METROTODAY, JAKARTA – Sebuah insiden tragis yang melibatkan sebuah kendaraan taktis (rantis) Baracuda milik Brimob Polri dengan seorang pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta Selatan menjadi sorotan publik dan memicu respons dari berbagai pihak.
Insiden ini terjadi saat bentrokan antara aparat dan massa aksi unjuk rasa di Jakarta yang digerakkan kaum buruh.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo secara terbuka menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang menewaskan pengemudi ojol yang diketahui bernama Affan Kurniawan tersebut.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk korban serta seluruh keluarga dan juga seluruh keluarga besar ojol,” kata Kapolri kepada awak media di Jakarta, Kamis (28/8) malam.

Ia juga menginstruksikan jajarannya, termasuk Kapolda Metro Jaya dan Kadiv Propam Polri, untuk segera mencari dan menemukan korban.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi juga meminta kepolisian untuk mengusut tuntas insiden ini dan menyampaikan permohonan maaf.
Insiden tersebut terjadi saat kepolisian berupaya membubarkan massa aksi demonstrasi di Jalan Penjernihan I, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis malam.
“Kami secara khusus meminta kepada aparat kepolisian untuk tetap sabar, dan melakukan tindakan pengamanan dengan penuh kehati-hatian, termasuk kami meminta atensi khusus terhadap kejadian tersebut,” kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta.
Sebagai tindak lanjut, Divisi Propam Polri langsung bertindak. Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim mengumumkan bahwa tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang berada di dalam kendaraan rantis saat kejadian telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan.

Ketujuh anggota tersebut yang diidentifikasi dengan inisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J, masih diselidiki untuk menentukan siapa pengemudi dan peran masing-masing.
Insiden ini terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial X. Video tersebut menunjukkan rantis Brimob melindas seorang pengemudi ojol dan kemudian melaju kencang meninggalkan lokasi.
Warga dan pengendara lain yang geram sempat mengejar kendaraan tersebut hingga ke Jalan Layang Non-Tol Casablanca.
Korban yang dikabarkan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit, menjadi bagian dari kekacauan yang terjadi setelah unjuk rasa di depan Kompleks Parlemen berujung ricuh.
Bentrokan antara massa dan aparat terjadi di beberapa lokasi, termasuk di Jalan Penjernihan dan Bendungan Hilir. (red)