8 September 2025, 21:30 PM WIB

Sri Mulyani Dongkrak Anggaran Pendidikan pada 2026, Gaji Guru dan Dosen Naik, Fasilitas Sekolah Diperkuat

METROTODAY, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi mengumumkan peningkatan signifikan anggaran pendidikan untuk tahun 2026. Pemerintah memastikan alokasi dana ini tidak hanya untuk memperbaiki sarana pendidikan, tetapi juga untuk meningkatkan gaji dan tunjangan guru serta dosen di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2026 nanti, pemerintah mengalokasikan Rp247,7 triliun untuk sektor pendidikan. Jumlah ini melonjak hampir Rp96 triliun dibandingkan anggaran sebelumnya sebesar Rp178,7 triliun.

Dana tersebut akan mencakup peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, pengembangan fasilitas sekolah dan kampus, hingga program beasiswa dan bantuan pendidikan.

“Pemerintah akan memberikan Tunjangan Profesi Guru (TPG) non-PNS sebesar Rp19,2 triliun dan Tunjangan Profesi Dosen (TPD) non-PNS sebesar Rp3,2 triliun. Anggaran ini diharapkan bisa meningkatkan motivasi serta kualitas pengajaran,” jelas Sri Mulyani dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Senin (8/9).

Fokus pada Guru, Dosen, dan Fasilitas Pendidikan

Selain peningkatan gaji, anggaran besar juga digelontorkan untuk mendukung pengembangan fasilitas pendidikan. Pemerintah menyiapkan Rp150,1 triliun untuk perawatan, renovasi, dan pembangunan sarana pendidikan.

Beberapa program prioritas di antaranya:

  • Bantuan Operasional Sekolah (BOS): Rp64,3 triliun
  • Renovasi Madrasah dan Sekolah: Rp22,5 triliun
  • Sekolah Unggulan Garuda sebagai pusat pendidikan berkualitas
  • Program Sekolah Rakyat untuk memperluas akses pendidikan di daerah tertinggal.

Dengan dukungan tersebut, diharapkan lingkungan belajar semakin layak, nyaman, dan mendorong terciptanya generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan global.

Dukungan Keluarga dan Masyarakat Masih Krusial

Pemerintah menegaskan bahwa peningkatan anggaran bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan. Dukungan keluarga dan masyarakat tetap menjadi pilar utama.

Program seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Program Indonesia Pintar (PIP) juga akan diperkuat, sehingga anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa terus melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi.

Lonjakan anggaran pendidikan 2026 menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun sumber daya manusia unggul.

Dengan kombinasi peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, fasilitas pendidikan yang lebih baik, serta bantuan akses pendidikan untuk siswa miskin, Indonesia diharapkan mampu memperkuat pondasi pendidikan nasional.

“Pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Dengan alokasi anggaran yang lebih besar, kita ingin memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan berkualitas dan tenaga pendidik yang sejahtera,” tegas Sri Mulyani. (elfira/red)

METROTODAY, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi mengumumkan peningkatan signifikan anggaran pendidikan untuk tahun 2026. Pemerintah memastikan alokasi dana ini tidak hanya untuk memperbaiki sarana pendidikan, tetapi juga untuk meningkatkan gaji dan tunjangan guru serta dosen di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2026 nanti, pemerintah mengalokasikan Rp247,7 triliun untuk sektor pendidikan. Jumlah ini melonjak hampir Rp96 triliun dibandingkan anggaran sebelumnya sebesar Rp178,7 triliun.

Dana tersebut akan mencakup peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, pengembangan fasilitas sekolah dan kampus, hingga program beasiswa dan bantuan pendidikan.

“Pemerintah akan memberikan Tunjangan Profesi Guru (TPG) non-PNS sebesar Rp19,2 triliun dan Tunjangan Profesi Dosen (TPD) non-PNS sebesar Rp3,2 triliun. Anggaran ini diharapkan bisa meningkatkan motivasi serta kualitas pengajaran,” jelas Sri Mulyani dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Senin (8/9).

Fokus pada Guru, Dosen, dan Fasilitas Pendidikan

Selain peningkatan gaji, anggaran besar juga digelontorkan untuk mendukung pengembangan fasilitas pendidikan. Pemerintah menyiapkan Rp150,1 triliun untuk perawatan, renovasi, dan pembangunan sarana pendidikan.

Beberapa program prioritas di antaranya:

  • Bantuan Operasional Sekolah (BOS): Rp64,3 triliun
  • Renovasi Madrasah dan Sekolah: Rp22,5 triliun
  • Sekolah Unggulan Garuda sebagai pusat pendidikan berkualitas
  • Program Sekolah Rakyat untuk memperluas akses pendidikan di daerah tertinggal.

Dengan dukungan tersebut, diharapkan lingkungan belajar semakin layak, nyaman, dan mendorong terciptanya generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan global.

Dukungan Keluarga dan Masyarakat Masih Krusial

Pemerintah menegaskan bahwa peningkatan anggaran bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan. Dukungan keluarga dan masyarakat tetap menjadi pilar utama.

Program seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Program Indonesia Pintar (PIP) juga akan diperkuat, sehingga anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa terus melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi.

Lonjakan anggaran pendidikan 2026 menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun sumber daya manusia unggul.

Dengan kombinasi peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, fasilitas pendidikan yang lebih baik, serta bantuan akses pendidikan untuk siswa miskin, Indonesia diharapkan mampu memperkuat pondasi pendidikan nasional.

“Pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Dengan alokasi anggaran yang lebih besar, kita ingin memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan berkualitas dan tenaga pendidik yang sejahtera,” tegas Sri Mulyani. (elfira/red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/