METROTODAY, BANDUNG – Sebuah pengakuan mengejutkan dan menyentuh datang dari seorang siswi yang mengikuti program pelatihan kedisiplinan di barak militer Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), secara langsung mewawancarai siswi tersebut dalam sebuah unggahan video yang menjadi viral di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71.
Siswi yang tidak disebutkan namanya itu merupakan salah satu remaja yang “dibina” dalam program khusus KDM, sebuah inisiatif yang mengarahkan anak-anak dengan perilaku menyimpang ke jalur disiplin melalui pelatihan semi-militer.
Tujuannya bukan menghukum, melainkan menyelamatkan masa depan mereka.
“Kenapa kamu masuk di sini,” tanya KDM kepada sang siswi.
“Saya minum minuman keras,” jawab siswi yang berbaris duduk di lapangan dan menggunakan seragam militer tersebut.
Gadis itu bercerita bahwa seminggu dua kali ia menenggak miras bersama teman-temannya.
Miras tersebut, kata Siswi tadi, dibeli seharga Rp 75 ribu. Untuk mendapatkan uang tersebut, dia harus menyisihkan uang jajan dengan menabung.
Siswi tadi juga bercerita bahwa di barak militer, dia diperlakukan dengan baik dan disiplin. Makanan yang diberikan juga bergizi. “Saya suka makan ayam,” lanjut siswi tadi.
Karena harus menjalani pelatihan kedisiplinan karena “kenakalannya”, siswi tadi juga harus putus dengan kekasihnya.
Bahkan, di komen keterangan unggahan video tersebut, KDM memberikan judul menarik: Cintaku Terhalang Barak Militer.
KDM lantas memberikan nasihat agar setelah keluar dari barak militer, siswi tadi menjadi anak yang baik.
“Mau tidak nanti kalau kamu sudah jadi ibu rumah tangga, anak perempuanmu suka minuman keras,” tanya KDM.
KDM juga melanjutkan dengan pertanyaan apakah mau bersuamikan dengan pemabuk.
KDM juga mengingatkan agar siswi tadi menjaga pergaulan. “Hati-hati kamu cantik. Tinggal diberi skincare sedikit,” katanya lantas tersenyum
Siswi tadi hanya menjawab singkat. “Saya hanya ingin laki laki baik dan saleh,” terangnya.
KDM menginginkan bahwa anak-anak yang dididik kedisiplinan tersebut menjadi berguna kelak. Bisa menjadi Polwan atau KOWAD.
Di akhir perbincangan, KDM tersentuh dengan pernyataan siswi tadi. Bahkan, pernyataan itu membuat KDM tertegun.
Rupanya, dia lebih kerasan tinggal di barak militer daripada harus tinggal di rumah.
“Saya tidak betah tinggal di rumah karena papa dan mama bertengkar terus,” terangnya lirih.
Dia mengungkapkan bahwa rumahnya menjadi berisik karena perselisihan kedua orang tuanya. Hingga dia mencari pelampiasan ke arah yang tidak benar. (*)