2 September 2025, 20:12 PM WIB

Staf KBRI Lima Tewas Ditembak di Peru saat Bersepeda bareng Istri

METROTODAY, JAKARTA – Kabar duka menyelimuti Kementerian Luar Negeri RI. Zetro Leonardo Purba, seorang staf di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan. Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin malam (1/9) waktu setempat.

Menurut laporan dari media lokal, Panamericana Television, Zetro ditembak tiga kali oleh orang tak dikenal saat sedang bersepeda bersama istrinya di kawasan Lince, Lima.

Zetro yang menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tidak tertolong.

Sang istri berhasil selamat dari serangan dan kini berada dalam perlindungan pihak kepolisian setempat.

Berdasarkan keterangan polisi, Zetro baru lima bulan bertugas di Peru setelah sebelumnya ditempatkan di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne, Australia.

Menanggapi peristiwa ini, kepolisian dan tim forensik setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

KBRI Lima juga telah berkoordinasi langsung dengan Kementerian Luar Negeri Peru untuk mengusut tuntas kasus penembakan ini.

Menlu RI, Sugiono, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam melalui akun Instagram @menluri. Dalam pernyataannya, Sugiono memuji dedikasi Zetro sebagai seorang pegawai yang berdedikasi tinggi.

“Kami sangat berduka dan merasa kehilangan. Saudara Zetro Purba adalah seorang penata kanselerai di KBRI Lima, seorang pegawai yang penuh dedikasi,” kata Sugiono.

Saat sedang melakukan kunjungan di China, Menlu Sugiono juga telah berbicara langsung dengan istri almarhum, Prisilia, dan Duta Besar RI di Peru, Ricky Suhendar. Ia berpesan agar Prisilia tetap tabah dan sabar demi ketiga anaknya, Emanuela, Zefanya, dan Zebadia.

Pemerintah berkomitmen penuh untuk membantu keluarga Zetro. Menlu Sugiono menginstruksikan Dubes Ricky untuk terus memantau proses penyelidikan dan membantu proses pemulangan jenazah Zetro ke Tanah Air.

Tak hanya itu, pemerintah juga menyatakan kesiapannya untuk menanggung biaya pendidikan ketiga anak almarhum hingga mereka selesai.

“Kepada keluarganya, kami juga berkomitmen untuk bisa mengurus dan menyelesaikan pendidikan bagi anak-anak almarhum,” janji Sugiono.

Menlu juga berpesan kepada seluruh jajaran di Kementerian Luar Negeri untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan saat bertugas.

“Yang pasti, di manapun saudara-saudara berada, tetaplah menjadikan faktor keselamatan sebagai sesuatu yang utama di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita kepada bangsa dan negara,” pungkasnya. (red)

METROTODAY, JAKARTA – Kabar duka menyelimuti Kementerian Luar Negeri RI. Zetro Leonardo Purba, seorang staf di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan. Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin malam (1/9) waktu setempat.

Menurut laporan dari media lokal, Panamericana Television, Zetro ditembak tiga kali oleh orang tak dikenal saat sedang bersepeda bersama istrinya di kawasan Lince, Lima.

Zetro yang menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tidak tertolong.

Sang istri berhasil selamat dari serangan dan kini berada dalam perlindungan pihak kepolisian setempat.

Berdasarkan keterangan polisi, Zetro baru lima bulan bertugas di Peru setelah sebelumnya ditempatkan di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne, Australia.

Menanggapi peristiwa ini, kepolisian dan tim forensik setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

KBRI Lima juga telah berkoordinasi langsung dengan Kementerian Luar Negeri Peru untuk mengusut tuntas kasus penembakan ini.

Menlu RI, Sugiono, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam melalui akun Instagram @menluri. Dalam pernyataannya, Sugiono memuji dedikasi Zetro sebagai seorang pegawai yang berdedikasi tinggi.

“Kami sangat berduka dan merasa kehilangan. Saudara Zetro Purba adalah seorang penata kanselerai di KBRI Lima, seorang pegawai yang penuh dedikasi,” kata Sugiono.

Saat sedang melakukan kunjungan di China, Menlu Sugiono juga telah berbicara langsung dengan istri almarhum, Prisilia, dan Duta Besar RI di Peru, Ricky Suhendar. Ia berpesan agar Prisilia tetap tabah dan sabar demi ketiga anaknya, Emanuela, Zefanya, dan Zebadia.

Pemerintah berkomitmen penuh untuk membantu keluarga Zetro. Menlu Sugiono menginstruksikan Dubes Ricky untuk terus memantau proses penyelidikan dan membantu proses pemulangan jenazah Zetro ke Tanah Air.

Tak hanya itu, pemerintah juga menyatakan kesiapannya untuk menanggung biaya pendidikan ketiga anak almarhum hingga mereka selesai.

“Kepada keluarganya, kami juga berkomitmen untuk bisa mengurus dan menyelesaikan pendidikan bagi anak-anak almarhum,” janji Sugiono.

Menlu juga berpesan kepada seluruh jajaran di Kementerian Luar Negeri untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan saat bertugas.

“Yang pasti, di manapun saudara-saudara berada, tetaplah menjadikan faktor keselamatan sebagai sesuatu yang utama di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita kepada bangsa dan negara,” pungkasnya. (red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/