METROTODAY, SURABAYA – Dalam beberapa tahun terakhir, sourdough atau roti asam alami kembali naik daun, terutama di kalangan healthy foodies dan homebaker.
Tak hanya karena rasa dan teksturnya yang unik, sourdough juga dikenal sebagai salah satu jenis roti yang lebih ramah bagi pencernaan.
Apa sebenarnya sourdough itu, dan mengapa banyak orang mulai beralih dari roti biasa ke jenis roti ini?
Apa Itu Sourdough?
Sourdough adalah roti yang dibuat dengan teknik fermentasi alami, menggunakan starter atau ragi liar yang berasal dari campuran tepung dan air.
Starter ini dibiarkan selama beberapa hari untuk mengembangkan koloni mikroorganisme, seperti bakteri asam laktat dan ragi alami.
Proses ini menghasilkan gas karbon dioksida yang membuat adonan mengembang, sekaligus menciptakan rasa asam khas sourdough.
Tidak seperti roti komersial lainnya yang menggunakan ragi instan, sourdough membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembang, biasanya 8 hingga 24 jam.
Namun, waktu yang lama ini justru memberikan banyak manfaat, baik dari segi rasa maupun nutrisi.
Manfaat Sourdough untuk Kesehatan
Sourdough dianggap sebagai roti sehat yang punya banyak manfaat kesehatan antara lain:
1. Lebih Mudah Dicerna
Proses fermentasi panjang pada sourdough memecah sebagian besar gluten dan karbohidrat kompleks, sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Inilah mengapa beberapa orang yang sensitif terhadap gluten ringan lebih toleran terhadap sourdough dibandingkan roti biasa.
2. Indeks Glikemik Lebih Rendah
Karena fermentasi menurunkan kadar gula dalam adonan, sourdough memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih rendah.
Ini berarti konsumsi sourdough tidak menyebabkan lonjakan gula darah drastis seperti roti putih biasa.
3. Kaya Probiotik dan Asam Laktat
Bakteri asam laktat dalam sourdough memberikan manfaat bagi kesehatan usus, meskipun sebagian besar bakteri akan mati selama proses pemanggangan.
Namun, hasil fermentasinya tetap membantu menciptakan pH roti yang lebih baik dan kandungan nutrisi yang lebih tinggi.
4. Rasa yang Lebih Kompleks dan Tahan Lama
Rasa asam yang khas berasal dari proses fermentasi yang alami, memberikan karakter unik yang tidak ditemukan di roti biasa.
Selain itu, sourdough cenderung lebih tahan lama tanpa pengawet karena sifat asamnya menghambat pertumbuhan jamur.
Proses Pembuatan Sourdough
Membuat sourdough sebetulnya tidak terlalu sulit, tapi agak menantang bagi pemula. Proses pembuatan ini memang memerlukan kesabaran dan perhatian.
Berikut langkah singkatnya:
- Membuat Starter: Campurkan tepung dan air, lalu biarkan di suhu ruang selama beberapa hari. Setiap hari, starter perlu “diberi makan” dengan tepung dan air baru.
- Membuat Adonan: Setelah starter aktif (mengembang dua kali lipat dan bergelembung), campurkan dengan tepung, air, dan garam untuk membuat adonan roti.
- Fermentasi dan Proofing: Diamkan adonan selama 8–24 jam untuk fermentasi, lalu bentuk dan diamkan kembali hingga siap dipanggang.
- Panggang dengan Suhu Tinggi: Biasanya sourdough dipanggang dengan suhu 230–250°C untuk mendapatkan kerak yang renyah dan bagian dalam yang lembut.
Tren Sourdough di Indonesia
Popularitas sourdough meningkat pesat sejak pandemi COVID-19, di mana banyak orang mencoba baking di rumah.
Kini, bakery yang khusus menjual sourdough bermunculan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Bali.
Selain itu, kelas-kelas membuat sourdough juga banyak ditawarkan, baik secara online maupun offline.
Selain berbentuk sebagai roti klasik, sourdough kini hadir dalam berbagai varian seperti sourdough croissant, sourdough pizza, hingga sourdough bagel.
Kreativitas ini membuat sourdough semakin diminati oleh kalangan muda dan penggemar healthy food.
Tips Memilih dan Menyimpan Sourdough
Pilih sourdough dengan bahan sederhana, yaitu dengan tepung, air, dan garam. Hindari produk sourdough yang mengandung ragi instan atau bahan pengawet.
Simpan di suhu ruang dalam kantong kertas selama 2–3 hari, atau di kulkas dalam wadah kedap udara hingga seminggu.
Untuk menikmati kembali, panggang sebentar di oven agar tekstur renyahnya kembali.
Sourdough bukan hanya sekadar tren sesaat, melainkan sebuah kultur untuk kembali ke tradisi kuno membuat roti yang lebih sehat dan alami.
Dengan rasa yang unik, manfaat kesehatan, dan proses pembuatannya yang panjang, sourdough pantas dicoba, baik sebagai pembuat maupun penikmat roti. Tak heran jika banyak orang menjadikannya bagian dari gaya hidup sehat masa kini.(*)