METROTODAY, SIDOARJO – Di tengah hiruk pikuk Pasar Larangan, Sidoarjo, sebuah warung sederhana menjadi saksi bisu perjalanan kuliner legendaris yang telah bertahan sejak 1975.
Kupang Lontong Cak Kartolo, nama yang tak asing bagi para pencinta kuliner di Sidoarjo. Dikelola langsung oleh sang pemilik, Cak Kartolo, bersama istrinya, Bu Alifah, warung sederhana ini sudah bertahan 50 tahun alias setengah abad.
Awalnya, Cak Kartolo menjajakan kupang lontong di depan pabrik paku. Setelah beberapa kali berpindah lokasi, pada 1985, ia akhirnya menetap di Pasar Larangan, tepat di depan Terminal Bus Trans Jatim sekarang.
Sejak saat itu, warung ini menjadi magnet bagi para penikmat dan pemburu kupang lontong. Tak hanya dari Sidoarjo tempat asal kuliner ini, tetapi juga mengalir dari Surabaya, Mojokerto, bahkan hingga Pasuruan dan daerah sekitarnya.

Setiap akhir pekan, warung ini bisa menjual hingga 200 porsi. Sementara di hari biasa rata-rata 100 porsi. Usaha yang dikelola oleh keluarga ini menjadi bukti komitmen mereka untuk menjaga cita rasa dan mewariskannya dari generasi ke generasi.
Popularitas Kupang Lontong Cak Kartolo tak hanya terbatas di kalangan masyarakat umum.
Warung ini memiliki pelanggan setia dari kalangan tokoh penting, termasuk Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang sudah menjadi pelanggan sejak sebelum menjabat.
Bu Alifah bercerita tentang pengalamannya sampai harus dijemput Khofifah di rumahnya karena sudah kebelet ingin merasakan kelezatan kudapan khas dari hewan laut kecil-kecil ini.
“Pernah sebelum warung buka, Bu Khofifah sudah sampai di warung. Akhirnya beliau sampai menjemput saya dan Pak Kartolo ke rumah. Rasanya waktu itu kok seperti ada kasus, sampai dijemput seperti itu,” ujarnya seraya tertawa.
Menurut Bu Alifah, Khofifah juga pernah membeli hingga 50 porsi sekaligus kudapan yang terkenal dengan rasanya yang segar, gurih, manis dan pedas ini.
Selain itu, beberapa artis ibu kota ternama seperti Vino G. Bastian, Happy Salma, hingga para pemain tim bola voli profesional peserta Proliga, Jakarta LavAni, juga pernah mampir untuk menikmati kuliner legendaris ini.
Bu Alifah pun tak pelit membeberkan rahasia di balik kelezatan kupang lontongnya. Persiapan yang dimulai sejak subuh mulai dari membersihkan kupang hingga meracik kuah sudah menjadi kebiasaan bangun paginya.
Mereka juga menggunakan berbagai jenis kupang, seperti kupang kecil yang lebih gurih, kupang besar yang kenyal, dan kupang putih yang cenderung lengket, untuk menghasilkan perpaduan rasa yang kaya.
Meski peminat kupang di Sidoarjo tidak sebanyak dulu, Bu Alifah yakin usaha ini akan terus bertahan. “Usaha ini akan terus dilestarikan oleh anak dan cucu agar makanan khas Sidoarjo tetap bertahan dan dikenal luas,” tuturnya penuh harapan. (amel/ervin/red)