1 October 2025, 20:24 PM WIB

Drama Liga Champions: Galatasaray Kejutkan Liverpool, Atletico Pesta, Chelsea Beruntung, Madrid Menggila

METROTODAY, SIDOARJO – Malam Liga Champions kembali menyajikan cerita yang tak biasa. Dari Istanbul hingga Almaty, emosi bercampur antara kejutan, pesta gol, hingga pertunjukan magis seorang bintang.

Galatasaray menampar Liverpool dengan kemenangan tipis, Atlético Madrid berpesta lima gol, Chelsea memetik tiga poin lewat keberuntungan, sementara Real Madrid mengirim pesan keras dengan penampilan luar biasa Kylian Mbappé.

Galatasaray 1-0 Liverpool: Kejutan di Istanbul

Galatasaray memberi luka baru bagi Liverpool. Bermain di Stadion RAMS Park, tim asal Turki itu memetik kemenangan bersejarah lewat penalti Victor Osimhen pada menit ke-16.

Penalti itu lahir setelah Barış Alper Yılmaz dijatuhkan Dominik Szoboszlai, sebuah insiden yang memicu protes keras dari kubu The Reds.

Liverpool berusaha membalas, bahkan sempat mendapat hadiah penalti di penghujung laga. Namun, VAR menganulir keputusan tersebut, membuat Jurgen Klopp hanya bisa geleng kepala di pinggir lapangan. Kemenangan ini menandai tiga poin kandang pertama Galatasaray di Liga Champions setelah tujuh tahun paceklik.

Atlético Madrid 5-1 Eintracht Frankfurt: Malam Bersejarah Griezmann

Di Wanda Metropolitano, pesta besar digelar Atlético Madrid. Los Rojiblancos melumat Eintracht Frankfurt 5-1 dengan permainan yang tak hanya agresif, tapi juga penuh simbol sejarah.

Antoine Griezmann mencetak gol ke-200 sepanjang kariernya di klub ini, melengkapi daftar pencetak gol yang juga diisi Giacomo Raspadori, Robin Le Normand, Giuliano Simeone, serta Julian Álvarez dari titik putih.

Frankfurt hanya mampu mencuri satu gol lewat Jonathan Burkardt. Meski Diego Simeone harus menonton dari tribun karena skorsing, skuat asuhannya tetap tampil bengis, menunjukkan bahwa Atlético kini punya wajah baru: bukan hanya defensif, tapi juga haus gol.

Chelsea 1-0 Benfica: Menang Berkat Kesalahan Lawan

Chelsea harus bekerja keras di Stamford Bridge. Melawan Benfica, mereka hanya mampu menang tipis 1-0 lewat gol bunuh diri Richard Ríos.

The Blues nyaris tak punya banyak peluang bersih, sementara lawan justru harus bermain dengan 10 orang setelah Joao Pedro dikartu merah di menit akhir.

Meski kemenangan ini tak indah, tiga poin berharga tetap dikantongi. Di grup yang kompetitif, efektivitas menjadi lebih penting ketimbang gaya.

Real Madrid 5-0 Kairat: Mbappé Pertontonkan Magisnya

Sorotan terbesar jatuh pada Real Madrid. Bertandang ke Kazakhstan menghadapi Kairat Almaty, Los Blancos berpesta lima gol tanpa balas. Semua mata tertuju pada satu nama yakni Kylian Mbappé.

Bintang asal Prancis itu mencetak hattrick brilian – penalti menit ke-25, serangan balik cepat di awal babak kedua, serta gol indah di menit ke-73.

Tambahan tiga gol itu membuat Mbappé kini resmi menembus 60 gol di Liga Champions, sebuah pencapaian luar biasa bagi pemain berusia 26 tahun.

Dua gol lain disumbangkan Eduardo Camavinga dan Brahim Díaz, melengkapi malam sempurna Madrid.

Bagi Mbappé, catatan 60 gol menegaskan statusnya sebagai salah satu predator paling mematikan dalam sejarah kompetisi elite Eropa. (ervin/red)

METROTODAY, SIDOARJO – Malam Liga Champions kembali menyajikan cerita yang tak biasa. Dari Istanbul hingga Almaty, emosi bercampur antara kejutan, pesta gol, hingga pertunjukan magis seorang bintang.

Galatasaray menampar Liverpool dengan kemenangan tipis, Atlético Madrid berpesta lima gol, Chelsea memetik tiga poin lewat keberuntungan, sementara Real Madrid mengirim pesan keras dengan penampilan luar biasa Kylian Mbappé.

Galatasaray 1-0 Liverpool: Kejutan di Istanbul

Galatasaray memberi luka baru bagi Liverpool. Bermain di Stadion RAMS Park, tim asal Turki itu memetik kemenangan bersejarah lewat penalti Victor Osimhen pada menit ke-16.

Penalti itu lahir setelah Barış Alper Yılmaz dijatuhkan Dominik Szoboszlai, sebuah insiden yang memicu protes keras dari kubu The Reds.

Liverpool berusaha membalas, bahkan sempat mendapat hadiah penalti di penghujung laga. Namun, VAR menganulir keputusan tersebut, membuat Jurgen Klopp hanya bisa geleng kepala di pinggir lapangan. Kemenangan ini menandai tiga poin kandang pertama Galatasaray di Liga Champions setelah tujuh tahun paceklik.

Atlético Madrid 5-1 Eintracht Frankfurt: Malam Bersejarah Griezmann

Di Wanda Metropolitano, pesta besar digelar Atlético Madrid. Los Rojiblancos melumat Eintracht Frankfurt 5-1 dengan permainan yang tak hanya agresif, tapi juga penuh simbol sejarah.

Antoine Griezmann mencetak gol ke-200 sepanjang kariernya di klub ini, melengkapi daftar pencetak gol yang juga diisi Giacomo Raspadori, Robin Le Normand, Giuliano Simeone, serta Julian Álvarez dari titik putih.

Frankfurt hanya mampu mencuri satu gol lewat Jonathan Burkardt. Meski Diego Simeone harus menonton dari tribun karena skorsing, skuat asuhannya tetap tampil bengis, menunjukkan bahwa Atlético kini punya wajah baru: bukan hanya defensif, tapi juga haus gol.

Chelsea 1-0 Benfica: Menang Berkat Kesalahan Lawan

Chelsea harus bekerja keras di Stamford Bridge. Melawan Benfica, mereka hanya mampu menang tipis 1-0 lewat gol bunuh diri Richard Ríos.

The Blues nyaris tak punya banyak peluang bersih, sementara lawan justru harus bermain dengan 10 orang setelah Joao Pedro dikartu merah di menit akhir.

Meski kemenangan ini tak indah, tiga poin berharga tetap dikantongi. Di grup yang kompetitif, efektivitas menjadi lebih penting ketimbang gaya.

Real Madrid 5-0 Kairat: Mbappé Pertontonkan Magisnya

Sorotan terbesar jatuh pada Real Madrid. Bertandang ke Kazakhstan menghadapi Kairat Almaty, Los Blancos berpesta lima gol tanpa balas. Semua mata tertuju pada satu nama yakni Kylian Mbappé.

Bintang asal Prancis itu mencetak hattrick brilian – penalti menit ke-25, serangan balik cepat di awal babak kedua, serta gol indah di menit ke-73.

Tambahan tiga gol itu membuat Mbappé kini resmi menembus 60 gol di Liga Champions, sebuah pencapaian luar biasa bagi pemain berusia 26 tahun.

Dua gol lain disumbangkan Eduardo Camavinga dan Brahim Díaz, melengkapi malam sempurna Madrid.

Bagi Mbappé, catatan 60 gol menegaskan statusnya sebagai salah satu predator paling mematikan dalam sejarah kompetisi elite Eropa. (ervin/red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/