia mengatakan, pemeriksaan kesehatan tersebut diharapkan bisa memberikan informasi terkait kondisi siswa. Hasilnya pemeriksaan akan disampaikan kepada orang tua siswa untuk ditindaklanjuti jika ada yang memerlukan pemeriksaan lanjutan.

Selain itu, dengan adanya edukasi kesehatan, dia berharap bisa membantu menurunkan angka stunting yang terbilang tinggi di Candi. ”Dokter dari Umsida bisa sosialisasi agar orang tua bisa turut mencegah stunting,” katanya.

Wakil Rektor I Umsida Hana Catur Wahyuni MT menerima kenang-kenangan setelah membuka kegiatan pemeriksaan, skrining, dan edukasi kesehatan di Umsida.

Bentuk Pengabdian Masyarakat

Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Umsida Dr Sigit Hermawan SE, M.Si, menjelaskan kerja sama dalam skrining dan edukasi kesehatan tersebut sesuai dengan tupoksi DRPM. Secara teknis, pihaknya berkolaborasi dengan FK dan FKG Umsida serta Hisfarin.

”Kebetulan mereka juga ada program abdimas (pengabdian masyarakat) juga. Jadi klop,” terang dia.

Kegiatan semacam itu akan dilakukan secara kontinu. Sigit mengatakan, sebelumnya pihaknya juga melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemeriksaan kesehatan bagi lansia di Desa Boro, Tanggulangin, pada bulan Mei lalu. ”Ada pemeriksaan hipertensi, gula darah, dan lainnya,” kata Sigit.

Kabid Pusat Studi DRPM Umsida Dr. Noor Fatimah M., menambahkan bahwa pengajuan kerja sama oleh PC ’Aisyiyah Candi ditangkap dengan baik oleh DRPM melalui Pusat Studi. ”Sehingga diharapkan kegiatan tersebut menjadi embrio pembentukan Pusat Studi Kedokteran dan Kedokteran Gigi di lingkungan Umsida,” tegas Noor Fatimah.

Senada, apt Endra Atmaja S.Farm dari Hisfarin Jatim menyatakan bahwa pihaknya rutin melakukan kegiatan bakti sosial setiap tahun. Tujuannya agar masyarakat bisa merasakan peran apoteker.

”Tahun ini kerja sama dengan Umsida. Kegiatannya khusus untuk anak-anak sebagai bagian dari mendukung program pemerintah dalam memperhatikan tumbuh kembang anak,” paparnya. (red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/