METROTODAY, JAKARTA – Kabar duka datang dari dunia politik nasional. Mantan Menteri Agama dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali, tutup usia pada Kamis (31/7) pukul 04.25 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. Almarhum meninggal dunia dalam usia 69 tahun setelah sempat menjalani perawatan intensif.
Jenazah disemayamkan di rumah duka di kawasan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, sebelum dimakamkan usai salat Zuhur di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Cikarang Barat, Bekasi.
Suryadharma Ali dikenal sebagai salah satu tokoh politik Islam yang memiliki pengaruh besar, baik di parlemen maupun kabinet.
Pria kelahiran Jakarta, 19 September 1956, ini aktif di dunia dakwah dan politik sejak muda. Ia tercatat memimpin PPP sebagai ketua umum periode 2007–2014, menggantikan Hamzah Haz.
Di bawah kepemimpinannya, PPP mengalami dinamika politik yang cukup signifikan, termasuk dalam upaya pembaruan internal dan konsolidasi basis konstituen Islam.
Namanya semakin dikenal publik saat dipercaya menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Bersatu II era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di periode 2009–2014.
Peraturan Kian Ketat, Menteri Agama Ingatkan Jemaah Gunakan Visa Haji Resmi di Arab Saudi
Di kementerian tersebut, ia menggulirkan sejumlah kebijakan terkait efisiensi dan transparansi pengelolaan dana haji, serta reformasi sistem penyelenggaraan ibadah haji.
Namun, perjalanan karier politiknya juga diwarnai kontroversi. Pada 2014, Suryadharma Ali terjerat kasus dugaan korupsi dana haji dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
Ia dijatuhi hukuman enam tahun penjara serta denda ratusan juta rupiah. Meski demikian, perannya dalam membangun PPP dan upayanya memperjuangkan nilai-nilai Islam tetap dikenang oleh banyak kalangan.
Di penghujung hidupnya, Suryadharma lebih banyak menjalani waktu bersama keluarga dan jauh dari sorotan publik.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kolega, serta kader dan simpatisan PPP.
Ucapan duka dan doa mengalir dari berbagai tokoh bangsa yang mengenang dirinya sebagai sosok yang tegas, idealis, dan konsisten memperjuangkan aspirasi umat.
Selamat jalan Suryadharma Ali. Jejak pengabdianmu akan tetap tercatat dalam sejarah politik Islam Indonesia. (amel/red)