29 September 2025, 14:21 PM WIB

Rival Angkat Topi, Marc Marquez Mampu Bangkit dari Cedera dan Ukir Juara Dunia Ketujuh! 

METROTODAY, JEPANG – Gemuruh lintasan Motegi, Jepang, Minggu (28/9), menjadi saksi bisu kebangkitan seorang legenda Marc Marquez. Sang Baby Alien dari Cervera ini resmi mengunci gelar juara dunia MotoGP ketujuhnya dengan rekor fantastis.

Usai cedera parah pada tulang humerus (lengan atas) sebelah kanan di Sirkuit Jerez Spanyol yang memaksanya berhenti membalap selama 4 tahun sejak Juli 2020 hingga sempat ingin mundur dari MotoGP, Marquez akhirnya mampu bangkit dan membuktikan diri sebagai sang juara sejati. From zero to hero!

Finis kedua di seri Jepang sudah cukup mengantarnya ke puncak. Sebuah comeback yang membuat para rivalnya berdecak kagum, bahkan tak sungkan memberikan pujian setinggi langit.

Ini bukan sekadar gelar biasa. Ini adalah penegasan dominasi setelah empat tahun penuh perjuangan. Dari cedera parah hingga keputusan sulit, Marquez akhirnya kembali ke takhtanya.

“Saya sangat senang untuknya. Bahkan melihat videonya saja membuat saya emosional,” kata Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha, juara MotoGP 2023), tak bisa menyembunyikan kekagumannya.

“Setelah banyak cedera dan keputusan sulit, dia pantas mendapatkannya. Dia legenda, jadi selamat untuknya,” ungkapnya kepada Crash yang dikutip dari Antara, Senin (29/9).

Sentimen serupa diungkapkan Marco Bezzecchi (Aprilia Racing). “Saya ingin mengucapkan selamat untuknya. Semoga saya bisa banyak bertarung dengannya dan sesekali mencoba mengalahkannya,” harap Bezzecchi, mengindikasikan keinginan untuk terus bersaing dengan sang juara dunia.

Dominasi Marquez musim ini bersama Ducati juga menjadi sorotan. Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) menegaskan performa Marquez adalah acuan bagi semua pembalap.

“Marc melakukan pekerjaan luar biasa tahun ini. Dia benar-benar dominan dan menjadi referensi untuk semua orang. Dia dan Ducati pantas mendapat gelar ini,” kata Morbidelli.

Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing) bahkan menyebut pencapaian Marquez sebagai salah satu comeback terbesar dalam sejarah olahraga.

“Saya ikut emosional saat melihat video tentang dirinya, jadi saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaannya. Selamat untuk Marc, juga orang-orang di sekitarnya, karena mereka pun banyak berkorban,” ucap Acosta penuh empati.

Raul Fernandez (Trackhouse MotoGP Team) menambahkan, apa yang dilakukan Marquez sulit ditiru.

“Sangat sulit ketika mengalami cedera seperti itu untuk bisa kembali. Saya senang untuknya, dia menjalani tahun yang luar biasa. Meski kami rival, dia pantas mendapatkan gelar ini,” tegas Fernandez.

Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) pun menggarisbawahi perjalanan Marquez yang “gila” dalam empat tahun terakhir. “Melihatnya kembali ke puncak itu luar biasa. Dia tanpa diragukan pantas mendapatkannya,” ujarnya.

Dengan raihan ini, Marc Marquez kini sejajar dengan legenda Valentino Rossi dengan tujuh gelar juara dunia MotoGP.

Ia bahkan melampaui Mick Doohan (lima gelar) dan hanya terpaut satu gelar dari Giacomo Agostini, pembalap dengan gelar terbanyak sepanjang sejarah. Sebuah pencapaian monumental yang mengukuhkan statusnya sebagai salah satu yang terhebat di dunia balap MotoGP. (red/mt)

METROTODAY, JEPANG – Gemuruh lintasan Motegi, Jepang, Minggu (28/9), menjadi saksi bisu kebangkitan seorang legenda Marc Marquez. Sang Baby Alien dari Cervera ini resmi mengunci gelar juara dunia MotoGP ketujuhnya dengan rekor fantastis.

Usai cedera parah pada tulang humerus (lengan atas) sebelah kanan di Sirkuit Jerez Spanyol yang memaksanya berhenti membalap selama 4 tahun sejak Juli 2020 hingga sempat ingin mundur dari MotoGP, Marquez akhirnya mampu bangkit dan membuktikan diri sebagai sang juara sejati. From zero to hero!

Finis kedua di seri Jepang sudah cukup mengantarnya ke puncak. Sebuah comeback yang membuat para rivalnya berdecak kagum, bahkan tak sungkan memberikan pujian setinggi langit.

Ini bukan sekadar gelar biasa. Ini adalah penegasan dominasi setelah empat tahun penuh perjuangan. Dari cedera parah hingga keputusan sulit, Marquez akhirnya kembali ke takhtanya.

“Saya sangat senang untuknya. Bahkan melihat videonya saja membuat saya emosional,” kata Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha, juara MotoGP 2023), tak bisa menyembunyikan kekagumannya.

“Setelah banyak cedera dan keputusan sulit, dia pantas mendapatkannya. Dia legenda, jadi selamat untuknya,” ungkapnya kepada Crash yang dikutip dari Antara, Senin (29/9).

Sentimen serupa diungkapkan Marco Bezzecchi (Aprilia Racing). “Saya ingin mengucapkan selamat untuknya. Semoga saya bisa banyak bertarung dengannya dan sesekali mencoba mengalahkannya,” harap Bezzecchi, mengindikasikan keinginan untuk terus bersaing dengan sang juara dunia.

Dominasi Marquez musim ini bersama Ducati juga menjadi sorotan. Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) menegaskan performa Marquez adalah acuan bagi semua pembalap.

“Marc melakukan pekerjaan luar biasa tahun ini. Dia benar-benar dominan dan menjadi referensi untuk semua orang. Dia dan Ducati pantas mendapat gelar ini,” kata Morbidelli.

Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing) bahkan menyebut pencapaian Marquez sebagai salah satu comeback terbesar dalam sejarah olahraga.

“Saya ikut emosional saat melihat video tentang dirinya, jadi saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaannya. Selamat untuk Marc, juga orang-orang di sekitarnya, karena mereka pun banyak berkorban,” ucap Acosta penuh empati.

Raul Fernandez (Trackhouse MotoGP Team) menambahkan, apa yang dilakukan Marquez sulit ditiru.

“Sangat sulit ketika mengalami cedera seperti itu untuk bisa kembali. Saya senang untuknya, dia menjalani tahun yang luar biasa. Meski kami rival, dia pantas mendapatkan gelar ini,” tegas Fernandez.

Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) pun menggarisbawahi perjalanan Marquez yang “gila” dalam empat tahun terakhir. “Melihatnya kembali ke puncak itu luar biasa. Dia tanpa diragukan pantas mendapatkannya,” ujarnya.

Dengan raihan ini, Marc Marquez kini sejajar dengan legenda Valentino Rossi dengan tujuh gelar juara dunia MotoGP.

Ia bahkan melampaui Mick Doohan (lima gelar) dan hanya terpaut satu gelar dari Giacomo Agostini, pembalap dengan gelar terbanyak sepanjang sejarah. Sebuah pencapaian monumental yang mengukuhkan statusnya sebagai salah satu yang terhebat di dunia balap MotoGP. (red/mt)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/