METROTODAY, JAKARTA – Teka-teki siapa kiper yang akan mengawal gawang tim nasional Indonesia dalam laga melawan Tiongkok sudah terjawab. Kehadiran Emil Audero di sesi jumpa pers sebelum laga menjadi jawaban sahih.
Emil Audero mendampingi Pelatih Indonesia Patrick Kluivert dalam jumpa pers di Gelora Bung Karno, rabu malam (4/6). Dalam regulasi FIFA, pemain yang dibawa ke jumpa pers hamper dipastikan mendapatkan tempat di starter laga.
Kiper berdarah Lombok itu pun mengungkapkan kebahagiaannya akhirnya bakal merasakan bertanding di hadapan puluhan ribu suporter. Saat Indonesia melawan Bahrain (25/3) di laga kandang sebelumnya, dia sudah hadir di SUGBK. Tapi dia belum turun bertanding karena Maarten Paes tampil penuh.
Namun, saat itu, Emil mengakui sudah merasakan energi luar biasa yang disulutkan para supporter Garuda. Baik sebelum laga, saat pertandingan, hingga setelah duel melawan Bahrain usai.
“Kami kesulitan mendengar instruksi pelatih (karena gemuruh suporter),” ujarnya mengenai kesan yang didapatnya di bangku cadangan.
Emil mendapatkan kepercayaan seiring absennya Maarten Paes dalam matchday 9 melawan TIongkok. Paes harus menjalani skorsing akumulasi kartu kuning.
Nanti malam Emil diharapkan mampu membendung lawan yang dikenal memiliki counter attack berbahaya. Hal itu merujuk pada pertemuan pertama (15/10/2024). Di mana, Indonesia yang unggul ball possesion 76 persen berbanding 24 persen harus mengakui keunggulan tuan rumah Tiongkok dengan skor 2-1.
Mengenai itu, Emil menyebutkan bahwa tim pelatih sudah melakukan simulasi bagaimana antisipasi counter attack lawan. “Ya ini harus hari-hati agar tidak terjadi. Meskipun semua sudah dipersiapkan. Tapi kami tidak tahu di pertandingan (mungkin) berbeda,” katanya.
Keluarga Datang ke GBK
Tak hanya Emil yang senang. Sang ayah, Edi Mulyadi yang tinggal di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, juga bahagia akhirnya sang putra bakal memperkuat skuad Garuda.
Kamis malam, keluarga inti Emil akan menonton langsung di SUGBK. Edi Mulyadi mengaku tidak ada persiapan khusus. Dirinya hanya menyiapkan beberapa cemilan kesukaan penjaga gawang Palermo itu. Yaitu kue nastar. Edi mengaku tidak berani membawa banyak oleh-oleh. ‘’Konsumsi pemain dibatasi oleh tim pelatih,’’ jelasnya. (*)