14 December 2025, 9:14 AM WIB

Ratusan Musisi Rock Beri Penghormatan untuk Pahlawan Musik Surabaya di Herockmob 2025 Kota Lama 

METROTODAY, SURABAYA – Musik rock menggema di Internatio Building, Kota Lama, Surabaya, Minggu (9/11). Ratusan musisi dari seluruh Surabaya Raya berkumpul dalam ajang Surabaya Herockmob 2025, sebuah perayaan musik kolosal yang memasuki tahun keempat.

Acara ini menjadi penanda pertumbuhan luar biasa komunitas musik rock di Kota Pahlawan.

Herockmob 2025 mencetak rekor dengan melibatkan lebih dari 300 musisi profesional dari berbagai kelompok dan usia. Mereka datang dengan semangat cinta terhadap musik dan kebanggaan sebagai Arek Suroboyo.

“Mengumpulkan lebih dari 300 seniman musik bukan hal mudah. Mereka semua berlatih sendiri-sendiri dengan tiga lagu yang sudah disiapkan,” ujar Hanz D’Satria, koordinator Herockmob 2025.

Ajang ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Parade Surabaya Juang 2025, agenda tahunan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memperingati Bulan Pahlawan.

Ratusan musisi Surabaya Raya saat tampil dalam ajang Herockmob 2025 di Kota Lama Surabaya. Herockmob sebagai ajang penghormatan bagi musisi Surabaya.

Bagi Hanz dan para peserta, momen ini juga menjadi penghormatan terhadap para pahlawan musik Surabaya.

“Musisi-musisi seperti Gombloh, Dewa 19, Padi, Leo Kristi, dan banyak lainnya adalah pahlawan musik bagi kami. Lewat karya mereka, Surabaya dikenal sebagai kota yang kaya akan kreativitas dan semangat juang dalam bermusik. Maka, Herockmob adalah ajang penghormatan bagi mereka semua,” jelas Hanz.

Pemerintah Kota Surabaya memberikan dukungan penuh terhadap acara ini. Menurut Hanz, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sangat peduli terhadap dunia seni dan musik, terutama yang melibatkan generasi muda.

“Pak Eri selalu bilang bahwa taman-taman kota dan ruang publik di Surabaya adalah tempat bagi anak muda untuk berkreasi. Herockmob ini adalah implementasi nyata dari kebijakan beliau,” ungkap Hanz.

Herockmob juga menjadi ajang lintas generasi, dengan peserta termuda berusia 7 tahun dan banyak musisi senior yang terlibat.

“Ini bukti bahwa musik bisa mempersatukan siapa saja. Tanpa batas usia dan latar belakang,” kata Hanz.

Dalam Herockmob 2025, para musisi membawakan tiga lagu pilihan, yakni New Divides dari Linkin Park, Separuh Nafas dari Dewa 19, dan Sobat dari Padi.

“Ketiga lagu itu dipilih karena punya makna emosional dan musikal yang kuat. Ada perpaduan antara energi global, semangat lokal, dan nilai persahabatan,” jelas Hanz.

Panggung utama di Internatio Building didesain megah, dan suasana Kota Lama diubah menjadi ruang ekspresi terbuka bagi pengunjung.

Rieldham Londo, seorang musisi yang kembali berpartisipasi, menyatakan antusiasmenya.

“Saya sudah ikut sejak Herockmob 2023. Sekarang ikut lagi. Selalu antusias, tak pernah absen. Untuk Kota Surabaya,” ujarnya.

Celia Noreen, seorang gitaris, menambahkan, acara ini sebagai ajang untuk menampilkan kembali identitas rock di Surabaya.

“Selain sebagai ajang kolosal dan menampilkan kembali identitas rock di Surabaya, Herockmob 2025 juga sebagai ajang silaturahmi antar-musisi. Saya bertemu dengan banyak kawan saya di sini. Juga berkenalan dengan musisi-musisi lain,” tutur Celia.

Selain penampilan kolosal, Herockmob 2025 juga menampilkan live performance dari berbagai band lokal Surabaya, serta penampilan teater dan tari. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Musik rock menggema di Internatio Building, Kota Lama, Surabaya, Minggu (9/11). Ratusan musisi dari seluruh Surabaya Raya berkumpul dalam ajang Surabaya Herockmob 2025, sebuah perayaan musik kolosal yang memasuki tahun keempat.

Acara ini menjadi penanda pertumbuhan luar biasa komunitas musik rock di Kota Pahlawan.

Herockmob 2025 mencetak rekor dengan melibatkan lebih dari 300 musisi profesional dari berbagai kelompok dan usia. Mereka datang dengan semangat cinta terhadap musik dan kebanggaan sebagai Arek Suroboyo.

“Mengumpulkan lebih dari 300 seniman musik bukan hal mudah. Mereka semua berlatih sendiri-sendiri dengan tiga lagu yang sudah disiapkan,” ujar Hanz D’Satria, koordinator Herockmob 2025.

Ajang ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Parade Surabaya Juang 2025, agenda tahunan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memperingati Bulan Pahlawan.

Ratusan musisi Surabaya Raya saat tampil dalam ajang Herockmob 2025 di Kota Lama Surabaya. Herockmob sebagai ajang penghormatan bagi musisi Surabaya.

Bagi Hanz dan para peserta, momen ini juga menjadi penghormatan terhadap para pahlawan musik Surabaya.

“Musisi-musisi seperti Gombloh, Dewa 19, Padi, Leo Kristi, dan banyak lainnya adalah pahlawan musik bagi kami. Lewat karya mereka, Surabaya dikenal sebagai kota yang kaya akan kreativitas dan semangat juang dalam bermusik. Maka, Herockmob adalah ajang penghormatan bagi mereka semua,” jelas Hanz.

Pemerintah Kota Surabaya memberikan dukungan penuh terhadap acara ini. Menurut Hanz, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sangat peduli terhadap dunia seni dan musik, terutama yang melibatkan generasi muda.

“Pak Eri selalu bilang bahwa taman-taman kota dan ruang publik di Surabaya adalah tempat bagi anak muda untuk berkreasi. Herockmob ini adalah implementasi nyata dari kebijakan beliau,” ungkap Hanz.

Herockmob juga menjadi ajang lintas generasi, dengan peserta termuda berusia 7 tahun dan banyak musisi senior yang terlibat.

“Ini bukti bahwa musik bisa mempersatukan siapa saja. Tanpa batas usia dan latar belakang,” kata Hanz.

Dalam Herockmob 2025, para musisi membawakan tiga lagu pilihan, yakni New Divides dari Linkin Park, Separuh Nafas dari Dewa 19, dan Sobat dari Padi.

“Ketiga lagu itu dipilih karena punya makna emosional dan musikal yang kuat. Ada perpaduan antara energi global, semangat lokal, dan nilai persahabatan,” jelas Hanz.

Panggung utama di Internatio Building didesain megah, dan suasana Kota Lama diubah menjadi ruang ekspresi terbuka bagi pengunjung.

Rieldham Londo, seorang musisi yang kembali berpartisipasi, menyatakan antusiasmenya.

“Saya sudah ikut sejak Herockmob 2023. Sekarang ikut lagi. Selalu antusias, tak pernah absen. Untuk Kota Surabaya,” ujarnya.

Celia Noreen, seorang gitaris, menambahkan, acara ini sebagai ajang untuk menampilkan kembali identitas rock di Surabaya.

“Selain sebagai ajang kolosal dan menampilkan kembali identitas rock di Surabaya, Herockmob 2025 juga sebagai ajang silaturahmi antar-musisi. Saya bertemu dengan banyak kawan saya di sini. Juga berkenalan dengan musisi-musisi lain,” tutur Celia.

Selain penampilan kolosal, Herockmob 2025 juga menampilkan live performance dari berbagai band lokal Surabaya, serta penampilan teater dan tari. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait