Kolaborasi dosen Universitas Jember (UNEJ) menghadirkan program pemberdayaan inovatif di Desa Serut, Kecamatan Panti. (istimewa)
METROTODAY, JEMBER – Terobosan pemberdayaan masyarakat tengah digalakkan di Desa Serut, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Misi yang diusung adalah meningkatkan kualitas hidup warga lewat pendidikan literasi dan numerasi kesehatan berbasis makanan sehat.
Program pemberdayaan masyarakat tersebut melibatkan tim multidisiplin Universitas Jember (UNEJ). Dipimpin oleh Dr. Erfan Yudianto, S.Pd., M.Pd., Dr. Frenza Fairuz Firmansyah, S.Pd., M.Pd., dan dr. Nurfaizah Titisari, S.M.Biomed., dengan dukungan ahli gizi Vadira Rahma Sari, S.Tr., Gz., M.Gz.
Program Pengabdian Masyarakat DPPM Tahun 2025 itu berpusat di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Trinanda. Program berlangsung selama tujuh minggu. Tidak hanya penyuluhan singkat, program tersebut juga berisi rangkaian kegiatan intensif yang menyasar dua kelompok utama: anak-anak sebagai generasi penerus dan ibu-ibu sebagai agen perubahan di keluarga dan komunitas.
Program tersebut menggabungkan edukasi gizi, peningkatan kemampuan baca-tulis-hitung, serta pengenalan teknologi sederhana yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. “Akar permasalahannya adalah perlunya penguatan pemahaman gizi seimbang di kalangan ibu serta pengembangan literasi dan numerasi dasar pada anak,” tutur Ketua Tim Pengabdian, Dr. Erfan.
”Pendekatan holistik ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendorong perubahan yang lebih baik,” imbuh dia.
Pemberdayaan ibu-ibu dilakukan melalui pelatihan praktis gizi seimbang berbasis bahan pangan lokal yang mudah dijangkau, seperti kelor, tempe, dan aneka sayuran sekitar. Ibu-ibu diajarkan cara memilih bahan makanan bergizi, membaca label sederhana, dan mengolahnya menjadi menu sehat yang sesuai kebutuhan keluarga, termasuk untuk anak usia sekolah.
Vadira Rahma Sari memandu materi gizi dan kesehatan masyarakat sekaligus melatih ibu-ibu menyampaikan informasi gizi dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Dengan begitu, mereka mampu menjadi agen perubahan pola makan di rumah maupun lingkungan sekitar.
Selain edukasi gizi, program tersebut menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga, terutama ibu-ibu. Ratusan peserta memeriksakan kadar gula darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah. Hasil pemeriksaan dijelaskan dengan mengaitkannya pada pola makan dan gaya hidup sehari-hari. Warga pun memahami risiko penyakit yang mungkin dihadapi jika pola makan tidak seimbang.
“Kami berharap pemeriksaan ini menjadi pengingat agar mereka lebih peduli terhadap pola makan yang sehat,” ujar dr. Faizah.
Kegiatan itu turut mendorong warga lebih proaktif menjaga kesehatan keluarga dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan metabolik lainnya di masa depan.
Inovasi lain yang dihadirkan adalah aplikasi CALGIBRA (Calculator Gizi GeoGebra). Aplikasi itu dikembangkan untuk membantu masyarakat menghitung kandungan gizi makanan. Melalui pemindaian QR Code, pengguna dapat mengakses informasi gizi dari menu yang disajikan dan memantau kecukupan gizi secara mandiri.
Dr. Frenza Fairuz Firmansyah menjelaskan, CALGIBRA dirancang agar konsep gizi seimbang lebih mudah dipahami dan diterapkan sehari-hari. Sekaligus melatih numerasi anak dan ibu saat menghitung kandungan energi, protein, dan zat gizi lainnya.
Dengan fitur interaktif dan antarmuka yang sederhana, aplikasi itu menjadi sarana efektif meningkatkan literasi gizi, khususnya bagi ibu dan anak yang berperan besar dalam menentukan pola makan keluarga.
Setelah tujuh minggu pelaksanaan, program tersebut berhasil melahirkan kader literasi gizi di TBM Trinanda yang kini aktif melanjutkan edukasi kesehatan di masyarakat melalui kegiatan membaca, kelas kecil, dan diskusi rutin. Keberlanjutan menjadi fokus utama: materi pelatihan diintegrasikan dalam agenda tetap TBM. Sementara, pemerintah desa mendukung dengan penyediaan bahan bacaan, poster edukasi, dan akses internet untuk mencari informasi kesehatan. Dengan dukungan itu, program berpotensi menjangkau lebih banyak keluarga dan diperluas ke desa-desa sekitar.
Tim pengabdian UNEJ berencana terus memanfaatkan teknologi dan sumber daya yang ada untuk menghadirkan pelatihan yang makin interaktif, termasuk pengembangan konten digital dan lembar kerja numerasi gizi. Ke depan, program di Desa Serut diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warga setempat, tetapi juga menjadi model pemberdayaan berbasis literasi gizi dan pola makan sehat bagi daerah lain yang menghadapi tantangan gizi dan kesehatan serupa di Indonesia. (red)
Penipuan digital atau scam sejatinya dapat dihindari. Masyarakat harus memahami peringatan dini, jenis, serta modus…
Video yang memperlihatkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengikuti kesenian Sandur Madura menjadi viral di…
Berawal dari strategi hemat saat mendaftar event lari, siapa sangka justru lahir sebuah komunitas lari…
Fotografi jurnalistik tidak semata soal keindahan visual, tapi juga ketepatan konteks, kejujuran, dan nilai berita.…
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bhayangkara Surabaya (UBHARA) menghadirkan solusi pengelolaan sampah ramah lingkungan.…
Dewan Pers dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyepakati kerja sama strategis guna menjamin terciptanya…
This website uses cookies.