31 C
Surabaya
28 May 2025, 16:02 PM WIB

Kanselir Jerman Marah, Israel Tak Bisa Lagi Berdalih Berantas Terorisme di Gaza

METROTODAY, BERLIN – Kanselir Jerman Friedrich Merz mengecam keras Israel yang terus melanggar hukum humaniter internasional di Jalur Gaza dan menyebut tindakan mereka tak bisa dibenarkan dengan dalih memberantas terorisme.

“Apa yang tentara Israel lakukan di Jalur Gaza, menyakiti populasi sipil hingga taraf tertentu yang semakin menjadi-jadi dalam beberapa akhir ini, tak bisa lagi dibenarkan dengan dalih melawan terorisme,” kata Merz dalam agenda WDR Europaforum di Berlin, Senin.

Ia mengatakan bahwa Jerman enggan mengkritisi Israel karena tanggung jawab sejarah. Namun, ia mengaku tak bisa lagi memahami tujuan yang hendak dicapai Israel dalam operasi militernya di Gaza.

“Ketika batasan-batasan diterobos, ketika hukum humaniter internasional benar-benar dilanggar, Jerman dan Kanselir Jerman harus mengatakan sesuatu,” kata Merz.

Kanselir juga mengecam pengeboman tentara Zionis Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza yang menewaskan sekurangnya 31 orang dan melukai puluhan lainnya.

“Saya harus mengatakan bahwa apa yang terjadi akhir pekan lalu — ketika sebuah taman kanak-kanak di Jalur Gaza diserang — adalah tragedi kemanusiaan dan bencana politik,” ucap dia.

Selain berjanji akan membicarakan isu tersebut saat bertemu Benjamin Netanyahu pekan ini, Merz menyatakan bahwa pemerintah Jerman juga telah berkomunikasi dengan pihak Israel untuk menyatakan keprihatinan terhadap agresi militer yang tak kunjung berakhir.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul kembali mendorong Israel supaya mengizinkan semakin banyak bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Ia menegaskan bahwa jumlah bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza oleh Tel Aviv baru-baru ini masih jauh dari kata cukup.

“Situasi kemanusiaan di sana tak tertahankan dan harus segera diperbaiki,” kata Wadephul dalam kunjungannya ke Madrid, sembari memastikan bahwa ia telah menyampaikan pesan tersebut kepada pihak Israel.

Menegaskan kembali seruannya supaya segera tercapai gencatan senjata, Wadephul mengatakan bahwa menghentikan pertempuran dan membebaskan sandera dapat membuka jalan bagi negosiasi diplomatik dan terwujudnya solusi dua negara.

“Posisi Jerman sudah jelas: Solusi dua negara adalah satu-satunya jalan. Tak boleh ada pengusiran dari Jalur Gaza, dan tak boleh ada kebijakan yang menciptakan kelaparan, kata dia.

Ia menggarisbawahi bahwa Jalur Gaza adalah milik rakyat Palestina dalam rangka solusi dua negara tersebut.

Meski ia mengecam operasi militer Israel di Jalur Gaza yang kini berlangsung, Wadephul tidak menyatakan dukungan terhadap seruan Spanyol soal embargo senjata ke Israel serta penangguhan kesepakatan antara Uni Eropa dengan Israel.

Ia mengatakan bahwa Jerman memiliki tanggung jawab sejarah terhadap Israel akibat kekejaman Nazi di masa lalu.

Karena itu, Wadephul memandang bahwa Eropa seharusnya memanfaatkan semua kesempatan dialog dengan Israel untuk menyampaikan pesan mereka daripada menangguhkan mekanisme yang membolehkan adanya dialog politik. (*)

METROTODAY, BERLIN – Kanselir Jerman Friedrich Merz mengecam keras Israel yang terus melanggar hukum humaniter internasional di Jalur Gaza dan menyebut tindakan mereka tak bisa dibenarkan dengan dalih memberantas terorisme.

“Apa yang tentara Israel lakukan di Jalur Gaza, menyakiti populasi sipil hingga taraf tertentu yang semakin menjadi-jadi dalam beberapa akhir ini, tak bisa lagi dibenarkan dengan dalih melawan terorisme,” kata Merz dalam agenda WDR Europaforum di Berlin, Senin.

Ia mengatakan bahwa Jerman enggan mengkritisi Israel karena tanggung jawab sejarah. Namun, ia mengaku tak bisa lagi memahami tujuan yang hendak dicapai Israel dalam operasi militernya di Gaza.

“Ketika batasan-batasan diterobos, ketika hukum humaniter internasional benar-benar dilanggar, Jerman dan Kanselir Jerman harus mengatakan sesuatu,” kata Merz.

Kanselir juga mengecam pengeboman tentara Zionis Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza yang menewaskan sekurangnya 31 orang dan melukai puluhan lainnya.

“Saya harus mengatakan bahwa apa yang terjadi akhir pekan lalu — ketika sebuah taman kanak-kanak di Jalur Gaza diserang — adalah tragedi kemanusiaan dan bencana politik,” ucap dia.

Selain berjanji akan membicarakan isu tersebut saat bertemu Benjamin Netanyahu pekan ini, Merz menyatakan bahwa pemerintah Jerman juga telah berkomunikasi dengan pihak Israel untuk menyatakan keprihatinan terhadap agresi militer yang tak kunjung berakhir.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul kembali mendorong Israel supaya mengizinkan semakin banyak bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Ia menegaskan bahwa jumlah bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza oleh Tel Aviv baru-baru ini masih jauh dari kata cukup.

“Situasi kemanusiaan di sana tak tertahankan dan harus segera diperbaiki,” kata Wadephul dalam kunjungannya ke Madrid, sembari memastikan bahwa ia telah menyampaikan pesan tersebut kepada pihak Israel.

Menegaskan kembali seruannya supaya segera tercapai gencatan senjata, Wadephul mengatakan bahwa menghentikan pertempuran dan membebaskan sandera dapat membuka jalan bagi negosiasi diplomatik dan terwujudnya solusi dua negara.

“Posisi Jerman sudah jelas: Solusi dua negara adalah satu-satunya jalan. Tak boleh ada pengusiran dari Jalur Gaza, dan tak boleh ada kebijakan yang menciptakan kelaparan, kata dia.

Ia menggarisbawahi bahwa Jalur Gaza adalah milik rakyat Palestina dalam rangka solusi dua negara tersebut.

Meski ia mengecam operasi militer Israel di Jalur Gaza yang kini berlangsung, Wadephul tidak menyatakan dukungan terhadap seruan Spanyol soal embargo senjata ke Israel serta penangguhan kesepakatan antara Uni Eropa dengan Israel.

Ia mengatakan bahwa Jerman memiliki tanggung jawab sejarah terhadap Israel akibat kekejaman Nazi di masa lalu.

Karena itu, Wadephul memandang bahwa Eropa seharusnya memanfaatkan semua kesempatan dialog dengan Israel untuk menyampaikan pesan mereka daripada menangguhkan mekanisme yang membolehkan adanya dialog politik. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/