METROTODAY, PASURUAN – Suasana ceria dan penuh semangat menyelimuti Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pandaan, Pasuruan, pada Senin (14/7) pagi.
Hari pertama masuk sekolah menjadi momen istimewa bagi para siswa-siswi berkebutuhan khusus yang disambut dengan cara tak biasa dan penuh kreativitas oleh para guru.
Sejak pagi, senyum merekah di wajah mereka saat diantar orang tua untuk mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Yang membuat hari pertama ini begitu berkesan adalah sambutan unik dari para guru.
Mereka tampil memukau dengan kostum bertema beragam mulai dari buah-buahan segar, hewan-hewan lucu, bunga-bunga indah, hingga karakter-karakter animasi favorit anak-anak.
Pemandangan ini sontak menciptakan suasana yang luar biasa meriah dan penuh kegembiraan.
Pembukaan MPLS di SLBN Pandaan juga ditandai dengan bunyi sirine yang menggema dan pelepasan balon udara secara serentak oleh seluruh siswa.
Momen ini menambah semarak suasana, memicu semangat baru bagi 247 murid SLBN Pandaan yang berasal dari berbagai jenjang, mulai dari TKLB, SDLB, SMPLB, hingga SMALB.
Kepala SLBN Pandaan, Iva Evry Robiyansah, menjelaskan bahwa MPLS Ramah 2025 ini dirancang khusus untuk mengakomodasi keberagaman hambatan yang dimiliki oleh para siswa, meliputi tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan autis.
“Berdasarkan hasil asesmen awal Penerimaan Peserta Didik Baru, kami melihat fenomena keberagaman hambatan pada siswa-siswi kami. Oleh karena itu, tema MPLS kami adalah ‘MPLS Ramah’, dan kami berkreasi untuk memberikan penyambutan dengan suasana yang berbeda,” ujar Iva.
Filosofi di balik kostum unik para guru adalah untuk mendekatkan diri dengan dunia anak-anak.
“Karakter yang kami kenakan sering dilihat oleh anak-anak, sehingga ini membantu kami lebih dekat dengan mereka,” imbuhnya.
Para guru bahkan melakukan flashmob saat menyambut siswa untuk menciptakan interaksi yang lebih dinamis dan menyenangkan.
Seluruh guru dan wali murid berkolaborasi aktif mendampingi peserta didik untuk memastikan setiap anak merasa nyaman dan diterima.
Iva berharap dalam MPLS ramah ini bisa menjadi semangat yang disematkan pada anak-anak didiknya.
“Kami berharap MPLS ini menjadi sarana untuk memotivasi peserta didik agar belajar lebih menyenangkan, dalam lingkungan yang ramah, aman, menyenangkan, dan inklusif,” tutur Iva.
Selain pengenalan lingkungan sekolah, MPLS kali ini juga mengusung misi penting yakni mensosialisasikan bahaya judi online (judol).
“Tujuannya untuk mensosialisasikan agar anak-anak terhindar dari judol yang lagi marak belakangan ini. Apalagi judol dapat merusak generasi bangsa,” tegas Iva.
Saat ini, tidak sedikit anak-anak yang kecanduan judol dan harus menjalani terapi medis.
“Sehingga dengan adanya kampanye anti judol yang dilakukan oleh siswa SLBN Pandaan ini, kami berharap dapat mencerahkan masyarakat maupun generasi penerus bangsa,” tegas Iva.
Sementara itu salah satu siswa, Nizam Auffa Izzidin, mengaku sangat senang bisa kembali ke sekolah. Nizam yang kini duduk di kelas VII SMP SLBN Pandaan menunjukkan semangat yang tinggi di hari pertama masuk sekolah.
Ia sangat senang dan antusias melihat gurunya memakai baju tokoh Spiderman yang merupakan tokoh film kesukaannya.
Siswa istimewa tunagrahita ini tampak menikmati setiap momen di hari pertama sekolah. Bahkan, ia mengaku sudah mempersiapkan diri sejak kemarin. (ahm)