Categories: Leisure

Harmoni Budaya di Stasiun Surabaya Gubeng, Naik Kereta Dihibur Reog dan Ande-Ande Lumut

METROTODAY, SURABAYA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8 Surabaya menghadirkan suasana berbeda di Stasiun Surabaya Gubeng dengan menggelar Parade Budaya.

Acara ini menampilkan pertunjukan seni Reog Ponorogo dan pementasan ketoprak Ande-Ande Lumut untuk melestarikan budaya nusantara dan memberikan hiburan edukatif bagi masyarakat.

Parade budaya dibuka dengan atraksi Reog Ponorogo, seni tradisional kebanggaan Jawa Timur yang telah mendunia. Penonton disuguhi penampilan memukau dari tari warok, jathilan, dan barongan, dengan iringan musik khas serta busana dan tata rias yang megah.

Acara dilanjutkan dengan pementasan cerita rakyat Ande-Ande Lumut dalam format teater tradisional yang dikemas secara modern.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah wujud komitmen KAI untuk mendekatkan masyarakat dengan kebudayaan lokal dan menciptakan ruang seni budaya.

“Kami ingin mengangkat kekayaan budaya Indonesia agar lebih dekat dengan masyarakat, khususnya generasi muda,” ujarnya pada Minggu (21/9).

Luqman menambahkan, tema Harmoni Budaya Dalam Jejak Kereta Api Lestari dipilih untuk mengajak masyarakat umum, pecinta seni, dan pelanggan setia kereta api menikmati sajian budaya ini secara gratis.

“Melalui Parade Budaya ini, kami berharap masyarakat semakin mencintai budaya Indonesia dan setia menggunakan moda transportasi kereta api,” tuturnya.

Pertunjukan Ande-Ande Lumut dipilih karena mengandung pesan moral yang kuat tentang kejujuran dan kesetiaan, yang relevan bagi generasi masa kini.

Pementasan ini menggabungkan seni tari, drama tradisional, dan musik gamelan, disajikan secara atraktif namun tetap mempertahankan pakem budaya Jawa.

“Melalui kegiatan ini, KAI Daop 8 Surabaya tidak hanya menghadirkan layanan transportasi yang andal, tetapi juga ikut berperan aktif dalam mengangkat kearifan lokal, merawat, dan mengenalkan budaya Indonesia kepada publik yang lebih luas,” pungkas Luqman. (ahm)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

19 hours ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

20 hours ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

23 hours ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

24 hours ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

1 day ago

Tim Gabungan Unair Bantu Operasi Korban Banjir di RSUD Aceh Tamiang, Begini Langkahnya

Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…

1 day ago

This website uses cookies.