METROTODAY, SURABAYA – Sebanyak 44 pemuda di Surabaya ini harus menjalani sanksi sosial. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya mengamankan mereka dalam operasi “Asuhan Rembulan” pada Minggu (15/6) dini hari, akibat kedapatan menggelar pesta minuman keras (miras) dan melakukan aksi vandalisme di sejumlah titik strategis di Kota Pahlawan.
Operasi penyisiran yang digelar rutin ini berhasil menjaring puluhan pemuda yang mengganggu ketertiban umum. Petugas menemukan mereka di beberapa lokasi berbeda dari taman kota hingga ruas jalan utama.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Achmad Zaini, merinci bahwa penindakan terbesar dilakukan terhadap kelompok pemuda yang berpesta miras.
“Di Taman Bambu Runcing, kami menemukan 27 pemuda yang sedang asyik pesta miras. Di lokasi lainnya di Jalan Simpang Dukuh, kami menemukan delapan orang. Sehingga total 35 pemuda yang kami amankan karena pesta miras,” terang Zaini.
Selain itu, tim patroli juga memergoki sembilan pemuda lainnya yang sedang melakukan aksi corat-coret atau vandalisme di kawasan Jalan Pemuda. “Petugas kami menjangkau mereka saat sedang melakukan vandalisme,” imbuhnya.
Dari lokasi-lokasi tersebut, petugas menyita sejumlah barang bukti, antara lain sembilan botol miras, dua buah gitar, dan dua kaleng cat semprot (pilox) yang digunakan untuk aksi vandalisme.
Setelah diamankan dan didata di Kantor Satpol PP, seluruh pemuda tersebut menjalani prosedur lebih lanjut. Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya turut dilibatkan untuk melakukan tes urine pada para pemuda yang minum miras, dengan hasil seluruhnya negatif narkoba.
Sebagai sanksi tegas untuk memberikan efek jera, ke-44 pemuda tersebut tidak dipulangkan, melainkan dikirim untuk menjalani pembinaan.
“Kami berikan sanksi sosial ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih agar mereka mendapatkan pembinaan di sana,” tegas Zaini.
Zaini memastikan bahwa operasi Asuhan Rembulan akan terus digencarkan untuk menekan aktivitas negatif yang meresahkan warga.
“Upaya ini kami lakukan untuk menciptakan Kota Surabaya yang aman dan nyaman. Patroli kami lakukan 24 jam, terutama untuk mengawasi titik-titik rawan vandalisme pada malam hari,” pungkasnya. (ahm)