Indoneisa U-23
METROTODAY, JAKARTA – Langkah Indonesia U-23 ke semifinal ASEAN U-23 Championship terganggu kabar mengkhawatirkan. Dua gelandang andalan, Arkhan Fikri dan Toni Firmansyah, mengalami masalah cedera dan dikhawatirkan absen di babak empat besar.
Arkhan dan Toni menjadi kunci permainan di lini tengah Garuda Muda. Tim medis berpacu dengan waktu untuk mengembalikan dua pemain itu pada kondisi yang bugar.
Toni mengalami cedera di babak kedua ketika Indonesia bermain imbang 0-0 melawan Malaysia U-23 pada laga terakhir Grup A, Senin (21/7). Arkhan bahkan tidak masuk dalam daftar susunan pemain di lag aitu.
Pelatih Gerald Vanenburg mengakui, Arkhan punya peran vital sebagai pengatur ritme permainan.Bukan hanya mampu menjaga kedalaman, Arkhan juga dikenal lihai membongkar pertahanan rapat lawan.
“Kami masih menunggu hasil MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk memastikan kondisinya. Belum bisa banyak dikatakan, tapi indikasinya dia butuh waktu pemulihan lebih lama,” ucap Vanenburg.
Sementara Toni masih bsempat bermain hingga 60 menit saat menghadapi Malaysia. Gelandang Persebaya Surabaya itu ditarik keluar pada menit ke-62 dan digantikan Dominikus Dion.
Dalam skema permainan Vanenburg, Arkhan dan Toni, bersama Robi Darwis
adalah motor penggerak serangan. Saat ketiganya bermain bersama, terbukti bola mengalir lebih lancar dan formasi solid. Kalau dua di antaranya absen, pelatih harus cari pengganti yang pas.
Manfaatkan Waktu Recovery
Garuda Muda sedikit diuntungkan dalam pemulihan fisik. Semifinal baru dimainkan Jumat (25/7). Sehingga Indonesia punya waktu empat hari untuk recovery.
Sementara lawan hanya punya tiga hari istirahat karena baru bertanding Selasa (22/7). “Dalam turnamen seperti ini, satu hari ekstra sangat berarti. Kami akan maksimalkan waktu ini supaya pemain bugar di semifinal,” ucap Vanenburg.
Pelatih asal Belanda itu juga akan memanfaatkan waktu untuk menganalisis calon lawan, Thailand atau Vietnam. “Keduanya tim bagus, terorganisasi sangat baik, dan pasti menyulitkan kami. Tapi yang penting, kami fokus pada tim sendiri. Bagaimana mengatur organisasi dan menjaga konsentrasi supaya bisa bermain maksimal,” tegasnya..(*)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.