32.3 C
Surabaya
24 June 2025, 15:50 PM WIB

Konflik Israel-Iran, Trump Sebut Tercapai Kesepakatan Gencatan Senjata Akhiri Perang 12 Hari

METROTODAY, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut telah tercapai kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel pada Senin (23/6/2025) malam, berselang beberapa jam setelah rudal Teheran menghantam pangkalan militer AS di Qatar. Kesepakatan tersebut mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 12 hari.

”Telah disepakati oleh Israel dan Iran bahwa akan ada gencatan senjata yang lengkap dan total,” ujar Trump dalam unggahan di media sosial Truth Social dikutip dari AFP.

Kedua pihak akan menghentikan perang secara bertahap. Trump menyebut gencatan senjata akan dimulai dalam 24 jam sejak Selasa (24/6/2025) pukul 04.00 GMT atau 11.00 WIB.

Iran akan memulai penghentian serangan terlebih dulu. Israel akan mengamati selama 12 jam sebelum memutuskan langkah berikutnya.

Jika Teheran mematuhi, Tel Aviv akan menghentikan serangannya. Itu akan menandai akhir dari apa yang disebut Trump sebagai Perang 12 Hari.

”Gencatan senjata sudah berlaku. Jangan melanggarnya!” tulis Trump.

Kesepakatan tersebut terjadi setelah setelah Teheran melancarkan serangan rudal terakhir yang menyasar Israel dan menewaskan sedikitnya empat orang pada Selasa pagi. Sedangkan Israel melancarkan serangan udara yang menarget sejumlah lokasi di Iran sebelum fajar.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel telah menyetujui gencatan senjata bilateral dengan Iran yang dikoordinasikan Trump. Pihaknya telah melaporkan kepada kabinet keamanan Israel pada Senin malam bahwa Israel telah mencapai semua tujuan perangnya dalam operasi 12 hari terhadap Iran, termasuk menghilangkan ancaman program rudal balistik dan nuklir Iran.

”Israel akan menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran gencatan senjata,” kata Netanyahu dikutip dari AP.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa Iran akan menghentikan serangannya jika Israel melakukannya lebih dulu. Pada pukul 04.16 waktu Teheran, Araghchi menyampaikan pernyataan terkait klaim gencatan senjata dari Trump.

Araghchi menyebut tidak ada kesepakatan gencatan senjata yang disetujui secara formal. ”Sampai saat ini, TIDAK ADA ‘kesepakatan’ mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer,” tulis Araghchi di akun X.

”Namun, asalkan rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran, kami tidak berniat untuk menanggapi setelahnya,” imbuhnya.

Hingga berita ini diturunkan, kabar gencatan senjata secara resmi belum terkonfirmasi secara penuh. Media lokal Iran melaporkan sejumlah ledakan keras terjadi di Karaj dan Rajai Shahr hanya beberapa menit setelah pengumuman Trump. (*)

 

METROTODAY, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut telah tercapai kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel pada Senin (23/6/2025) malam, berselang beberapa jam setelah rudal Teheran menghantam pangkalan militer AS di Qatar. Kesepakatan tersebut mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 12 hari.

”Telah disepakati oleh Israel dan Iran bahwa akan ada gencatan senjata yang lengkap dan total,” ujar Trump dalam unggahan di media sosial Truth Social dikutip dari AFP.

Kedua pihak akan menghentikan perang secara bertahap. Trump menyebut gencatan senjata akan dimulai dalam 24 jam sejak Selasa (24/6/2025) pukul 04.00 GMT atau 11.00 WIB.

Iran akan memulai penghentian serangan terlebih dulu. Israel akan mengamati selama 12 jam sebelum memutuskan langkah berikutnya.

Jika Teheran mematuhi, Tel Aviv akan menghentikan serangannya. Itu akan menandai akhir dari apa yang disebut Trump sebagai Perang 12 Hari.

”Gencatan senjata sudah berlaku. Jangan melanggarnya!” tulis Trump.

Kesepakatan tersebut terjadi setelah setelah Teheran melancarkan serangan rudal terakhir yang menyasar Israel dan menewaskan sedikitnya empat orang pada Selasa pagi. Sedangkan Israel melancarkan serangan udara yang menarget sejumlah lokasi di Iran sebelum fajar.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel telah menyetujui gencatan senjata bilateral dengan Iran yang dikoordinasikan Trump. Pihaknya telah melaporkan kepada kabinet keamanan Israel pada Senin malam bahwa Israel telah mencapai semua tujuan perangnya dalam operasi 12 hari terhadap Iran, termasuk menghilangkan ancaman program rudal balistik dan nuklir Iran.

”Israel akan menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran gencatan senjata,” kata Netanyahu dikutip dari AP.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa Iran akan menghentikan serangannya jika Israel melakukannya lebih dulu. Pada pukul 04.16 waktu Teheran, Araghchi menyampaikan pernyataan terkait klaim gencatan senjata dari Trump.

Araghchi menyebut tidak ada kesepakatan gencatan senjata yang disetujui secara formal. ”Sampai saat ini, TIDAK ADA ‘kesepakatan’ mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer,” tulis Araghchi di akun X.

”Namun, asalkan rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran, kami tidak berniat untuk menanggapi setelahnya,” imbuhnya.

Hingga berita ini diturunkan, kabar gencatan senjata secara resmi belum terkonfirmasi secara penuh. Media lokal Iran melaporkan sejumlah ledakan keras terjadi di Karaj dan Rajai Shahr hanya beberapa menit setelah pengumuman Trump. (*)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/