26.1 C
Surabaya
17 June 2025, 3:29 AM WIB

Europe on Screen 2025: Perayaan Usia Perak Festival Film Eropa di Indonesia

METROTODAY, SIDOARJO – Festival film tahunan Uni Eropa, Europe on Screen (EoS), kembali memukau penikmat film di Indonesia.

Edisi ke-25 ini menjadi momen istimewa karena festival film asing terlama di Indonesia ini mencapai usia perak, yang mengukuhkan posisinya sebagai jembatan budaya melalui sinema.

Dari 13 hingga 22 Juni 2025, EoS akan menyapa pencinta film di tujuh kota besar: Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, Sidoarjo, dan Yogyakarta.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, mengungkapkan kebanggaannya. “Europe on Screen edisi ke-25 adalah tonggak pentin tidak hanya untuk Uni Eropa dan Negara-negara Anggotanya, tetapi juga bagi hubungan Uni Eropa dengan Indonesia,” ujarnya.

“Kami bangga dapat menghadirkan film-film pilihan yang merayakan narasi Eropa yang beragam sekaligus menjembatani hubungan sektor film Eropa dan Indonesia sehingga semakin kuat.”

Festival tahun ini menghadirkan 55 film pilihan dari 27 negara Eropa, menawarkan spektrum sinema yang luas. Tak hanya itu, program retrospektif film Indonesia turut hadir, menegaskan komitmen festival dalam memupuk dialog antarbudaya melalui medium film.

Film Pembuka dan Penutup:

• Pembukaan: EoS 2025 dibuka dengan “Circusboy – Zirkuskind” (Jerman, 2025, 85 menit), sebuah doku-drama anak-anak yang kocak dan menyentuh. Film karya Julia Lemke dan Anna Koch ini mengisahkan petualangan nomaden Santino bersama keluarga sirkus kelilingnya.

• Penutup: Sebagai penutup, EoS memilih drama yang sangat memilukan, “The Boy with Pink Pants – Il Ragazzo dai Pantaloni Rosa” (Italia, 2024, 114 menit) karya Margherita Ferri. Berdasarkan kisah nyata, film ini menyoroti Andrea Spezzacatena, remaja 15 tahun korban perundungan sekolah.

Poster pemutaran EoS di Rumah Budaya Malik Ibrahim, Sidoarjo. (Foto: Instagram @rumahbudaya.sda)

Representasi Sinema yang Inklusif: Lebih dari 50% film yang ditayangkan disutradarai oleh perempuan, dan sebagian besar merupakan film debut atau film pertama dari sutradaranya. Hal ini menggarisbawahi dukungan festival untuk suara-suara yang kurang terwakili dalam industri film.

From Locarno to Venice: Retrospektif Film Pendek Indonesia: Sebuah program istimewa di festival ini adalah ‘From Locarno to Venice’, yang menampilkan lima film pendek karya sineas Indonesia yang telah mendunia dan mendapat pengakuan di festival film bergengsi Locarno dan Venice:

• “Maryam” karya Sidi Saleh

• “Kado” karya Aditya Ahmad

• “On the Origin of Fear” karya Bayu Prihantoro Filemon

• “Dear to Me” karya Monika Vanesa Tedja

• “Dancing Colors” karya Mohammad Reza Fahriyansyah

Short Film Pitching Project (SFPP): Tahun ini, jumlah pendaftar memecahkan rekor, meningkat 86% yaitu 373 pendaftar dibanding 197 pendaftar di tahun 2024. Sepuluh finalis berasal dari berbagai kota di Indonesia, termasuk Makassar, Yogyakarta, Jakarta, Surakarta, hingga Jayapura.

Untuk merayakan usia peraknya, EoS 2025 menghadirkan beberapa elemen baru, yaitu:

• Lokasi baru di Jakarta: Grand Sahid Jaya Hotel.

• Lokasi baru di Surabaya: Universitas Airlangga.

• Malam Pembukaan kembali diadakan di bioskop pada 12 Juni 2025.
Sejak Februari 2025, EoS sudah menggelar program Road to EoS 2025 di berbagai kota dan platform digital.

Tak ketinggalan, untuk warga Sidoarjo dan sekitarnya! Europe on Screen (EoS) 2025 akan hadir di Rumah Budaya Malik Ibrahim, Jl. Malik Ibrahim No. 39, Pucanganom, Sidoarjo, pada Sabtu dan Minggu, 21 & 22 Juni 2025.

Tahun ini, Sidoarjo akan menampilkan empat film pilihan dari berbagai negara.

• Sabtu, 21 Juni 2025:
-15.30 WIB – Anywhere Anytime (Italia, 13+)
-18.00 WIB – Summer Teeth (Kroasia, 17+)

• Minggu, 22 Juni 2025:
-15.30 WIB – Tasty (Lituania, 13+)
-18.00 WIB – I Got Thick Skin and I Can’t Jump (Siprus, 17+)

Semua pemutaran film EoS 2025 bersifat gratis dan terbuka untuk umum. Cukup datang langsung ke Pendopo Malik Ibrahim, tidak perlu reservasi. Sistem masuk menggunakan QR code yang akan dibuka satu jam sebelum film dimulai.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi Elvira melalui WhatsApp di +62888-3007-582. (alk)

METROTODAY, SIDOARJO – Festival film tahunan Uni Eropa, Europe on Screen (EoS), kembali memukau penikmat film di Indonesia.

Edisi ke-25 ini menjadi momen istimewa karena festival film asing terlama di Indonesia ini mencapai usia perak, yang mengukuhkan posisinya sebagai jembatan budaya melalui sinema.

Dari 13 hingga 22 Juni 2025, EoS akan menyapa pencinta film di tujuh kota besar: Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, Sidoarjo, dan Yogyakarta.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, mengungkapkan kebanggaannya. “Europe on Screen edisi ke-25 adalah tonggak pentin tidak hanya untuk Uni Eropa dan Negara-negara Anggotanya, tetapi juga bagi hubungan Uni Eropa dengan Indonesia,” ujarnya.

“Kami bangga dapat menghadirkan film-film pilihan yang merayakan narasi Eropa yang beragam sekaligus menjembatani hubungan sektor film Eropa dan Indonesia sehingga semakin kuat.”

Festival tahun ini menghadirkan 55 film pilihan dari 27 negara Eropa, menawarkan spektrum sinema yang luas. Tak hanya itu, program retrospektif film Indonesia turut hadir, menegaskan komitmen festival dalam memupuk dialog antarbudaya melalui medium film.

Film Pembuka dan Penutup:

• Pembukaan: EoS 2025 dibuka dengan “Circusboy – Zirkuskind” (Jerman, 2025, 85 menit), sebuah doku-drama anak-anak yang kocak dan menyentuh. Film karya Julia Lemke dan Anna Koch ini mengisahkan petualangan nomaden Santino bersama keluarga sirkus kelilingnya.

• Penutup: Sebagai penutup, EoS memilih drama yang sangat memilukan, “The Boy with Pink Pants – Il Ragazzo dai Pantaloni Rosa” (Italia, 2024, 114 menit) karya Margherita Ferri. Berdasarkan kisah nyata, film ini menyoroti Andrea Spezzacatena, remaja 15 tahun korban perundungan sekolah.

Poster pemutaran EoS di Rumah Budaya Malik Ibrahim, Sidoarjo. (Foto: Instagram @rumahbudaya.sda)

Representasi Sinema yang Inklusif: Lebih dari 50% film yang ditayangkan disutradarai oleh perempuan, dan sebagian besar merupakan film debut atau film pertama dari sutradaranya. Hal ini menggarisbawahi dukungan festival untuk suara-suara yang kurang terwakili dalam industri film.

From Locarno to Venice: Retrospektif Film Pendek Indonesia: Sebuah program istimewa di festival ini adalah ‘From Locarno to Venice’, yang menampilkan lima film pendek karya sineas Indonesia yang telah mendunia dan mendapat pengakuan di festival film bergengsi Locarno dan Venice:

• “Maryam” karya Sidi Saleh

• “Kado” karya Aditya Ahmad

• “On the Origin of Fear” karya Bayu Prihantoro Filemon

• “Dear to Me” karya Monika Vanesa Tedja

• “Dancing Colors” karya Mohammad Reza Fahriyansyah

Short Film Pitching Project (SFPP): Tahun ini, jumlah pendaftar memecahkan rekor, meningkat 86% yaitu 373 pendaftar dibanding 197 pendaftar di tahun 2024. Sepuluh finalis berasal dari berbagai kota di Indonesia, termasuk Makassar, Yogyakarta, Jakarta, Surakarta, hingga Jayapura.

Untuk merayakan usia peraknya, EoS 2025 menghadirkan beberapa elemen baru, yaitu:

• Lokasi baru di Jakarta: Grand Sahid Jaya Hotel.

• Lokasi baru di Surabaya: Universitas Airlangga.

• Malam Pembukaan kembali diadakan di bioskop pada 12 Juni 2025.
Sejak Februari 2025, EoS sudah menggelar program Road to EoS 2025 di berbagai kota dan platform digital.

Tak ketinggalan, untuk warga Sidoarjo dan sekitarnya! Europe on Screen (EoS) 2025 akan hadir di Rumah Budaya Malik Ibrahim, Jl. Malik Ibrahim No. 39, Pucanganom, Sidoarjo, pada Sabtu dan Minggu, 21 & 22 Juni 2025.

Tahun ini, Sidoarjo akan menampilkan empat film pilihan dari berbagai negara.

• Sabtu, 21 Juni 2025:
-15.30 WIB – Anywhere Anytime (Italia, 13+)
-18.00 WIB – Summer Teeth (Kroasia, 17+)

• Minggu, 22 Juni 2025:
-15.30 WIB – Tasty (Lituania, 13+)
-18.00 WIB – I Got Thick Skin and I Can’t Jump (Siprus, 17+)

Semua pemutaran film EoS 2025 bersifat gratis dan terbuka untuk umum. Cukup datang langsung ke Pendopo Malik Ibrahim, tidak perlu reservasi. Sistem masuk menggunakan QR code yang akan dibuka satu jam sebelum film dimulai.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi Elvira melalui WhatsApp di +62888-3007-582. (alk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/