14 December 2025, 9:13 AM WIB

KPPTI 2025: Surabaya Jadi Saksi Pengokohan Ekosistem Pendidikan Tinggi Indonesia

METROTODAY, SURABAYA – Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 resmi dibuka di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada hari ini, menandai momentum penting dalam upaya mengokohkan ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia.

Acara yang berlangsung hingga 21 November ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).

KPPTI 2025 menjadi forum konsolidasi dan koordinasi terbesar yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan pendidikan tinggi dari seluruh Indonesia.

Lebih dari 2.000 peserta dari berbagai latar belakang perguruan tinggi negeri (PTN), perguruan tinggi swasta (PTS), perguruan tinggi kedinasan (PTKL), perguruan tinggi luar negeri (PTLN), industri, pemerintah daerah, media, asosiasi profesi, hingga diaspora berkumpul untuk menyatukan visi transformasi pendidikan tinggi menuju Indonesia Emas 2045.

Dirjen Dikti, Khairul Munadi, dalam media briefing menyampaikan bahwa KPPTI adalah wujud korsa pendidikan tinggi Indonesia. Ia menekankan pentingnya pergeseran paradigma dari kompetisi sempit menuju kolaborasi ekosistem.

“Dari kompetitif menjadi kolaboratif. Nilai tambah terbesar tidak muncul ketika kampus bersaing, tetapi ketika mereka saling menguatkan. Itulah kontribusi kita bagi Indonesia,” ujarnya, Senin (17/11) di Surabaya.

Tema KPPTI 2025, Kampus Berdampak: Konsolidasi dan Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045, menegaskan komitmen untuk menjadikan kontribusi kampus lebih nyata dalam berbagai aspek, mulai dari pembelajaran, riset, inovasi sosial, hingga pembangunan daerah.

Penunjukan Unesa sebagai tuan rumah bersama 18 PTN dan PTS di Surabaya menjadi simbol kekuatan kolaboratif ekosistem kampus di Jawa Timur.

Dirjen Dikti menjelaskan bahwa semangat ini sejalan dengan agenda Diktisaintek untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi berbasis kolaborasi.

“Surabaya menunjukkan bahwa PTN dan PTS dapat bekerja bersama dalam satu panggung. KPPTI 2025 diharapkan menjadi Surabaya Message pesan kepada Indonesia bahwa pendidikan tinggi hanya bisa maju bila bergerak sebagai ekosistem yang terhubung,” tambahnya

Kehadiran PT Pindad, PT PAL, dan GTP Group dalam KPPTI 2025 menegaskan peran penting dunia industri dalam ekosistem pendidikan tinggi. Dirjen Dikti menekankan bahwa kemitraan kampus industri adalah kunci untuk mendorong kemajuan Indonesia.

“Topik besar kita adalah memosisikan peran industri dalam ekosistem pendidikan tinggi. Kampus dan industri harus menjadi kekuatan bersama untuk mendorong kemajuan Indonesia,” kata Khairul Munadi.

Rektor Unesa, Prof. Nurhasan, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk dunia industri dan media, dalam penyelenggaraan KPPTI 2025. Ia juga menyoroti pentingnya adaptasi dalam menghadapi perubahan.

“Siapa yang mampu beradaptasi, dialah pemenang. Surabaya siap memperkuat kolaborasi dari semua lini,” tegas Prof Nurhasan.

KPPTI 2025 juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, para Wakil Menteri, pimpinan Komisi X DPR RI, pimpinan industri dan asosiasi profesi, delegasi internasional, serta tokoh dan pemerhati pendidikan tinggi Indonesia.

Selain sesi pleno dan paralel, KPPTI 2025 juga menyediakan Coaching Clinic Layanan Pendidikan Tinggi untuk pendampingan berbagai aspek, seperti pembukaan prodi, pengembangan SDM dosen, JAD–Serdos, RPL, PDDIKTI, dan perencanaan anggaran.

Dengan persiapan yang telah matang, KPPTI 2025 diharapkan menjadi momentum krusial dalam memperkuat ekosistem pendidikan tinggi Indonesia, mengubahnya dari model yang terfragmentasi menjadi model kolaboratif yang berdampak luas bagi kemajuan bangsa. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 resmi dibuka di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada hari ini, menandai momentum penting dalam upaya mengokohkan ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia.

Acara yang berlangsung hingga 21 November ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).

KPPTI 2025 menjadi forum konsolidasi dan koordinasi terbesar yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan pendidikan tinggi dari seluruh Indonesia.

Lebih dari 2.000 peserta dari berbagai latar belakang perguruan tinggi negeri (PTN), perguruan tinggi swasta (PTS), perguruan tinggi kedinasan (PTKL), perguruan tinggi luar negeri (PTLN), industri, pemerintah daerah, media, asosiasi profesi, hingga diaspora berkumpul untuk menyatukan visi transformasi pendidikan tinggi menuju Indonesia Emas 2045.

Dirjen Dikti, Khairul Munadi, dalam media briefing menyampaikan bahwa KPPTI adalah wujud korsa pendidikan tinggi Indonesia. Ia menekankan pentingnya pergeseran paradigma dari kompetisi sempit menuju kolaborasi ekosistem.

“Dari kompetitif menjadi kolaboratif. Nilai tambah terbesar tidak muncul ketika kampus bersaing, tetapi ketika mereka saling menguatkan. Itulah kontribusi kita bagi Indonesia,” ujarnya, Senin (17/11) di Surabaya.

Tema KPPTI 2025, Kampus Berdampak: Konsolidasi dan Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045, menegaskan komitmen untuk menjadikan kontribusi kampus lebih nyata dalam berbagai aspek, mulai dari pembelajaran, riset, inovasi sosial, hingga pembangunan daerah.

Penunjukan Unesa sebagai tuan rumah bersama 18 PTN dan PTS di Surabaya menjadi simbol kekuatan kolaboratif ekosistem kampus di Jawa Timur.

Dirjen Dikti menjelaskan bahwa semangat ini sejalan dengan agenda Diktisaintek untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi berbasis kolaborasi.

“Surabaya menunjukkan bahwa PTN dan PTS dapat bekerja bersama dalam satu panggung. KPPTI 2025 diharapkan menjadi Surabaya Message pesan kepada Indonesia bahwa pendidikan tinggi hanya bisa maju bila bergerak sebagai ekosistem yang terhubung,” tambahnya

Kehadiran PT Pindad, PT PAL, dan GTP Group dalam KPPTI 2025 menegaskan peran penting dunia industri dalam ekosistem pendidikan tinggi. Dirjen Dikti menekankan bahwa kemitraan kampus industri adalah kunci untuk mendorong kemajuan Indonesia.

“Topik besar kita adalah memosisikan peran industri dalam ekosistem pendidikan tinggi. Kampus dan industri harus menjadi kekuatan bersama untuk mendorong kemajuan Indonesia,” kata Khairul Munadi.

Rektor Unesa, Prof. Nurhasan, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk dunia industri dan media, dalam penyelenggaraan KPPTI 2025. Ia juga menyoroti pentingnya adaptasi dalam menghadapi perubahan.

“Siapa yang mampu beradaptasi, dialah pemenang. Surabaya siap memperkuat kolaborasi dari semua lini,” tegas Prof Nurhasan.

KPPTI 2025 juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, para Wakil Menteri, pimpinan Komisi X DPR RI, pimpinan industri dan asosiasi profesi, delegasi internasional, serta tokoh dan pemerhati pendidikan tinggi Indonesia.

Selain sesi pleno dan paralel, KPPTI 2025 juga menyediakan Coaching Clinic Layanan Pendidikan Tinggi untuk pendampingan berbagai aspek, seperti pembukaan prodi, pengembangan SDM dosen, JAD–Serdos, RPL, PDDIKTI, dan perencanaan anggaran.

Dengan persiapan yang telah matang, KPPTI 2025 diharapkan menjadi momentum krusial dalam memperkuat ekosistem pendidikan tinggi Indonesia, mengubahnya dari model yang terfragmentasi menjadi model kolaboratif yang berdampak luas bagi kemajuan bangsa. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait