METROTODAY, SURABAYA – Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya peran perguruan tinggi teknologi seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam memajukan sektor pertanian Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam acara Sarasehan dan Arahan Menteri Pertanian RI bertajuk “Sinergi Inovasi untuk Indonesia Tangguh Pangan” di Auditorium Gedung Research Center ITS, Surabaya, Minggu (9/11).
Amran mengapresiasi inovasi teknologi yang dihasilkan oleh ITS. Menurutnya, banyak inovasi dari ITS yang berdampak pada masyarakat.
“Kami bangga dengan ITS. Banyak karya-karya ITS yang harus kita dorong agar rakyat Indonesia merasakan dan menikmati. Banyak teknologi diciptakan,” ujarnya.
Amran juga mengungkapkan mimpinya untuk menjadikan teknologi sektor pertanian Indonesia didominasi oleh karya anak bangsa, khususnya dari ITS. Ia menekankan pentingnya mekanisasi pertanian untuk menekan biaya produksi hingga 50-60 persen.
“Kalau semua menggunakan mekanisasi, kita bertransformasi dari pertanian tradisional ke modern dan tinggi yang bisa menjadikan Indonesia mempengaruhi banyak dunia,” tegasnya.
ITS diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam pengembangan teknologi pertanian modern, mulai dari peralatan panen, pengolahan tanah, hingga irigasi.
Amran juga menantang ITS untuk mengembangkan traktor listrik yang diharapkan dapat terealisasi dalam dua hingga tiga tahun mendatang. “Kalau itu jadi, insyaallah negara yang pertama,” katanya.
Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan pengembangan lahan pertanian baru seluas tiga juta hektare yang tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Papua hingga Kalimantan.
“Ini perlu keberanian. Dari hasil penelitian, karena kami juga penelitian, ini kita harus ada keberanian secara konsisten mempromosikan, memperbaiki apa saja kekurangan, dan itu butuh waktu,” ujarnya.
Pengembangan lahan pertanian baru ini akan difokuskan di beberapa wilayah strategis, termasuk Papua, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.
Amran mengajak ITS untuk terlibat aktif dalam pengembangan teknologi pertanian yang sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah.
Rektor ITS Prof. Bambang Pramujati berharap acara ini dapat menjadi momentum bagi ITS dan Kementerian Pertanian untuk bersinergi dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia melalui inovasi teknologi.
“Keterlibatan ITS diharapkan dapat mempercepat proses pengembangan lahan pertanian baru ini, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian secara keseluruhan,” kata Prof Bambang.
Pemerintah menyadari bahwa inovasi teknologi adalah kunci untuk mewujudkan pertanian yang modern, berkelanjutan, dan berdaya saing. (ahm)

