22 August 2025, 19:54 PM WIB

Hanya Bayar 5 Ribu, Nikmati Wisata Edukatif Petik Jambu Sepuasnya di Sidoarjo

METROTODAY, SIDOARJO – Desa Kebaron, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, menghadirkan destinasi wisata edukatif yang menggabungkan alam, pertanian, dan rekreasi keluarga.

Wisata Kaki Bumi Petik Jambu yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kebaron Makmur bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung dengan konsep petik jambu langsung dari pohon.

Beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, wisata ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati keindahan alam dan memetik buah. Tetapi juga memberikan edukasi tentang pertanian dan lingkungan hidup.

Lahan seluas 4 hektare ini memanfaatkan sekitar 2 hektare untuk menanam 2.000 pohon jambu yang terdiri dari tiga jenis. Yakni, jambu biji merah, jambu kristal, dan jambu Australia.

Sisa lahan dimanfaatkan untuk berbagai wahana seperti kolam pancing, taman kelinci, peternakan kambing mini, serta Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Hal ini menjadikannya sebagai destinasi yang lengkap dan ramah keluarga.

Wisata edukatif petik jamu di Desa Kebaron, Tulangan juga menyediakan kolam panciing. (Foto: Elfira/Metrotoday.id)

Menurut Taufiq, warga Desa Kebaron, wisata ini mulai dibuka dan beroperasi sejak 2018. “Sekarang wisata ini ramai setiap akhir pekan, tidak hanya oleh warga lokal, tetapi juga wisatawan dari luar Sidoarjo” ujarnya.

Program Petik Jambu Sepuasnya

Salah satu daya tarik utama di Wisata Kaki Bumi Petik Jambu adalah program petik jambu sepuasnya. Pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp 5.000, maka mereka bisa memetik jambu langsung dari pohon tanpa batasan.

Jika ingin membawa pulang hasil petikan, harga jambu disesuaikan per jenis. Jambu biji merah dihargai Rp 8.000/kg, jambu kristal Rp 15.000/kg, dan jambu Australi Rp 20.000/kg.

Selain memetik buah, pengunjung juga dapat menikmati berbagai wahana lain. Anak-anak bisa bermain ayunan, memberi makan kelinci, berinteraksi dengan kambing, serta ikut dalam kegiatan ‘mabar’ (mancing bareng) di kolam pemancingan yang ada di dekat wisata petik jambu. Biasanya mabar diadakan setiap Minggu.

Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik. Terutama bagi anak-anak yang dapat belajar tentang alam dan peternakan.

Wisata ini juga sarat dengan manfaat kesehatan, karena buah jambu biji merah dikenal tinggi antioksidan, membantu mengatur tekanan darah, dan menjaga berat badan.

Sementara jambu Australia bermanfaat bagi kesehatan pencernaan, produksi kolagen, dan menurunkan kolesterol. Pengunjung tidak hanya merasakan kesenangan, tetapi juga memperoleh manfaat dari konsumsi buah yang menyehatkan.

Ke depan, pengelola berencana untuk menambah fasilitas dengan membangun pasar kuliner serta panggung kesenian untuk pertunjukan budaya yang rutin digelar setiap bulan.

Rencana ini bertujuan untuk mempromosikan kuliner lokal sekaligus melestarikan kearifan budaya setempat.

Sulthon Aminudin, seorang pengunjung memberikan testimoni positif tentang wisata ini. “Di sana tempatnya bersih, tidak ada sampahnya, dan benar-benar worth it untuk dikunjungi.  Terlebih bagi warga asli Tulangan. Biasanya juga banyak pengunjung dari luar kota yang mendapat info dari media sosial. Apalagi ada KKN mahasiswa dari Universitas PGRI Adibuana Surabaya yang turut membantu mempromosikan destinasi ini,” ujarnya.

Testimoni ini semakin menambah daya tarik Wisata Kaki Bumi Petik Jambu sebagai destinasi wisata yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa yang turut aktif dalam promosi dan pengembangan.

Wisata Kaki Bumi Petik Jambu menjadi contoh nyata bagaimana sebuah desa dapat berkembang menjadi pusat wisata berbasis potensi lokal. Tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memperkuat ekonomi dan edukasi masyarakat.

Dengan harga tiket yang terjangkau, wisata ini semakin menjadi pilihan tepat bagi keluarga yang ingin menikmati waktu berkualitas bersama sambil belajar tentang alam dan pertanian. (elfira/red)

METROTODAY, SIDOARJO – Desa Kebaron, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, menghadirkan destinasi wisata edukatif yang menggabungkan alam, pertanian, dan rekreasi keluarga.

Wisata Kaki Bumi Petik Jambu yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kebaron Makmur bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung dengan konsep petik jambu langsung dari pohon.

Beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, wisata ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati keindahan alam dan memetik buah. Tetapi juga memberikan edukasi tentang pertanian dan lingkungan hidup.

Lahan seluas 4 hektare ini memanfaatkan sekitar 2 hektare untuk menanam 2.000 pohon jambu yang terdiri dari tiga jenis. Yakni, jambu biji merah, jambu kristal, dan jambu Australia.

Sisa lahan dimanfaatkan untuk berbagai wahana seperti kolam pancing, taman kelinci, peternakan kambing mini, serta Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Hal ini menjadikannya sebagai destinasi yang lengkap dan ramah keluarga.

Wisata edukatif petik jamu di Desa Kebaron, Tulangan juga menyediakan kolam panciing. (Foto: Elfira/Metrotoday.id)

Menurut Taufiq, warga Desa Kebaron, wisata ini mulai dibuka dan beroperasi sejak 2018. “Sekarang wisata ini ramai setiap akhir pekan, tidak hanya oleh warga lokal, tetapi juga wisatawan dari luar Sidoarjo” ujarnya.

Program Petik Jambu Sepuasnya

Salah satu daya tarik utama di Wisata Kaki Bumi Petik Jambu adalah program petik jambu sepuasnya. Pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp 5.000, maka mereka bisa memetik jambu langsung dari pohon tanpa batasan.

Jika ingin membawa pulang hasil petikan, harga jambu disesuaikan per jenis. Jambu biji merah dihargai Rp 8.000/kg, jambu kristal Rp 15.000/kg, dan jambu Australi Rp 20.000/kg.

Selain memetik buah, pengunjung juga dapat menikmati berbagai wahana lain. Anak-anak bisa bermain ayunan, memberi makan kelinci, berinteraksi dengan kambing, serta ikut dalam kegiatan ‘mabar’ (mancing bareng) di kolam pemancingan yang ada di dekat wisata petik jambu. Biasanya mabar diadakan setiap Minggu.

Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik. Terutama bagi anak-anak yang dapat belajar tentang alam dan peternakan.

Wisata ini juga sarat dengan manfaat kesehatan, karena buah jambu biji merah dikenal tinggi antioksidan, membantu mengatur tekanan darah, dan menjaga berat badan.

Sementara jambu Australia bermanfaat bagi kesehatan pencernaan, produksi kolagen, dan menurunkan kolesterol. Pengunjung tidak hanya merasakan kesenangan, tetapi juga memperoleh manfaat dari konsumsi buah yang menyehatkan.

Ke depan, pengelola berencana untuk menambah fasilitas dengan membangun pasar kuliner serta panggung kesenian untuk pertunjukan budaya yang rutin digelar setiap bulan.

Rencana ini bertujuan untuk mempromosikan kuliner lokal sekaligus melestarikan kearifan budaya setempat.

Sulthon Aminudin, seorang pengunjung memberikan testimoni positif tentang wisata ini. “Di sana tempatnya bersih, tidak ada sampahnya, dan benar-benar worth it untuk dikunjungi.  Terlebih bagi warga asli Tulangan. Biasanya juga banyak pengunjung dari luar kota yang mendapat info dari media sosial. Apalagi ada KKN mahasiswa dari Universitas PGRI Adibuana Surabaya yang turut membantu mempromosikan destinasi ini,” ujarnya.

Testimoni ini semakin menambah daya tarik Wisata Kaki Bumi Petik Jambu sebagai destinasi wisata yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa yang turut aktif dalam promosi dan pengembangan.

Wisata Kaki Bumi Petik Jambu menjadi contoh nyata bagaimana sebuah desa dapat berkembang menjadi pusat wisata berbasis potensi lokal. Tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memperkuat ekonomi dan edukasi masyarakat.

Dengan harga tiket yang terjangkau, wisata ini semakin menjadi pilihan tepat bagi keluarga yang ingin menikmati waktu berkualitas bersama sambil belajar tentang alam dan pertanian. (elfira/red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/