30.3 C
Surabaya
14 July 2025, 16:16 PM WIB

SEJJIL: Rudal yang Menembus Pertahanan Israel, Diambil dari Nama Batu Neraka yang Menghancurkan Tentara Gajah Abrahah

METROTODAY, JAKARTA โ€“ Situasi di Timur Tengah kembali memanas. Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan melancarkan serangan ke Israel pada Rabu (18/6) malam waktu setempat, menandai gelombang ke-12 dari โ€œOperation True Promise 3โ€.

Yang membedakan serangan kali ini adalah penggunaan rudal Sejjil atau Sijjil untuk pertama kalinya dalam perang.

Sijjil adalah salah satu rudal balistik dan jelajah unggulan milik Iran yang sulit dideteksi oleh musuh.

Sijjil diambil dari nama batu neraka yang meluluhlantakkan tentara bergajah Raja Abrahah yang hendak menghancurkan Kakbah, yang ceritanya diabadikan dalam surat Al-Fil di Al Quran.

Markas Besar Komando Pusat Tentara Israel untuk Komunikasi, Kontrol, dan Intelijen (C4I), yang berlokasi dekat dengan rumah sakit militer Soroka Medical Center di Beersheba, menjadi target pertama peluncuran Sejjil. Serangan ini membuat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, marah.

Berikut beberapa fakta penting dan spesifikasi dari rudal Sejjil yang dikumpulkan dari beberapa sumber:

1. Spesifikasi Unggulan

Rudal Sejjil, yang juga dikenal dengan nama Ashoura, adalah rudal balistik jarak menengah dua tahap berbahan bakar padat yang sepenuhnya dirancang dan diproduksi oleh Iran.

Dengan panjang 18 meter dan diameter 1,25 meter, rudal ini memiliki berat total 23.600 kilogram saat peluncuran. Sejak mulai digunakan pada tahun 2012, Sejjil mampu membawa hulu ledak tunggal sekitar 700 kilogram dengan jangkauan hingga 2.000 km.

2. Pengembangan Sejjil

Pengembangan rudal Sejjil diperkirakan dimulai pada akhir tahun 1990-an. Rudal ini merupakan hasil pengembangan dari rudal-rudal Iran sebelumnya, khususnya rudal jarak pendek Zelzal (SRBM).

Meskipun memiliki ukuran, berat, dan jangkauan yang mirip dengan varian rudal Iran lainnya, Shahab 3, penggunaan bahan bakar padat merupakan peningkatan signifikan yang membuat rudal ini mudah dimobilisasikan dan kemampuan manuver yang cepat.

Penggunaan bahan bakar padat pada Sejjil secara khusus merupakan buah kemajuan teknologi propelan yang dicapai bersamaan dengan program Zelzal pada tahun 1990-an, yang diyakini atas bantuan dari Tiongkok.

Bahan bakar padat dipilih karena memungkinkan waktu peluncuran yang lebih cepat, sehingga mengurangi kemungkinan rudal hancur selama proses peluncuran. Namun, di sisi lain, rudal berbahan bakar padat memiliki karakteristik kinerja tertentu yang membuatnya lebih sulit untuk diarahkan dan dikendalikan.

3. Sejarah Operasional dan Uji Coba

Uji coba peluncuran pertama rudal Sejjil dilakukan pada 2008, dengan rudal dilaporkan terbang sejauh 800 km. Peluncuran kedua dilakukan pada Mei 2009 untuk menguji sistem pemandu dan navigasi yang telah ditingkatkan.

Sejak tahun 2009, telah dilakukan empat uji coba penerbangan tambahan, dengan uji coba keenam meluncurkan rudal sejauh sekitar 1.900 km ke arah Samudra Hindia.

Uji coba Sejjil sempat berhenti setelah tahun 2012, dan rudal ini baru kembali diluncurkan pada tahun 2021 sebagai bagian dari latihan militer โ€œGreat Prophet.โ€ Kemunculannya kembali dalam serangan terhadap Israel menunjukkan peningkatan kapabilitas dan kepercayaan diri Iran dalam menggunakan persenjataan canggihnya. (red)

METROTODAY, JAKARTA โ€“ Situasi di Timur Tengah kembali memanas. Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan melancarkan serangan ke Israel pada Rabu (18/6) malam waktu setempat, menandai gelombang ke-12 dari โ€œOperation True Promise 3โ€.

Yang membedakan serangan kali ini adalah penggunaan rudal Sejjil atau Sijjil untuk pertama kalinya dalam perang.

Sijjil adalah salah satu rudal balistik dan jelajah unggulan milik Iran yang sulit dideteksi oleh musuh.

Sijjil diambil dari nama batu neraka yang meluluhlantakkan tentara bergajah Raja Abrahah yang hendak menghancurkan Kakbah, yang ceritanya diabadikan dalam surat Al-Fil di Al Quran.

Markas Besar Komando Pusat Tentara Israel untuk Komunikasi, Kontrol, dan Intelijen (C4I), yang berlokasi dekat dengan rumah sakit militer Soroka Medical Center di Beersheba, menjadi target pertama peluncuran Sejjil. Serangan ini membuat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, marah.

Berikut beberapa fakta penting dan spesifikasi dari rudal Sejjil yang dikumpulkan dari beberapa sumber:

1. Spesifikasi Unggulan

Rudal Sejjil, yang juga dikenal dengan nama Ashoura, adalah rudal balistik jarak menengah dua tahap berbahan bakar padat yang sepenuhnya dirancang dan diproduksi oleh Iran.

Dengan panjang 18 meter dan diameter 1,25 meter, rudal ini memiliki berat total 23.600 kilogram saat peluncuran. Sejak mulai digunakan pada tahun 2012, Sejjil mampu membawa hulu ledak tunggal sekitar 700 kilogram dengan jangkauan hingga 2.000 km.

2. Pengembangan Sejjil

Pengembangan rudal Sejjil diperkirakan dimulai pada akhir tahun 1990-an. Rudal ini merupakan hasil pengembangan dari rudal-rudal Iran sebelumnya, khususnya rudal jarak pendek Zelzal (SRBM).

Meskipun memiliki ukuran, berat, dan jangkauan yang mirip dengan varian rudal Iran lainnya, Shahab 3, penggunaan bahan bakar padat merupakan peningkatan signifikan yang membuat rudal ini mudah dimobilisasikan dan kemampuan manuver yang cepat.

Penggunaan bahan bakar padat pada Sejjil secara khusus merupakan buah kemajuan teknologi propelan yang dicapai bersamaan dengan program Zelzal pada tahun 1990-an, yang diyakini atas bantuan dari Tiongkok.

Bahan bakar padat dipilih karena memungkinkan waktu peluncuran yang lebih cepat, sehingga mengurangi kemungkinan rudal hancur selama proses peluncuran. Namun, di sisi lain, rudal berbahan bakar padat memiliki karakteristik kinerja tertentu yang membuatnya lebih sulit untuk diarahkan dan dikendalikan.

3. Sejarah Operasional dan Uji Coba

Uji coba peluncuran pertama rudal Sejjil dilakukan pada 2008, dengan rudal dilaporkan terbang sejauh 800 km. Peluncuran kedua dilakukan pada Mei 2009 untuk menguji sistem pemandu dan navigasi yang telah ditingkatkan.

Sejak tahun 2009, telah dilakukan empat uji coba penerbangan tambahan, dengan uji coba keenam meluncurkan rudal sejauh sekitar 1.900 km ke arah Samudra Hindia.

Uji coba Sejjil sempat berhenti setelah tahun 2012, dan rudal ini baru kembali diluncurkan pada tahun 2021 sebagai bagian dari latihan militer โ€œGreat Prophet.โ€ Kemunculannya kembali dalam serangan terhadap Israel menunjukkan peningkatan kapabilitas dan kepercayaan diri Iran dalam menggunakan persenjataan canggihnya. (red)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/