26.1 C
Surabaya
17 June 2025, 1:45 AM WIB

Kota Probolinggo Gelar Edukasi Mikroplastik dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

METROTODAY, PROBOLINGGO – Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo dan Ecoton menggelar edukasi bahaya mikroplastik di Taman Maramis dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 dengan tema global “Beat Plastic Pollution.”

Salah satu sesi penting adalah sosialisasi bahaya mikroplastik oleh tim dari Ecoton (Ecological Observation and Wetlands Conservation). Rafika, peneliti mikroplastik Ecoton, menekankan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, terutama kemasan sachet.

“Sachet menjadi penyumbang terbesar sampah plastik. Beralih ke sistem refill dan membawa wadah sendiri dapat menyelamatkan lingkungan dan tubuh kita dari ribuan partikel plastik setiap tahunnya,” jelas Rafika, Rabu (11/6).

Tasya, koordinator refill keliling Ecoton, menambahkan bahwa satu orang yang rutin menggunakan sistem refill dapat mengurangi sekitar 75 sachet plastik per bulan, atau hampir 1.000 sachet per tahun.

Tri, guru Geografi SMP Negeri 1 Kota Probolinggo, mengaku sangat senang karena siswanya bisa belajar langsung tentang bahaya mikroplastik dan cara mengubah kebiasaan konsumsi.

“Edukasi ini penting agar mereka menjadi generasi peduli lingkungan. Menarik ini anak-anak bisa belajar langsung bahaya mikroplastik,” kata Tri.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Retno Wandansari, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar seremonial, tetapi penguat gerakan lingkungan lokal.

“Kami ingin menjadikan Kota Probolinggo contoh kota yang aktif mengurangi polusi plastik. Kami berharap akan lahir lebih banyak sekolah adiwiyata, komunitas zero waste, dan rumah tangga yang mengurangi plastik sekali pakai,” ujarnya.

Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, usai mengunjungi stan Ecoton, menyampaikan apresiasinya atas edukasi berbasis data yang menarik. Ia mengajak masyarakat menjadikan Hari Lingkungan Hidup sebagai momentum perubahan perilaku.

“Kita semua bertanggung jawab atas masa depan lingkungan. Mulai dengan membawa botol minum sendiri, menolak kantong plastik, dan memilah sampah dari rumah,” pesannya.

Program Kota Probolinggo Bersolek juga menekankan pengurangan plastik sekali pakai sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Dengan semangat “Beat Plastic Pollution”, Kota Probolinggo bergerak menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (ahm)

METROTODAY, PROBOLINGGO – Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo dan Ecoton menggelar edukasi bahaya mikroplastik di Taman Maramis dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 dengan tema global “Beat Plastic Pollution.”

Salah satu sesi penting adalah sosialisasi bahaya mikroplastik oleh tim dari Ecoton (Ecological Observation and Wetlands Conservation). Rafika, peneliti mikroplastik Ecoton, menekankan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, terutama kemasan sachet.

“Sachet menjadi penyumbang terbesar sampah plastik. Beralih ke sistem refill dan membawa wadah sendiri dapat menyelamatkan lingkungan dan tubuh kita dari ribuan partikel plastik setiap tahunnya,” jelas Rafika, Rabu (11/6).

Tasya, koordinator refill keliling Ecoton, menambahkan bahwa satu orang yang rutin menggunakan sistem refill dapat mengurangi sekitar 75 sachet plastik per bulan, atau hampir 1.000 sachet per tahun.

Tri, guru Geografi SMP Negeri 1 Kota Probolinggo, mengaku sangat senang karena siswanya bisa belajar langsung tentang bahaya mikroplastik dan cara mengubah kebiasaan konsumsi.

“Edukasi ini penting agar mereka menjadi generasi peduli lingkungan. Menarik ini anak-anak bisa belajar langsung bahaya mikroplastik,” kata Tri.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Retno Wandansari, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar seremonial, tetapi penguat gerakan lingkungan lokal.

“Kami ingin menjadikan Kota Probolinggo contoh kota yang aktif mengurangi polusi plastik. Kami berharap akan lahir lebih banyak sekolah adiwiyata, komunitas zero waste, dan rumah tangga yang mengurangi plastik sekali pakai,” ujarnya.

Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, usai mengunjungi stan Ecoton, menyampaikan apresiasinya atas edukasi berbasis data yang menarik. Ia mengajak masyarakat menjadikan Hari Lingkungan Hidup sebagai momentum perubahan perilaku.

“Kita semua bertanggung jawab atas masa depan lingkungan. Mulai dengan membawa botol minum sendiri, menolak kantong plastik, dan memilah sampah dari rumah,” pesannya.

Program Kota Probolinggo Bersolek juga menekankan pengurangan plastik sekali pakai sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Dengan semangat “Beat Plastic Pollution”, Kota Probolinggo bergerak menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/