29.3 C
Surabaya
25 June 2025, 21:09 PM WIB

Semakin Memanas, Ini Negara yang Relatif Aman Jika Terjadi Perang Dunia ke-3

METROTODAY, SURABAYA – Beberapa waktu belakangan, kondisi geopolitik dunia semakin memanas sejak Amerika Serikat turut terlibat dala konflik di Timur Tengah antara Israel dan Iran. Hal ini tentu timbulnya rasa was-was akan meletusnya perang dunia ke-3 di masyarakat. Lalu, jika seandainya benar akan terjadi perang dunia ke-3, negara apa saja yang “aman”?

1. Islandia
Islandia secara konsisten menempati peringkat pertama dalam Global Peace Index (GPI) tahun 2025, yang mana dalam wokewaves menulis Islandia menunjukkan stabilitas, keamanan sosial, dan minim konflik bersenjata. Terletak di Atlantik Utara, negara ini relatif terisolasi dari pusat konflik global. Selain itu, keunggulan energi terbarukan (geothermal dan hydroelectric) dan sumber daya laut membuat Islandia negara yang mandiri dalam pemenuhan kebutuhan dasar.

2. Swiss
Swiss memiliki reputasi lama sebagai negara netral, yakni negara tanpa keterlibatan perang sejak 1815. Salah satu aspek paling unik adalah sistem perlindungan sipil, yang terdiri dari jaringan bunker nuklir yang mampu menampung seluruh penduduk (plus 14%), total sekitar 8,6 juta tempat. Ditambah topografi pegunungan yang sulit ditembus, menjadikan Swiss menjadi negara lokasi bertahan yang kuat.

3. Selandia Baru
Selandia Baru menempati peringkat kedua dalam GPI 2025. Negara ini berada di selatan Pasifik, jauh dari zona konflik utama. Energi terbarukan dan lahan pertanian yang luas mendukung ketahanan dan kemandirian pangan pada negara ini. Ditambah ikatan sosial dan demokrasi yang stabil, sehingga Selandia Baru jadi tempat aman jika terjadi krisis besar .

4. Australia
Meskipun termasuk aliansi Barat dan punya fasilitas militer, posisi geografis Australia menjadikannya kurang strategis sebagai target utama konflik nuklir dibanding kawasan utara. Memiliki kelebihan sebagai produsen pangan ekspor, sekitar 80% lebih banyak dari kebutuhan dalam negeri Australia berpeluang menjaga ketahanan pangan bila rantai distribusi dunia terganggu .

5. Irlandia
Irlandia dikenal karena kebijakan militer netral, tidak tergabung NATO, dan hanya bisa ikut konflik luar negeri setelah persetujuan parlemen dan PBB. Dengan posisi geografis di barat Eropa dan basis pertanian kuat, ini menambahkan lapisan perlindungan dalam situasi perang.

6. Bhutan
Bhutan menjaga kebijakan luar negeri netral sejak bergabung PBB tahun 1971. Negara ini terletak di Himalaya, daerah yang sulit dijangkau, sehingga cocok sebagai lokasi di masa perang. Seperti Selania Baru, negara ini juga punya ketahanan pangan local.

7. Greenland & Antartika
Greenland, bagian otonom dari Denmark, sangat terisolasi dan non-blok secara politik sehingga negara ini menjadi lokasi yang rendah risiko konflik langsung. Sedangkan Antartika, meski bukan negara, rendah resiko sebagai target perang karena kondisinya yang ekstrem karena iklimnya buruk, suhunya dingin dan beku sehingga sulit untuk bertahan hidup disini.

8. Indonesia
Indonesia menerapkan prinsip politik “bebas-aktif,” dimana untuk menjaga netralitas geopolitik dan tidak memihak pihak manapun . Banyak artikel menyebutkan bahwa Indonesia dapat menjaga kestabilan dan pasokan energi/pangan berkat posisi geografis dan hubungan baik dengan banyak negara.

9. Kosta Rika, Chili, Uruguay, Argentina
Negara-negara Amerika Latin ini sering disebut aman karena netralitas politiknya, lalu memiliki lokasi jauh dari pusat konflik, dan memiliki ketahanan sumber daya dan pangan yang kuat.
• Kosta Rika: dikenal tanpa militer dan fokus diplomasi, sering muncul dalam daftar negara aman.
• Uruguay: negara yang stabil, bersikap non-militer, dan minim gejolak konflik.
• Chile & Argentina: keduanya dianggap baik untuk bertahan terhadap dampak nuklir/famine karena bentuk topografi negaranya dan sumber daya pertanian yang kuat untuk ketahanan pangan.

10. Tuvalu & Fiji
Negara pulau kecil seperti Tuvalu dan Fiji disebut-sebut sebagai lokasi aman karena mereka tidak menarik perhatian militer besar. Meskipun sumber daya terbatas, pengelolaan dan netralitas mereka membuatnya tidak strategis untuk diserang.

Secara umum, negara-negara yang memiliki prinsip politik ‘netral’ atau non blok terletak relatif jauh dari pusat konflik. Selain itu, negara yang berdikari secara ketahanan pangan dan energi juga menjadi alasan kenapa negara tersebut bisa aman seandainya terjadi perang dunia ke 3.

Meski terbilang relatif aman dibandingkan negara lain, tentu tidak ada jaminan 100% bebas dari serangan situasi nuklir global. Misalnya, ancaman radiasi lintas batas atau negara, perubahan iklim ekstrem, hingga gangguan suplai komoditas dan pangan.(alk)

METROTODAY, SURABAYA – Beberapa waktu belakangan, kondisi geopolitik dunia semakin memanas sejak Amerika Serikat turut terlibat dala konflik di Timur Tengah antara Israel dan Iran. Hal ini tentu timbulnya rasa was-was akan meletusnya perang dunia ke-3 di masyarakat. Lalu, jika seandainya benar akan terjadi perang dunia ke-3, negara apa saja yang “aman”?

1. Islandia
Islandia secara konsisten menempati peringkat pertama dalam Global Peace Index (GPI) tahun 2025, yang mana dalam wokewaves menulis Islandia menunjukkan stabilitas, keamanan sosial, dan minim konflik bersenjata. Terletak di Atlantik Utara, negara ini relatif terisolasi dari pusat konflik global. Selain itu, keunggulan energi terbarukan (geothermal dan hydroelectric) dan sumber daya laut membuat Islandia negara yang mandiri dalam pemenuhan kebutuhan dasar.

2. Swiss
Swiss memiliki reputasi lama sebagai negara netral, yakni negara tanpa keterlibatan perang sejak 1815. Salah satu aspek paling unik adalah sistem perlindungan sipil, yang terdiri dari jaringan bunker nuklir yang mampu menampung seluruh penduduk (plus 14%), total sekitar 8,6 juta tempat. Ditambah topografi pegunungan yang sulit ditembus, menjadikan Swiss menjadi negara lokasi bertahan yang kuat.

3. Selandia Baru
Selandia Baru menempati peringkat kedua dalam GPI 2025. Negara ini berada di selatan Pasifik, jauh dari zona konflik utama. Energi terbarukan dan lahan pertanian yang luas mendukung ketahanan dan kemandirian pangan pada negara ini. Ditambah ikatan sosial dan demokrasi yang stabil, sehingga Selandia Baru jadi tempat aman jika terjadi krisis besar .

4. Australia
Meskipun termasuk aliansi Barat dan punya fasilitas militer, posisi geografis Australia menjadikannya kurang strategis sebagai target utama konflik nuklir dibanding kawasan utara. Memiliki kelebihan sebagai produsen pangan ekspor, sekitar 80% lebih banyak dari kebutuhan dalam negeri Australia berpeluang menjaga ketahanan pangan bila rantai distribusi dunia terganggu .

5. Irlandia
Irlandia dikenal karena kebijakan militer netral, tidak tergabung NATO, dan hanya bisa ikut konflik luar negeri setelah persetujuan parlemen dan PBB. Dengan posisi geografis di barat Eropa dan basis pertanian kuat, ini menambahkan lapisan perlindungan dalam situasi perang.

6. Bhutan
Bhutan menjaga kebijakan luar negeri netral sejak bergabung PBB tahun 1971. Negara ini terletak di Himalaya, daerah yang sulit dijangkau, sehingga cocok sebagai lokasi di masa perang. Seperti Selania Baru, negara ini juga punya ketahanan pangan local.

7. Greenland & Antartika
Greenland, bagian otonom dari Denmark, sangat terisolasi dan non-blok secara politik sehingga negara ini menjadi lokasi yang rendah risiko konflik langsung. Sedangkan Antartika, meski bukan negara, rendah resiko sebagai target perang karena kondisinya yang ekstrem karena iklimnya buruk, suhunya dingin dan beku sehingga sulit untuk bertahan hidup disini.

8. Indonesia
Indonesia menerapkan prinsip politik “bebas-aktif,” dimana untuk menjaga netralitas geopolitik dan tidak memihak pihak manapun . Banyak artikel menyebutkan bahwa Indonesia dapat menjaga kestabilan dan pasokan energi/pangan berkat posisi geografis dan hubungan baik dengan banyak negara.

9. Kosta Rika, Chili, Uruguay, Argentina
Negara-negara Amerika Latin ini sering disebut aman karena netralitas politiknya, lalu memiliki lokasi jauh dari pusat konflik, dan memiliki ketahanan sumber daya dan pangan yang kuat.
• Kosta Rika: dikenal tanpa militer dan fokus diplomasi, sering muncul dalam daftar negara aman.
• Uruguay: negara yang stabil, bersikap non-militer, dan minim gejolak konflik.
• Chile & Argentina: keduanya dianggap baik untuk bertahan terhadap dampak nuklir/famine karena bentuk topografi negaranya dan sumber daya pertanian yang kuat untuk ketahanan pangan.

10. Tuvalu & Fiji
Negara pulau kecil seperti Tuvalu dan Fiji disebut-sebut sebagai lokasi aman karena mereka tidak menarik perhatian militer besar. Meskipun sumber daya terbatas, pengelolaan dan netralitas mereka membuatnya tidak strategis untuk diserang.

Secara umum, negara-negara yang memiliki prinsip politik ‘netral’ atau non blok terletak relatif jauh dari pusat konflik. Selain itu, negara yang berdikari secara ketahanan pangan dan energi juga menjadi alasan kenapa negara tersebut bisa aman seandainya terjadi perang dunia ke 3.

Meski terbilang relatif aman dibandingkan negara lain, tentu tidak ada jaminan 100% bebas dari serangan situasi nuklir global. Misalnya, ancaman radiasi lintas batas atau negara, perubahan iklim ekstrem, hingga gangguan suplai komoditas dan pangan.(alk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/