4 November 2025, 10:49 AM WIB

Bupati Sidoarjo Subandi: Kirab Budaya Simbol Harmonisasi dan Eratnya Silaturahmi

METRO TODAY, SIDOARJO – Ribuan warga berduyun-duyun ke Simpang Lima untuk menyaksikan Kirab Budaya yang dipersembahkan oleh Klenteng Tri Dharma Teng Swie Bio pada Minggu (2/11/2025). Bupati Sidoarjo Subandi menyatakan salut karena kirab budaya itu menjadi simbol persaudaraan dan harmonisasi.

Peserta Kirab Budaya berasal dari berbagai latar belakang etnis. Pertunjukan barongsai, liang-liong, parade reog, dan sebagainya menyemarakkan acara. Ada pula tumpeng raksasa, gunungan sayur dan buah-buahan.

”Kirab budaya ini menjadi simbol harmoni, toleransi, dan persaudaraan,” kata Bupati Sidoarjo Subandi yang menghadiri langsung acara tersebut.

Dia menyatakan sangat mengapresiasi persembahan seluruh panitia yang mempersiapkan kegiatan ini dengan semangat dan kebersamaan. Selain melestarikan budaya dan sejarah, Kirab Budaya ini mampu mempererat tali silaturahmi antarumat beragama.

Bupati Sidoarjo Subandi memukul gong didampingi anggota DPRD Sidoarjo asal Krian M. Nizar saat pemberangkatan Kirab Budaya di Klenteng Tri Dharma Teng Swie Bio. (Foto: METRTO TODAY)

Kegiatan ini perlu dilestarikan. Dikembangkan sebagai acara tahunan. Kirab budaya seperti ini mengajarkan nilai-nilai luhur persatuan, gotong royong, dan kebhinekaan yang menjadi kekuatan masyarakat kita.

”Agar Sidoarjo selalu aman, damai, dan rukun,” ujar Bupati Subandi.

Acara Kirab Budaya ini juga bukan hanya bentuk penghormatan kepada nilai-nilai spiritual, tetapi juga wujud nyata pelestarian budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian dari kekayaan tradisi di Kabupaten Sidoarjo.

Pelestarian budaya tidak hanya menjadi tugas komunitas tertentu, tapi merupakan tanggung jawab bersama. Dari budaya, kita belajar tentang nilai, sejarah, dan jati diri.

”Dari perjalanan kita, kita membangun masa depan yang lebih kuat dan bersatu,” ucap Bupati Subandi.

 

Atraksi liang-liong peserta Kirab Budaya di Krian, Sidoarjo. (Foto: METRO TODAY)

Ketua Panitia Kirab Budaya Wang Chenfung atau yang akrab disapa Hengki menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur atas berkah yang diterima masyarakat. Sekaligus memperingati ulang tahun Klenteng Tri Dharma Teng Swie Bio.

”Kita adakan sebagai rasa syukur dan mengingatkan generasi muda bahwa kita masih punya budaya dari leluhur,” ujarnya.

Hengki menambahkan, kegiatan tersebut merupakan permintaan umat lintas agama di Krian. Persiapan dilakukan selama 3 bulan. Antusiasme masyarakat dan komunitas lintas iman sangat tinggi. Ada 39 organisasi lintas iman yang ikut terlibat. Semua murni swadaya masyarakat.

”Jadi, kita sama-sama rukun, damai, dan guyub,” tuturnya.

Menurut Hengki, banyak sekali pihak yang ikut terlibat.  Ada delapan kelenteng dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Ada pula yang datang jauh-jauh dari Jombang. Malah, ada permintaan dari Jawa Tengah dan Jakarta yang ingin ikut.

”Tapi, karena tempat terbatas, belum bisa kami tampung semua,” jelasnya. (MT)

METRO TODAY, SIDOARJO – Ribuan warga berduyun-duyun ke Simpang Lima untuk menyaksikan Kirab Budaya yang dipersembahkan oleh Klenteng Tri Dharma Teng Swie Bio pada Minggu (2/11/2025). Bupati Sidoarjo Subandi menyatakan salut karena kirab budaya itu menjadi simbol persaudaraan dan harmonisasi.

Peserta Kirab Budaya berasal dari berbagai latar belakang etnis. Pertunjukan barongsai, liang-liong, parade reog, dan sebagainya menyemarakkan acara. Ada pula tumpeng raksasa, gunungan sayur dan buah-buahan.

”Kirab budaya ini menjadi simbol harmoni, toleransi, dan persaudaraan,” kata Bupati Sidoarjo Subandi yang menghadiri langsung acara tersebut.

Dia menyatakan sangat mengapresiasi persembahan seluruh panitia yang mempersiapkan kegiatan ini dengan semangat dan kebersamaan. Selain melestarikan budaya dan sejarah, Kirab Budaya ini mampu mempererat tali silaturahmi antarumat beragama.

Bupati Sidoarjo Subandi memukul gong didampingi anggota DPRD Sidoarjo asal Krian M. Nizar saat pemberangkatan Kirab Budaya di Klenteng Tri Dharma Teng Swie Bio. (Foto: METRTO TODAY)

Kegiatan ini perlu dilestarikan. Dikembangkan sebagai acara tahunan. Kirab budaya seperti ini mengajarkan nilai-nilai luhur persatuan, gotong royong, dan kebhinekaan yang menjadi kekuatan masyarakat kita.

”Agar Sidoarjo selalu aman, damai, dan rukun,” ujar Bupati Subandi.

Acara Kirab Budaya ini juga bukan hanya bentuk penghormatan kepada nilai-nilai spiritual, tetapi juga wujud nyata pelestarian budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian dari kekayaan tradisi di Kabupaten Sidoarjo.

Pelestarian budaya tidak hanya menjadi tugas komunitas tertentu, tapi merupakan tanggung jawab bersama. Dari budaya, kita belajar tentang nilai, sejarah, dan jati diri.

”Dari perjalanan kita, kita membangun masa depan yang lebih kuat dan bersatu,” ucap Bupati Subandi.

 

Atraksi liang-liong peserta Kirab Budaya di Krian, Sidoarjo. (Foto: METRO TODAY)

Ketua Panitia Kirab Budaya Wang Chenfung atau yang akrab disapa Hengki menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur atas berkah yang diterima masyarakat. Sekaligus memperingati ulang tahun Klenteng Tri Dharma Teng Swie Bio.

”Kita adakan sebagai rasa syukur dan mengingatkan generasi muda bahwa kita masih punya budaya dari leluhur,” ujarnya.

Hengki menambahkan, kegiatan tersebut merupakan permintaan umat lintas agama di Krian. Persiapan dilakukan selama 3 bulan. Antusiasme masyarakat dan komunitas lintas iman sangat tinggi. Ada 39 organisasi lintas iman yang ikut terlibat. Semua murni swadaya masyarakat.

”Jadi, kita sama-sama rukun, damai, dan guyub,” tuturnya.

Menurut Hengki, banyak sekali pihak yang ikut terlibat.  Ada delapan kelenteng dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Ada pula yang datang jauh-jauh dari Jombang. Malah, ada permintaan dari Jawa Tengah dan Jakarta yang ingin ikut.

”Tapi, karena tempat terbatas, belum bisa kami tampung semua,” jelasnya. (MT)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/