25 C
Surabaya
24 May 2025, 1:45 AM WIB

Liga Europa: Tottenham Catat Sejarah di Eropa, Lengkapi Derita Manchester Unitedd

METROTODAY, BILBAO – Lengkap sudah penderitaan Manchester United musim ini. Satu-satunya gelar tersisa yang bisa mereka kejar di pengujung musim, trofi Liga Europa, lepas ke tangan rival.

United menyerah pada rival sesame tim Inggris Tottenham Hotspur. Laga final yang berlangsung di San Mames, Bilbao, Spanyol, berakhir dengan kdudukan 1-0 untuk Spurs, julukan Tottenham.

Spurs pun mengukir sejarah baru di kancah Eropa dengan mengangkat trofi Eropa pertamanya setelah lebih dari 40 tahun. Kemenangan ini juga menjadi gelar besar pertama Spurs sejak mereka menjuarai Piala Liga Inggris pada 2008.

Di level Eropa, terakhir kali Tottenham mencicipi manisnya gelar adalah saat menjuarai UEFA Cup (cikal bakal Europa League) pada edisi 1984.

Gol tunggal Tottenham dicetak oleh Brennan Johnson di pengujung babak pertama.

Pape Mate-Sarr mengirim bola ke kotak penalti, bek United Luke Shaw dan Johnson berduel merebut bola, yang kemudian memantul dan melewati Onana masuk ke sudut gawang.

Betapa tak beruntungnya The Red Devils-julukan United, dalam laga Kamis dini hari (22/5). Mereka sangat dominan dalam penguasaan bola. Menariknya, Spurs memenangi laga final hanya dengan 27% penguasaan bola.

Selain Johnson sang pencetak gol, salah satu bintang lapangan Spurs lainnya adalah Guglielmo Vicario. Iper asal Italia itu melakukan lima penyelamatan penting, termasuk satu di antaranya pada menit-menit akhir saat ia menepis sundulan berbahaya dari Luke Shaw.

Tak hanya Vicario, bek Van de Ven juga pantas mendapat kredit khusus. Ketika Hojlund mengira sundulannya bakal membawa United menyamakan kedudukan, Van de Ven muncul bak penyelamat dan menghalau bola tepat di garis gawang.

Bagi para penggemar Spurs, ini juga menjadi pelipur lara setelah enam tahun lalu tim kesayangannya gagal juara di final Liga Champions melawan Liverpool. Sebaliknya, hasil ini menjadi kabar buruk bagi Manchester United. Kekalahan ini makin menekan posisi Ruben Amorim sebagai pelatih.

United menderita kekalahan ke-21 musim ini dan keempat dari Spurs, yang berhasil meraih trofi Liga Europa ketiga mereka.

Amorim mengatakan bahwa memenangkan trofi tidak akan menyelesaikan banyak masalah mendalam yang dimiliki United, tetapi bisa menjadi fondasi yang baik untuk masa depan. Namun, United pulang dari Bilbao bahkan tanpa itu.

“Kami gagal mencetak gol lagi, itu membuat sulit untuk memenangkan pertandingan,” kata Amorim.

Hanya untuk kedua kalinya dalam 35 tahun, United tidak akan bermain di kompetisi Eropa musim depan. “Bagi klub seperti Manchester United, ini jauh dari cukup baik,” kata Luke Shaw seperti dikutip situs resmi UEFA. (*)

SUSUNAN PEMAIN

Tottenham (4-2-3-1): 1-Guglielmo Vicario (g), 17-Cristian Romero, 23-Pedro Porro, 37-Mickey van de Ven, 13-Destiny Udogie; 30-Rodrigo Bentancur, 8-Yves Bissouma; 29-Pape Sarr (14-Archie Gray 90′), 9-Richarlison (7-Son Heung-min 67′), 22-Brennan Johnson (4-Kevin Danso 79′);19-Dominic Solanke. Pelatih: Ange Postecoglou

Man United (4-5-1) : 24-Andre Onana (g); 3-Noussair Mazroui (20-Diogo Dalot 85′), 5-Harry Maguire, 15-Leny Yoro, 23-Luke Shaw; 13-Patrick Dorgu, 18-Casemiro, 8-Bruno Fernandes, 7-Mason Mount (17-Alejandro Garnacho 71′), 16-Amad Diallo; 9-Rasmus Hojlund (11-Johan Zirkzee 71′). Pelatih: Ruben Amorim

.

 

METROTODAY, BILBAO – Lengkap sudah penderitaan Manchester United musim ini. Satu-satunya gelar tersisa yang bisa mereka kejar di pengujung musim, trofi Liga Europa, lepas ke tangan rival.

United menyerah pada rival sesame tim Inggris Tottenham Hotspur. Laga final yang berlangsung di San Mames, Bilbao, Spanyol, berakhir dengan kdudukan 1-0 untuk Spurs, julukan Tottenham.

Spurs pun mengukir sejarah baru di kancah Eropa dengan mengangkat trofi Eropa pertamanya setelah lebih dari 40 tahun. Kemenangan ini juga menjadi gelar besar pertama Spurs sejak mereka menjuarai Piala Liga Inggris pada 2008.

Di level Eropa, terakhir kali Tottenham mencicipi manisnya gelar adalah saat menjuarai UEFA Cup (cikal bakal Europa League) pada edisi 1984.

Gol tunggal Tottenham dicetak oleh Brennan Johnson di pengujung babak pertama.

Pape Mate-Sarr mengirim bola ke kotak penalti, bek United Luke Shaw dan Johnson berduel merebut bola, yang kemudian memantul dan melewati Onana masuk ke sudut gawang.

Betapa tak beruntungnya The Red Devils-julukan United, dalam laga Kamis dini hari (22/5). Mereka sangat dominan dalam penguasaan bola. Menariknya, Spurs memenangi laga final hanya dengan 27% penguasaan bola.

Selain Johnson sang pencetak gol, salah satu bintang lapangan Spurs lainnya adalah Guglielmo Vicario. Iper asal Italia itu melakukan lima penyelamatan penting, termasuk satu di antaranya pada menit-menit akhir saat ia menepis sundulan berbahaya dari Luke Shaw.

Tak hanya Vicario, bek Van de Ven juga pantas mendapat kredit khusus. Ketika Hojlund mengira sundulannya bakal membawa United menyamakan kedudukan, Van de Ven muncul bak penyelamat dan menghalau bola tepat di garis gawang.

Bagi para penggemar Spurs, ini juga menjadi pelipur lara setelah enam tahun lalu tim kesayangannya gagal juara di final Liga Champions melawan Liverpool. Sebaliknya, hasil ini menjadi kabar buruk bagi Manchester United. Kekalahan ini makin menekan posisi Ruben Amorim sebagai pelatih.

United menderita kekalahan ke-21 musim ini dan keempat dari Spurs, yang berhasil meraih trofi Liga Europa ketiga mereka.

Amorim mengatakan bahwa memenangkan trofi tidak akan menyelesaikan banyak masalah mendalam yang dimiliki United, tetapi bisa menjadi fondasi yang baik untuk masa depan. Namun, United pulang dari Bilbao bahkan tanpa itu.

“Kami gagal mencetak gol lagi, itu membuat sulit untuk memenangkan pertandingan,” kata Amorim.

Hanya untuk kedua kalinya dalam 35 tahun, United tidak akan bermain di kompetisi Eropa musim depan. “Bagi klub seperti Manchester United, ini jauh dari cukup baik,” kata Luke Shaw seperti dikutip situs resmi UEFA. (*)

SUSUNAN PEMAIN

Tottenham (4-2-3-1): 1-Guglielmo Vicario (g), 17-Cristian Romero, 23-Pedro Porro, 37-Mickey van de Ven, 13-Destiny Udogie; 30-Rodrigo Bentancur, 8-Yves Bissouma; 29-Pape Sarr (14-Archie Gray 90′), 9-Richarlison (7-Son Heung-min 67′), 22-Brennan Johnson (4-Kevin Danso 79′);19-Dominic Solanke. Pelatih: Ange Postecoglou

Man United (4-5-1) : 24-Andre Onana (g); 3-Noussair Mazroui (20-Diogo Dalot 85′), 5-Harry Maguire, 15-Leny Yoro, 23-Luke Shaw; 13-Patrick Dorgu, 18-Casemiro, 8-Bruno Fernandes, 7-Mason Mount (17-Alejandro Garnacho 71′), 16-Amad Diallo; 9-Rasmus Hojlund (11-Johan Zirkzee 71′). Pelatih: Ruben Amorim

.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/