5 November 2025, 14:40 PM WIB

Kuota Haji Jatim Naik Jadi 42.409, Biaya Haji Turun Rp2 Juta

METROTODAY, SURABAYA – Kabar gembira bagi calon jemaah haji di Jawa Timur! Kuota haji untuk wilayah Jawa Timur pada tahun 2026 mengalami peningkatan signifikan menjadi 42.409.

Penambahan kuota ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat yang sudah lama menantikan kesempatan untuk menunaikan rukun Islam kelima.

Menurut Direktur Layanan Akomodasi, Konsumsi dan Transportasi Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia, Abdul Haris, penambahan kuota ini didasarkan pada telaah mendalam yang dilakukan pihaknya dengan merujuk pada daftar tunggu (waiting list) haji secara nasional.

“Kementerian Haji dan Umrah sudah melakukan telaah kepada kuota haji Indonesia. Untuk kuota saat ini, kita menetapkan kuota haji berbasis waiting list, maka jemaah haji secara nasional turun, yang semula 35 tahun di Jatim akan rata menjadi 26 tahun. Jadi kalau berbasis waiting list, ada pemerataan secara nasional, tidak lagi ada 35 tahun hingga 48 tahun,” ujar Haris saat peresmian Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya, Selasa (4/11).

Haris menambahkan, percepatan waiting list ini berdampak positif pada kuota jemaah haji di Jawa Timur, yang semula 35.152 menjadi 42.409, sehingga jumlah kloter juga akan naik menjadi 115 kloter.

“Tentu akan ada percepatan kuota haji di Jatim dengan jumlah kuota haji menjadi 42.409,” jelasnya.

Selain penambahan kuota, biaya haji juga mengalami penurunan rata-rata sebesar Rp 2.000.894. Penurunan ini terdiri dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) yang turun Rp 1.237.944 dan penurunan nilai manfaat atau Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp 762.944. Dengan demikian, BPIH tahun ini turun menjadi Rp 87.490.365.

“Kita telisik dari komponen BPIH mana yang memungkinkan dilakukan efisiensi, dan keputusannya turun menjadi Rp 87.490.365. BPIH. Yang jelas turun semua,” imbuhnya.

Provinsi lain yang masuk dalam Embarkasi Surabaya, seperti Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT), juga mendapatkan tambahan kuota haji. Bali mendapatkan 698 kuota, sementara NTT mendapatkan 516 kuota, sehingga total tambahan kuota untuk ketiga provinsi ini mencapai 43.200.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sruji Bahtiar, menyampaikan bahwa Kementerian Agama dan Kementerian Haji dan Umrah terus bersinergi dalam mempersiapkan penyelenggaraan haji.

“Sampai saat ini, layanan haji dan umrah sementara tetap di kementerian agama. Seluruh wilayah Jatim ada kantor total yang dibangun 31 kantor PLHUT. Nanti tahun 2026 ada 5 plus, berarti tinggal 1 untuk menuntaskan 38 kota/kabupaten di Jatim,” jelas Bahtiar.

Kementerian Agama juga terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada calon jemaah haji, salah satunya dengan meresmikan Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) di Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya.

Kepala Kantor Kemenag Kota Surabaya, Muhammad Muslim, menjelaskan bahwa PLHUT menyediakan seluruh layanan terkait haji dan umrah. Apalagi Surabaya mendapatkan kuota haji 3.000an lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.

“Gedung PLHUT seluruh layanan ada di sini. Pelayanan haji per hari 50 bisa lebih, mereka sudah layani di tempat ini. Kuota haji di Surabaya dapat tambahan 2.500, sekarang 3.000 lebih. Ini akan semakin cepat, antrean akan semakin maju, mudah-mudahan tetap lancar, pelayanan lebih baik lagi,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Kabar gembira bagi calon jemaah haji di Jawa Timur! Kuota haji untuk wilayah Jawa Timur pada tahun 2026 mengalami peningkatan signifikan menjadi 42.409.

Penambahan kuota ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat yang sudah lama menantikan kesempatan untuk menunaikan rukun Islam kelima.

Menurut Direktur Layanan Akomodasi, Konsumsi dan Transportasi Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia, Abdul Haris, penambahan kuota ini didasarkan pada telaah mendalam yang dilakukan pihaknya dengan merujuk pada daftar tunggu (waiting list) haji secara nasional.

“Kementerian Haji dan Umrah sudah melakukan telaah kepada kuota haji Indonesia. Untuk kuota saat ini, kita menetapkan kuota haji berbasis waiting list, maka jemaah haji secara nasional turun, yang semula 35 tahun di Jatim akan rata menjadi 26 tahun. Jadi kalau berbasis waiting list, ada pemerataan secara nasional, tidak lagi ada 35 tahun hingga 48 tahun,” ujar Haris saat peresmian Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya, Selasa (4/11).

Haris menambahkan, percepatan waiting list ini berdampak positif pada kuota jemaah haji di Jawa Timur, yang semula 35.152 menjadi 42.409, sehingga jumlah kloter juga akan naik menjadi 115 kloter.

“Tentu akan ada percepatan kuota haji di Jatim dengan jumlah kuota haji menjadi 42.409,” jelasnya.

Selain penambahan kuota, biaya haji juga mengalami penurunan rata-rata sebesar Rp 2.000.894. Penurunan ini terdiri dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) yang turun Rp 1.237.944 dan penurunan nilai manfaat atau Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp 762.944. Dengan demikian, BPIH tahun ini turun menjadi Rp 87.490.365.

“Kita telisik dari komponen BPIH mana yang memungkinkan dilakukan efisiensi, dan keputusannya turun menjadi Rp 87.490.365. BPIH. Yang jelas turun semua,” imbuhnya.

Provinsi lain yang masuk dalam Embarkasi Surabaya, seperti Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT), juga mendapatkan tambahan kuota haji. Bali mendapatkan 698 kuota, sementara NTT mendapatkan 516 kuota, sehingga total tambahan kuota untuk ketiga provinsi ini mencapai 43.200.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sruji Bahtiar, menyampaikan bahwa Kementerian Agama dan Kementerian Haji dan Umrah terus bersinergi dalam mempersiapkan penyelenggaraan haji.

“Sampai saat ini, layanan haji dan umrah sementara tetap di kementerian agama. Seluruh wilayah Jatim ada kantor total yang dibangun 31 kantor PLHUT. Nanti tahun 2026 ada 5 plus, berarti tinggal 1 untuk menuntaskan 38 kota/kabupaten di Jatim,” jelas Bahtiar.

Kementerian Agama juga terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada calon jemaah haji, salah satunya dengan meresmikan Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) di Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya.

Kepala Kantor Kemenag Kota Surabaya, Muhammad Muslim, menjelaskan bahwa PLHUT menyediakan seluruh layanan terkait haji dan umrah. Apalagi Surabaya mendapatkan kuota haji 3.000an lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.

“Gedung PLHUT seluruh layanan ada di sini. Pelayanan haji per hari 50 bisa lebih, mereka sudah layani di tempat ini. Kuota haji di Surabaya dapat tambahan 2.500, sekarang 3.000 lebih. Ini akan semakin cepat, antrean akan semakin maju, mudah-mudahan tetap lancar, pelayanan lebih baik lagi,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/