14 December 2025, 5:22 AM WIB

Komdigi dan ITS Bangun AI Talent Factory untuk Ciptakan Inovator Digital, Dorong Kemandirian Teknologi Bangsa

METROTODAY, SURABAYA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk membangun AI Talent Factory. Kolaborasi ini menjadi langkah awal menciptakan insan digital yang cakap memanfaatkan kecerdasan buatan (AI).

Kepala Badan Pengembangan SDM Komdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sumber daya daring yang besar. Tercatat 229,4 juta pengguna internet atau 80,6 persen dari populasi. Namun, tidak sejalan dengan jumlah talenta digitalnya.

“Talenta digital di Indonesia masih kurang,” ungkapnya pada perhelatan AI Talent and Innovation Day (ATID) 2025 di Grha Sepuluh Nopember ITS, Selasa (9/12).

Untuk menanggulangi masalah tersebut, sinergi Komdigi dan ITS menghadirkan pembinaan talenta AI melalui AI Talent Factory. “Kami membangun AI Talent Factory untuk menciptakan kreator dan inovator masa depan guna menyelesaikan masalah di berbagai sektor,” terangnya.

KOLABORASI: Rektor ITS Prof Bambang Pramujati (kiri) tunjukkan sinergitas bersama Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Komdigi RI Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam menciptakan lingkungan pembelajaran terpadu berbasis AI, Selasa (9/12) di Grha ITS. (Foto: Istimewa)

Di depan sekitar 1.300 siswa SD, SMP, SMA, dan guru se-Jawa Timur, Boni juga mengajak pengajar untuk melibatkan AI di ruang pendidikan dan meningkatkan sertifikasi serta kompetensi digital. “Dengan demikian, teknologi AI tidak lagi dihindari melainkan bisa dimanfaatkan dengan bijak,” katanya.

Rektor ITS Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menyampaikan dukungan atas pemanfaatan AI di pendidikan. “Namun, pemanfaatan AI yang baik haruslah sesuai dengan kaidah yang berlaku,” ujarnya mengingatkan.

Ia juga berkomitmen mewujudkan ITS AI Campus sebagai rumah bagi talenta digital dengan melaunching Roadmap ITS AI Campus pada acara tersebut yang didukung penuh oleh Komdigi. “Kolaborasi ITS dengan Komdigi melalui AI Talent Factory ini tentunya dapat memberikan dampak yang nyata bagi kemandirian teknologi bangsa,” tegasnya.

Merespons positif inisiasi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai menekankan pentingnya mengenalkan teknologi secara tepat kepada generasi Z. “Kolaborasi ini memastikan pemanfaatan AI yang positif dan mencegah penyalahgunaan akibat ketidakpahaman,” katanya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh berharap adanya sinergi yang padu antara ITS sebagai penyedia perangkat digital dan guru sebagai penyusun kurikulum. “Kami yakin integrasi teknologi ini akan menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi siswa,” tuturnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk membangun AI Talent Factory. Kolaborasi ini menjadi langkah awal menciptakan insan digital yang cakap memanfaatkan kecerdasan buatan (AI).

Kepala Badan Pengembangan SDM Komdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sumber daya daring yang besar. Tercatat 229,4 juta pengguna internet atau 80,6 persen dari populasi. Namun, tidak sejalan dengan jumlah talenta digitalnya.

“Talenta digital di Indonesia masih kurang,” ungkapnya pada perhelatan AI Talent and Innovation Day (ATID) 2025 di Grha Sepuluh Nopember ITS, Selasa (9/12).

Untuk menanggulangi masalah tersebut, sinergi Komdigi dan ITS menghadirkan pembinaan talenta AI melalui AI Talent Factory. “Kami membangun AI Talent Factory untuk menciptakan kreator dan inovator masa depan guna menyelesaikan masalah di berbagai sektor,” terangnya.

KOLABORASI: Rektor ITS Prof Bambang Pramujati (kiri) tunjukkan sinergitas bersama Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Komdigi RI Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam menciptakan lingkungan pembelajaran terpadu berbasis AI, Selasa (9/12) di Grha ITS. (Foto: Istimewa)

Di depan sekitar 1.300 siswa SD, SMP, SMA, dan guru se-Jawa Timur, Boni juga mengajak pengajar untuk melibatkan AI di ruang pendidikan dan meningkatkan sertifikasi serta kompetensi digital. “Dengan demikian, teknologi AI tidak lagi dihindari melainkan bisa dimanfaatkan dengan bijak,” katanya.

Rektor ITS Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menyampaikan dukungan atas pemanfaatan AI di pendidikan. “Namun, pemanfaatan AI yang baik haruslah sesuai dengan kaidah yang berlaku,” ujarnya mengingatkan.

Ia juga berkomitmen mewujudkan ITS AI Campus sebagai rumah bagi talenta digital dengan melaunching Roadmap ITS AI Campus pada acara tersebut yang didukung penuh oleh Komdigi. “Kolaborasi ITS dengan Komdigi melalui AI Talent Factory ini tentunya dapat memberikan dampak yang nyata bagi kemandirian teknologi bangsa,” tegasnya.

Merespons positif inisiasi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai menekankan pentingnya mengenalkan teknologi secara tepat kepada generasi Z. “Kolaborasi ini memastikan pemanfaatan AI yang positif dan mencegah penyalahgunaan akibat ketidakpahaman,” katanya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh berharap adanya sinergi yang padu antara ITS sebagai penyedia perangkat digital dan guru sebagai penyusun kurikulum. “Kami yakin integrasi teknologi ini akan menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi siswa,” tuturnya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait