18 December 2025, 16:38 PM WIB

Bandara Dhoho Kediri Jadi Opsi Pemberangkatan Haji 2027, Kemenhaj Pertimbangkan Gunakan Hotel sebagai Asrama

METROTODAY, SURABAYA – Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) RI akan mempersiapkan Bandara Dhoho di Kediri sebagai alternatif untuk keberangkatan jamaah haji dari Jawa Timur. Langkah ini diambil mengingat kapasitas Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo telah beroperasi melampaui kapasitas optimal.

Menteri Haji dan Umrah RI, Mochammad Irfan Yusuf yang akrab disapa Gus Irfan, menyatakan telah meninjau Bandara Dhoho dan menilai fasilitasnya layak digunakan. “Insyaallah 2027 kita pakai,” ujarnya, Rabu (17/12). Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan alternatif embarkasi yang berdekatan dengan bandara tersebut.

Untuk tempat persiapan sebelum keberangkatan, Gus Irfan mengungkapkan memiliki beberapa pilihan.

“Untuk asrama haji nanti bisa di sana (Kediri, Red) bisa di sini (Surabaya, Red) atau mungkin hotel. Karena tahun depan kita gunakan hotel untuk asrama haji di Yogyakarta dan kalau Yogyakarta berhasil saya kira ditempat lain tidak ada salahnya kita coba menggunakan hotel,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa di Yogyakarta akan digunakan dua hotel yang berdekatan dengan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Kulon Progo, yakni Novotel dan Ibis yang saling terhubung.

“Menggunakan hotel di Yogyakarta karena di bandara Yogyakarta yang baru belum ada. Kalau itu sudah bagus saya kira gak perlu bangun asrama anggaran pemerintah bisa digunakan untuk yang lain. Karena bangun asrama mahal dan perawatan lebih mahal lagi,” katanya.

Gus Irfan menekankan bahwa penggunaan Bandara Dhoho bertujuan mengurangi beban Bandara Juanda. “Bandara Juanda Surabaya yang saat ini telah beroperasi melampaui kapasitas optimal, sehingga diperlukan alternatif,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) RI akan mempersiapkan Bandara Dhoho di Kediri sebagai alternatif untuk keberangkatan jamaah haji dari Jawa Timur. Langkah ini diambil mengingat kapasitas Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo telah beroperasi melampaui kapasitas optimal.

Menteri Haji dan Umrah RI, Mochammad Irfan Yusuf yang akrab disapa Gus Irfan, menyatakan telah meninjau Bandara Dhoho dan menilai fasilitasnya layak digunakan. “Insyaallah 2027 kita pakai,” ujarnya, Rabu (17/12). Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan alternatif embarkasi yang berdekatan dengan bandara tersebut.

Untuk tempat persiapan sebelum keberangkatan, Gus Irfan mengungkapkan memiliki beberapa pilihan.

“Untuk asrama haji nanti bisa di sana (Kediri, Red) bisa di sini (Surabaya, Red) atau mungkin hotel. Karena tahun depan kita gunakan hotel untuk asrama haji di Yogyakarta dan kalau Yogyakarta berhasil saya kira ditempat lain tidak ada salahnya kita coba menggunakan hotel,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa di Yogyakarta akan digunakan dua hotel yang berdekatan dengan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Kulon Progo, yakni Novotel dan Ibis yang saling terhubung.

“Menggunakan hotel di Yogyakarta karena di bandara Yogyakarta yang baru belum ada. Kalau itu sudah bagus saya kira gak perlu bangun asrama anggaran pemerintah bisa digunakan untuk yang lain. Karena bangun asrama mahal dan perawatan lebih mahal lagi,” katanya.

Gus Irfan menekankan bahwa penggunaan Bandara Dhoho bertujuan mengurangi beban Bandara Juanda. “Bandara Juanda Surabaya yang saat ini telah beroperasi melampaui kapasitas optimal, sehingga diperlukan alternatif,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait