Ilustrasi junk journal. (Foto: Unsplash/Kirk Cameron)
METROTODAY, SURABAYA – Istilah junk journal banyak bertebaran di media sosial. Banyak anak muda yang melakukan self healing melalui membuat junk journal.
Bagi orang yang menyukai crafting atau journaling, junk journal bisa jadi wadah untuk berekspresi secara bebas dan menyenangkan.
Seperti namanya, junk journal merupakan buku harian atau buku catatan yang dibuat dari bahan-bahan “sampah” atau sisa seperti potongan majalah, kertas bekas, tiket, kemasan makanan, hingga sobekan kardus.
Junk journal bukan hanya sekadar tempat menulis seperti jurnal biasa. Dengan junk journal, kita bisa berkolasi dan bemain dengan tekstur, warna, dan berbagai bentuk.
Tidak ada aturan baku untuk membuat junk journal. Isi dari junk journal juga sangat bervariasi. Tidak hanya tulisan, tapi bisa berbentuk scrapbook, travel diary, hingga gratitude journal.
Selain menyenangkan, membuat junk journal bisa menjadi alternatif untuk menyimpan memori kenangan, seperti album foto namun dengan bentuk yang lebih beragam.
Bahan-Bahan Membuat Junk Journal
Bahan untuk membuat junk journal adalah barang-barang sehari-hari yang biasa kita gunakan. Misalnya:
-Kertas bekas: amplop, kertas kado, sobekan buku lama.
-Bekas kemasan makanan ringan.
-Potongan majalah atau koran.
-Stiker sisa, label produk, tag baju.
-Tiket bioskop, tiket kereta, struk belanja.
-Benang, pita, renda, atau kain perca.
-Foto-foto lama.
-Daun kering atau bunga yang dipres.
-Sebaran brosur atau poster bekas.
Selain bahan tersebut, bisa juga menambahkan detail hiasan dari stiker, washi tape, atau coretan ilustrasi.
Kunci dari mempersiapkan junk journal adalah melihat keindahan dari hal-hal kecil yang kadang terabaikan. Pastikan juga ‘sampah’ atau bahan sisa yang digunakan kering agar tidak menimbulkan bau dan berjamur.
Manfaat Membuat Junk Journal
Tidak hanya sekadar menempel, tapi junk journal juga punya menfaat, seperti:
Memulai Membuat Junk Journal
Membuat junk journal sebenarnya sangat mudah dan tidak perlu membeli banyak barang.
Junk journal bukan sekadar kerajinan tangan, tapi juga media berekspresi yang bebas. Cocok untuk yang ingin menenangkan pikiran, mengasah kreativitas, sekaligus mendukung gaya hidup sustainable. (*)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.