METROTODAY, SURABAYA – Kiper senior Bayern Munich, Manuel Neuer, melontarkan kritik tajam terhadap penjaga gawang Paris Saint-Germain (PSG), Gianluigi Donnarumma, usai insiden yang membuat Jamal Musiala mengalami cedera patah pergelangan kaki kiri saat laga perempat final Piala Dunia Antarklub, Minggu (6/7).
Musiala mengalami cedera pergelangan kaki kiri setelah berupaya mengejar bola yang lebih dulu diamankan oleh Donnarumma.
Benturan tersebut membuat sang gelandang muda terguling keluar lapangan dan tak bisa melanjutkan pertandingan, digantikan oleh Serge Gnabry di babak kedua.
Neuer yang menyaksikan langsung insiden tersebut tak bisa menyembunyikan kekesalannya.
“Itu situasi yang sebenarnya tidak perlu dilakukan seperti itu. Dia (Donnarumma) mengambil risiko mencederai lawannya,” ujar Neuer kepada Sky Germany.
Tak hanya soal benturan, Neuer juga menyinggung sikap Donnarumma yang dinilai lambat menunjukkan empati.
“Saya berkata kepadanya, ‘Apa Anda tidak ingin menghampiri pemain kami?’ Ini soal respek dan sportivitas. Dia memang melakukannya setelahnya, tapi saya akan bereaksi berbeda kalau jadi dia,” tambah kapten Bayern itu.
Pelatih Bayern, Vincent Kompany, juga tampak terpukul. Dalam konferensi pers usai laga, ia menyatakan kemarahannya saat turun minum.
“Saya jarang semarah ini saat pergantian babak. Jamal hidup untuk sepak bola. Dia baru kembali dari cedera, dan sekarang harus menghadapi ini lagi,” ungkap Kompany.
Senada dengan Neuer, anggota dewan olahraga Bayern, Max Eberl, menilai aksi Donnarumma berisiko tinggi, meskipun tidak disengaja.
“Jika seseorang melompat ke tulang kering dengan berat 100 kilogram setelah sprint, tentu ada risiko. Saya rasa itu bukan tindakan yang disengaja, tapi tetap saja tidak hati-hati,” katanya.
Musiala sendiri memang tengah berjuang menghindari cedera berulang. Setelah absen cukup lama karena cedera otot paha belakang pada April lalu, ia baru tampil lagi sebagai pemain pengganti di laga pembuka Bayern di Piala Dunia Antarklub melawan Auckland City dan bahkan mencetak trigol.
Namun, harapan untuk kembali bermain penuh buyar setelah insiden kontra PSG, yang mengundang banyak simpati dan sorotan atas pentingnya etika serta keselamatan dalam sepak bola modern. (red)