Categories: Fair Play

Panjat Tebing Makin Digandrungi Siswa TK- SMA di Surabaya, Siapakah Penerus Aries Susanti Rahayu di Kancah Dunia?

METROTODAY, SURABAYA – Kejuaraan panjat tebing Piala Wali Kota Surabaya digelar di Taman Bungkul. Ajang ini menjadi bagian dari Multi Event Piala Wali Kota yang bertujuan untuk mengasah kemampuan atlet sekaligus menjadi wadah bagi pecinta olahraga di Surabaya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Hidayat Syah, mengatakan bahwa Multi Event Piala Wali Kota ini menjadi wadah bagi masyarakat Surabaya yang memiliki hobi olahraga.

“Yang pasti warga Surabaya ini kalau dibikin multi event seperti ini, masyarakatnya kan akan semakin ada wadah, karena kan selama ini ada yang hobi olahraga tapi tidak ada wadah. Nah, ini diberi wadah oleh Pak Wali Kota (Eri Cahyadi),” kata Hidayat, Minggu (5/10).

Para atlet muda yang berhasil menjadi juara pada kejuaraan panjat tebing Piala Wali Kota Surabaya. (Foto: istimewa)

Kejuaraan panjat tebing kali ini diikuti oleh 248 peserta dari berbagai kota di Jawa Timur, seperti Blitar, Lamongan, dan Malang. Kategori yang dilombakan adalah Lead dan Speed, dengan usia peserta rata-rata 11-15 tahun, mulai dari SMP hingga SMA.

Hidayat berharap, kegiatan ini dapat memunculkan bibit-bibit baru atlet panjat tebing di Kota Surabaya, serta cabang olahraga lainnya.

“Ini kan menjadi sarana tempat memunculkan bibit-bibit baru dari Surabaya, dan kota lain. Jadi mereka bisa bertemu dan berkompetisi, mengukur kemampuan skillnya, setelah itu mereka punya kewajiban untuk meningkatkan skillnya, karena menjadi juara kan harus meningkatkan skillnya,” ujarnya.

Bidang Pembinaan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Surabaya, Karyanto, menambahkan bahwa Multi Event Piala Wali Kota Panjat Tebing ini dapat menjadi motivasi bagi anak-anak untuk berlatih lebih baik.

“Surabaya ini barometernya panjat tebing, akan tetapi kompetitornya juga masih banyak, seperti dari Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Probolinggo kalau di kategori speed,” kata Karyanto.

Karyanto juga mengungkapkan bahwa antusiasme terhadap cabang olahraga panjat tebing di kalangan anak muda Kota Surabaya sangat tinggi, bahkan diminati oleh anak-anak usia TK hingga SD. “Standarnya anak-anak TK sudah boleh. Jadi minimal usia 6 tahun,” pungkasnya. (ahm)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Gubernur Aceh Mualem Terima Tim Relawan Unesa: Bantuan Kesehatan, Psikososial, dan Beasiswa Korban Banjir

Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…

6 hours ago

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

1 day ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

1 day ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

1 day ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

1 day ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

2 days ago

This website uses cookies.