4 November 2025, 19:22 PM WIB

Menko AHY Kawal Program Perumahan di Jatim: Tata Ruang Terintegrasi Bikin Masyarakat Nyaman

METROTODAY, SURABAYA – Kredit Program Perumahan (KPP) menjadi fokus utama dalam sosialisasi yang diadakan di Hotel Shangri-La, Surabaya, Kamis malam (16/10).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari kontraktor, pengembang, pedagang bahan bangunan, hingga pelaku UMKM di Jawa Timur.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Maruarar Sirait, mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI.

“Saya berterima kasih atas dukungan Pak Mendagri yang konkrit terkait BPHTB dan PBG Gratis, serta koordinasi yang baik. Semua ini tidak lepas dari arahan Presiden dan Menko,” ujarnya.

Sirait juga menyoroti potensi besar Jawa Timur dalam program perumahan ini. Ia yakin pertemuan hari ini sangat bermakna, apalagi dengan dukungan Gubernur Jawa Timur. “Kita bisa mempercepat proses perizinan yang belum terkoordinasi,” ujar Sirait.

Ia optimis angka realisasi perumahan di Jawa Timur akan meningkat signifikan dalam 2,5 bulan mendatang, mengingat jumlah penduduk Jawa Timur yang merupakan terbesar kedua di Indonesia.

Lebih lanjut, Sirait menjelaskan dampak ekonomi yang luas dari sektor perumahan. “Satu rumah yang dibangun akan menghidupi lima orang pekerja. Jika 15 persen saja dari rakyat Indonesia dan Jawa Timur terlibat, akan ada sekitar 250.000 orang yang bekerja di Jawa Timur. Belum lagi toko bangunan, warung di dekat perumahan, industri semen, paku, keramik, perbankan, asuransi, notaris, pegawai kontraktor, dan toko bangunan. Bayangkan berapa juta yang bergerak dari perumahan untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di Jawa Timur,” paparnya.

Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono, menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam memprioritaskan pembangunan dan renovasi rumah rakyat, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Urusan rumah ini sangat mendasar, itulah mengapa Bapak Presiden Prabowo Subianto benar-benar memprioritaskannya,” ujarnya.

AHY juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan program ini.

“Saya ingin berterima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, serta seluruh warga Jawa Timur yang terus kita kawal. Selain mengentaskan kekurangan rumah, kita juga berharap bisa menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan yang baik untuk semua,” katanya.

AHY menambahkan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan akan terus mengawal program ini, termasuk mengintegrasikan tata ruang agar tidak ada masalah lahan.

“Urusan rumah itu diawali dari lahan, jadi tata ruangnya harus disiapkan secara baik. Bukan hanya rumah, tapi juga infrastruktur dasar, fasilitas publik, akses transportasi, sehingga masyarakat tidak hanya punya rumah, tapi juga hidup dalam ekosistem yang nyaman, aman, dan memudahkan aktivitas,” jelasnya.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, program Kredit Program Perumahan diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi Jawa Timur, sekaligus mewujudkan hunian layak bagi seluruh masyarakat. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Kredit Program Perumahan (KPP) menjadi fokus utama dalam sosialisasi yang diadakan di Hotel Shangri-La, Surabaya, Kamis malam (16/10).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari kontraktor, pengembang, pedagang bahan bangunan, hingga pelaku UMKM di Jawa Timur.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Maruarar Sirait, mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI.

“Saya berterima kasih atas dukungan Pak Mendagri yang konkrit terkait BPHTB dan PBG Gratis, serta koordinasi yang baik. Semua ini tidak lepas dari arahan Presiden dan Menko,” ujarnya.

Sirait juga menyoroti potensi besar Jawa Timur dalam program perumahan ini. Ia yakin pertemuan hari ini sangat bermakna, apalagi dengan dukungan Gubernur Jawa Timur. “Kita bisa mempercepat proses perizinan yang belum terkoordinasi,” ujar Sirait.

Ia optimis angka realisasi perumahan di Jawa Timur akan meningkat signifikan dalam 2,5 bulan mendatang, mengingat jumlah penduduk Jawa Timur yang merupakan terbesar kedua di Indonesia.

Lebih lanjut, Sirait menjelaskan dampak ekonomi yang luas dari sektor perumahan. “Satu rumah yang dibangun akan menghidupi lima orang pekerja. Jika 15 persen saja dari rakyat Indonesia dan Jawa Timur terlibat, akan ada sekitar 250.000 orang yang bekerja di Jawa Timur. Belum lagi toko bangunan, warung di dekat perumahan, industri semen, paku, keramik, perbankan, asuransi, notaris, pegawai kontraktor, dan toko bangunan. Bayangkan berapa juta yang bergerak dari perumahan untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di Jawa Timur,” paparnya.

Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono, menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam memprioritaskan pembangunan dan renovasi rumah rakyat, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Urusan rumah ini sangat mendasar, itulah mengapa Bapak Presiden Prabowo Subianto benar-benar memprioritaskannya,” ujarnya.

AHY juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan program ini.

“Saya ingin berterima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, serta seluruh warga Jawa Timur yang terus kita kawal. Selain mengentaskan kekurangan rumah, kita juga berharap bisa menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan yang baik untuk semua,” katanya.

AHY menambahkan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan akan terus mengawal program ini, termasuk mengintegrasikan tata ruang agar tidak ada masalah lahan.

“Urusan rumah itu diawali dari lahan, jadi tata ruangnya harus disiapkan secara baik. Bukan hanya rumah, tapi juga infrastruktur dasar, fasilitas publik, akses transportasi, sehingga masyarakat tidak hanya punya rumah, tapi juga hidup dalam ekosistem yang nyaman, aman, dan memudahkan aktivitas,” jelasnya.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, program Kredit Program Perumahan diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi Jawa Timur, sekaligus mewujudkan hunian layak bagi seluruh masyarakat. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/