4 November 2025, 18:25 PM WIB

Dua Skenario Indonesia Lolos Meski Kalah dari Arab Saudi, Kemenangan atas Irak Jadi Kunci

METROTODAY, JEDDAH – Tim nasional Indonesia harus mengakui keunggulan Arab Saudi dengan skor tipis 2–3 dalam laga pembuka Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/10) dini hari WIB. Kekalahan ini membuat skuad Garuda sementara menempati posisi juru kunci klasemen.

Meski demikian, peluang Indonesia untuk menjaga asa lolos ke putaran berikutnya belum tertutup. Pertandingan melawan Irak pada 12 Oktober mendatang akan menjadi penentu nasib tim asuhan Patrick Kluivert di Grup B.

SELEBRASI: Kevin Diks merayakan golnya yang pertama ke gawang Arab Saudi bersama Ragnar Oeratmangoen. (Foto: PSSI)

Saat laga lawan Arab Saudi, Indonesia sempat unggul lebih dulu pada menit ke-11 melalui eksekusi penalti Kevin Diks setelah bek Arab Saudi Hassan Al Tambakti melakukan handball di kotak penalti.

Keunggulan itu sayangnya tidak bertahan lama. Arab Saudi membalas cepat lewat gol Saleh Abu Alshamat pada menit ke-17 dan berbalik unggul 2–1 melalui penalti Feras Albrikan di menit ke-36. Tuan rumah kemudian menambah keunggulan lewat gol kedua Feras Albrikan di babak kedua menit ke-62.

Indonesia sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 2–3 berkat penalti kedua Kevin Diks di menit ke-87, namun waktu tak cukup bagi skuad Garuda untuk mengejar.

Dengan hasil ini, Arab Saudi memuncaki klasemen sementara Grup B dengan tiga poin, disusul Irak di posisi kedua yang belum bermain. Indonesia berada di peringkat ketiga tanpa poin dan memiliki selisih gol minus satu.

Peluang masih terbuka

Meski kalah, peluang Indonesia untuk tetap bersaing masih terbuka. Sesuai regulasi, juara grup akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026, sedangkan peringkat kedua berhak melaju ke putaran kelima kualifikasi zona Asia.

Untuk menjaga peluang, kemenangan atas Irak pada laga berikutnya menjadi harga mati. Skuad Garuda wajib menang dengan selisih minimal dua gol untuk memperbaiki selisih gol dan membuka peluang menjadi juara grup jika skenario hasil lainnya mendukung.

Jika Indonesia mampu mengalahkan Irak dengan selisih dua gol dan pada laga selanjutnya Irak menang tipis satu gol atas Arab Saudi, maka ketiga tim akan sama-sama mengoleksi tiga poin. Dalam skenario tersebut, Indonesia berpeluang menjadi juara grup karena unggul selisih gol.

Namun, jika Irak menang lebih dari satu gol atas Arab Saudi, maka selisih gol akan kembali menjadi faktor penentu yang membuat persaingan semakin ketat. Karena itu, Indonesia dituntut menang besar atas Irak untuk menjaga posisi aman di klasemen.

Laga hidup-mati

Pertandingan melawan Irak di stadion yang sama, Sabtu (11/10) malam waktu setempat atau Minggu (12/10) dini hari WIB, menjadi laga hidup-mati bagi tim Garuda. Patrick Kluivert dan anak asuhnya harus tampil tanpa cela agar peluang menuju Piala Dunia 2026 tetap terbuka.

“Fokus kami kini sepenuhnya ke pertandingan berikutnya. Kami akan menganalisis kesalahan, memperbaikinya, dan tampil lebih kuat,” ujar Kluivert seusai laga melawan Arab Saudi.

Bagi publik sepak bola Indonesia, laga kontra Irak bukan sekadar perebutan tiga poin, melainkan ujian sesungguhnya bagi semangat juang tim Garuda di bawah pelatih baru asal Belanda tersebut. (red)

METROTODAY, JEDDAH – Tim nasional Indonesia harus mengakui keunggulan Arab Saudi dengan skor tipis 2–3 dalam laga pembuka Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/10) dini hari WIB. Kekalahan ini membuat skuad Garuda sementara menempati posisi juru kunci klasemen.

Meski demikian, peluang Indonesia untuk menjaga asa lolos ke putaran berikutnya belum tertutup. Pertandingan melawan Irak pada 12 Oktober mendatang akan menjadi penentu nasib tim asuhan Patrick Kluivert di Grup B.

SELEBRASI: Kevin Diks merayakan golnya yang pertama ke gawang Arab Saudi bersama Ragnar Oeratmangoen. (Foto: PSSI)

Saat laga lawan Arab Saudi, Indonesia sempat unggul lebih dulu pada menit ke-11 melalui eksekusi penalti Kevin Diks setelah bek Arab Saudi Hassan Al Tambakti melakukan handball di kotak penalti.

Keunggulan itu sayangnya tidak bertahan lama. Arab Saudi membalas cepat lewat gol Saleh Abu Alshamat pada menit ke-17 dan berbalik unggul 2–1 melalui penalti Feras Albrikan di menit ke-36. Tuan rumah kemudian menambah keunggulan lewat gol kedua Feras Albrikan di babak kedua menit ke-62.

Indonesia sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 2–3 berkat penalti kedua Kevin Diks di menit ke-87, namun waktu tak cukup bagi skuad Garuda untuk mengejar.

Dengan hasil ini, Arab Saudi memuncaki klasemen sementara Grup B dengan tiga poin, disusul Irak di posisi kedua yang belum bermain. Indonesia berada di peringkat ketiga tanpa poin dan memiliki selisih gol minus satu.

Peluang masih terbuka

Meski kalah, peluang Indonesia untuk tetap bersaing masih terbuka. Sesuai regulasi, juara grup akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026, sedangkan peringkat kedua berhak melaju ke putaran kelima kualifikasi zona Asia.

Untuk menjaga peluang, kemenangan atas Irak pada laga berikutnya menjadi harga mati. Skuad Garuda wajib menang dengan selisih minimal dua gol untuk memperbaiki selisih gol dan membuka peluang menjadi juara grup jika skenario hasil lainnya mendukung.

Jika Indonesia mampu mengalahkan Irak dengan selisih dua gol dan pada laga selanjutnya Irak menang tipis satu gol atas Arab Saudi, maka ketiga tim akan sama-sama mengoleksi tiga poin. Dalam skenario tersebut, Indonesia berpeluang menjadi juara grup karena unggul selisih gol.

Namun, jika Irak menang lebih dari satu gol atas Arab Saudi, maka selisih gol akan kembali menjadi faktor penentu yang membuat persaingan semakin ketat. Karena itu, Indonesia dituntut menang besar atas Irak untuk menjaga posisi aman di klasemen.

Laga hidup-mati

Pertandingan melawan Irak di stadion yang sama, Sabtu (11/10) malam waktu setempat atau Minggu (12/10) dini hari WIB, menjadi laga hidup-mati bagi tim Garuda. Patrick Kluivert dan anak asuhnya harus tampil tanpa cela agar peluang menuju Piala Dunia 2026 tetap terbuka.

“Fokus kami kini sepenuhnya ke pertandingan berikutnya. Kami akan menganalisis kesalahan, memperbaikinya, dan tampil lebih kuat,” ujar Kluivert seusai laga melawan Arab Saudi.

Bagi publik sepak bola Indonesia, laga kontra Irak bukan sekadar perebutan tiga poin, melainkan ujian sesungguhnya bagi semangat juang tim Garuda di bawah pelatih baru asal Belanda tersebut. (red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/