METROTODAY, SIDOARJO – Awal musim BRI Super League 2025/2026 menjadi periode yang sulit bagi Semen Padang FC. Hingga pekan ke-10, klub berjuluk Kabau Sirah itu hanya mampu meraih satu kemenangan dan satu hasil imbang, sementara delapan laga lainnya berakhir dengan kekalahan.
Catatan buruk tersebut menempatkan Semen Padang di posisi juru kunci klasemen sementara dengan hanya empat poin.
Hasil negatif beruntun membuat moral tim menurun, meskipun pelatih interim tetap menegaskan bahwa skuadnya masih memiliki peluang untuk bangkit.
“Kami sadar performa tim belum maksimal. Tapi kami terus berbenah, terutama dalam hal penyelesaian akhir dan konsentrasi bertahan,” ujar pelatih caretaker Semen Padang dalam konferensi pers usai laga pekan ke-10 di Ternate.
Kekalahan terakhir Semen Padang terjadi saat menghadapi Arema FC, di mana mereka tumbang dengan skor tipis. Hasil tersebut memperpanjang catatan buruk klub yang sebelumnya juga gagal meraih poin penuh saat menjamu PSIS Semarang dan Persib Bandung.
Meski demikian, para pemain tetap bertekad keluar dari zona degradasi. Manajemen klub juga menyampaikan dukungan penuh kepada staf pelatih dan pemain untuk segera memutus tren negatif.
Semen Padang selanjutnya akan menjalani laga tandang ke markas Malut United. Laga ini dianggap krusial untuk mengembalikan kepercayaan diri para pemain dan memperbaiki posisi di klasemen.
Dengan sisa banyak pertandingan di depan, publik Sumatera Barat berharap Kabau Sirah mampu kembali menunjukkan taringnya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. (ervin/red)
METROTODAY, SIDOARJO – Awal musim BRI Super League 2025/2026 menjadi periode yang sulit bagi Semen Padang FC. Hingga pekan ke-10, klub berjuluk Kabau Sirah itu hanya mampu meraih satu kemenangan dan satu hasil imbang, sementara delapan laga lainnya berakhir dengan kekalahan.
Catatan buruk tersebut menempatkan Semen Padang di posisi juru kunci klasemen sementara dengan hanya empat poin.
Hasil negatif beruntun membuat moral tim menurun, meskipun pelatih interim tetap menegaskan bahwa skuadnya masih memiliki peluang untuk bangkit.
“Kami sadar performa tim belum maksimal. Tapi kami terus berbenah, terutama dalam hal penyelesaian akhir dan konsentrasi bertahan,” ujar pelatih caretaker Semen Padang dalam konferensi pers usai laga pekan ke-10 di Ternate.
Kekalahan terakhir Semen Padang terjadi saat menghadapi Arema FC, di mana mereka tumbang dengan skor tipis. Hasil tersebut memperpanjang catatan buruk klub yang sebelumnya juga gagal meraih poin penuh saat menjamu PSIS Semarang dan Persib Bandung.
Meski demikian, para pemain tetap bertekad keluar dari zona degradasi. Manajemen klub juga menyampaikan dukungan penuh kepada staf pelatih dan pemain untuk segera memutus tren negatif.
Semen Padang selanjutnya akan menjalani laga tandang ke markas Malut United. Laga ini dianggap krusial untuk mengembalikan kepercayaan diri para pemain dan memperbaiki posisi di klasemen.
Dengan sisa banyak pertandingan di depan, publik Sumatera Barat berharap Kabau Sirah mampu kembali menunjukkan taringnya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. (ervin/red)