32.2 C
Surabaya
4 July 2025, 14:41 PM WIB

Indonesia Terancam Tanpa Wakil di ACC Shopee Cup, Persebaya Gagal ke Kancah Internasional

METROTODAY, JAKARTA – Indonesia terancam tak mengirimkan wakil ke ajang kompetisi antarklub Asia Tenggara ASEAN Club Championship (ACC) Shopee Cup 2025-2026. Malut United dan Persebaya Surabaya yang tadinya akan mewakili, ternyata tak sesuai dengan keinginan AFF (Federasi Sepak Bola ASEAN).

Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) atas arahan dari PSSI mendaftarkan Malut United dan Persebaya untuk bisa berlaga di ACC Shopee Cup 2025-2026.

Malut merupakan peringkat ketiga Liga 1 2024-2025 dan Persebaya berada di peringkat keempat. Namun, AFF (Federasi Sepak Bola ASEAN) selaku penyelenggara meminta yang tampil di ACC adalah juara danrunner up Liga 1. Informasi yang sampai ke klub pun demikian.

Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus menyatakan, keputusan sudah dibuat oleh pihaknya selaku operator kompetisi. Yakni, klub teratas Liga 1 2024-2025, Persib Bandung berkompetisi di level AFC Champions League 2. Sedangkan, peringkat kedua Dewa United FC berlaga di AFC Challenge League.

“Tetapi, dalam perjalanannya hanya peringkat satu dan dua yang diperbolehkan berlaga di ACC Shopee Cup,” ujar Ferry di Jakarta kemarin (3/7).

Lalu kenapa tidak minta Persib atau Dewa mengikuti ACC Shopee Cup? Mengenai ini, Ferry menegaskan tidak bisa karena kedua tim telah terdaftar untuk kompetisi AFC. “Memindahkan klub ke ACC Shopee Cup bisa berdampak pada integritas sistem dan persiapan klub,” ungkapnya.

Menurutnya, secara geografis juga tidak memungkinkan 1 klub bermain dalam 3 kompetisi yang berbeda dalam satu waktu yang bersamaan. Karenanya pihaknya tidak mau memaksakan Persib dan Dewa main di ACC.

Lantas, apakah ada sanksi yang bakal diterima terkait hal ini? “Soal sanksi belum diketahui, namun kami sudah berkonsultasi dengan PSSI. Tidak menutup kemungkinan, regulasi akan berubah di kemudian waktu (musim depan),” ucapnya.

Ferry melanjutkan alasan pihaknya tidak mengubah kebijakan demi bisa ikut ACC. Dijelaskannya, kebijakan ini bagian dari perencanaan jangka panjang yang telah disepakati

bersama klub. Oleh sebab itu, perubahan mendadak akan berdampak pada integritas dan kesiapan klub. “Kami juga mempertimbangkan padatnya kalender domestik dan internasional. Belum lagi ada SEA Games,” sebutnya.

Karenanya, dia menegaskan keputusan ini diambil berdasar evaluasi menyeluruh dan kebijakan jangka panjang yang sudah berjalan. Namun, pihaknya menegaskan tetap mendukung ACC Shopee Cup sebagai bagian dari penguatan sepak bola ASEAN.

Hingga Kamis sore (3/7), Ferry menyebutkan AFF belum memastikan apakah menerima keputusan PSSI dan LIB untuk mengirimkan peringkat ketiga dan ke- empat di ACC. Jika nantinya AFF menolak Malut dan Persebaya, Indonesia siap tak punya wakil.

“Memang dalam komunikasi terakhir secara resmi ACC belum menetapkan apakah direstui atau tidak, kami saling bersikukuh dengan ketentuan masing-masing,” cetusnya.

Pada musim lalu, Indonesia mengirimkan PSM Makassar dan Borneo FC Samarinda untuk mengikuti turnamen tersebut. (*)

METROTODAY, JAKARTA – Indonesia terancam tak mengirimkan wakil ke ajang kompetisi antarklub Asia Tenggara ASEAN Club Championship (ACC) Shopee Cup 2025-2026. Malut United dan Persebaya Surabaya yang tadinya akan mewakili, ternyata tak sesuai dengan keinginan AFF (Federasi Sepak Bola ASEAN).

Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) atas arahan dari PSSI mendaftarkan Malut United dan Persebaya untuk bisa berlaga di ACC Shopee Cup 2025-2026.

Malut merupakan peringkat ketiga Liga 1 2024-2025 dan Persebaya berada di peringkat keempat. Namun, AFF (Federasi Sepak Bola ASEAN) selaku penyelenggara meminta yang tampil di ACC adalah juara danrunner up Liga 1. Informasi yang sampai ke klub pun demikian.

Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus menyatakan, keputusan sudah dibuat oleh pihaknya selaku operator kompetisi. Yakni, klub teratas Liga 1 2024-2025, Persib Bandung berkompetisi di level AFC Champions League 2. Sedangkan, peringkat kedua Dewa United FC berlaga di AFC Challenge League.

“Tetapi, dalam perjalanannya hanya peringkat satu dan dua yang diperbolehkan berlaga di ACC Shopee Cup,” ujar Ferry di Jakarta kemarin (3/7).

Lalu kenapa tidak minta Persib atau Dewa mengikuti ACC Shopee Cup? Mengenai ini, Ferry menegaskan tidak bisa karena kedua tim telah terdaftar untuk kompetisi AFC. “Memindahkan klub ke ACC Shopee Cup bisa berdampak pada integritas sistem dan persiapan klub,” ungkapnya.

Menurutnya, secara geografis juga tidak memungkinkan 1 klub bermain dalam 3 kompetisi yang berbeda dalam satu waktu yang bersamaan. Karenanya pihaknya tidak mau memaksakan Persib dan Dewa main di ACC.

Lantas, apakah ada sanksi yang bakal diterima terkait hal ini? “Soal sanksi belum diketahui, namun kami sudah berkonsultasi dengan PSSI. Tidak menutup kemungkinan, regulasi akan berubah di kemudian waktu (musim depan),” ucapnya.

Ferry melanjutkan alasan pihaknya tidak mengubah kebijakan demi bisa ikut ACC. Dijelaskannya, kebijakan ini bagian dari perencanaan jangka panjang yang telah disepakati

bersama klub. Oleh sebab itu, perubahan mendadak akan berdampak pada integritas dan kesiapan klub. “Kami juga mempertimbangkan padatnya kalender domestik dan internasional. Belum lagi ada SEA Games,” sebutnya.

Karenanya, dia menegaskan keputusan ini diambil berdasar evaluasi menyeluruh dan kebijakan jangka panjang yang sudah berjalan. Namun, pihaknya menegaskan tetap mendukung ACC Shopee Cup sebagai bagian dari penguatan sepak bola ASEAN.

Hingga Kamis sore (3/7), Ferry menyebutkan AFF belum memastikan apakah menerima keputusan PSSI dan LIB untuk mengirimkan peringkat ketiga dan ke- empat di ACC. Jika nantinya AFF menolak Malut dan Persebaya, Indonesia siap tak punya wakil.

“Memang dalam komunikasi terakhir secara resmi ACC belum menetapkan apakah direstui atau tidak, kami saling bersikukuh dengan ketentuan masing-masing,” cetusnya.

Pada musim lalu, Indonesia mengirimkan PSM Makassar dan Borneo FC Samarinda untuk mengikuti turnamen tersebut. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/