METROTODAY, SURABAYA – Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Budi Santoso, memberikan angin segar bagi UMKM Namira Ecoprint di Surabaya.
Saat meninjau langsung proses pembuatan batik ecoprint di Jalan Wisma Kedung Asem, Kamis (13/11), Mendag menyatakan komitmennya untuk mendukung UMKM ini menembus pasar ekspor yang lebih luas.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata dukungan pemerintah terhadap pengembangan UMKM lokal agar mampu bersaing di kancah global.
Budi Santoso tak hanya terkesan dengan omzet tahunan Namira Ecoprint yang mencapai Rp1 miliar, tetapi juga antusias mencoba langsung proses pembuatan batik ramah lingkungan ini.

“Saya sangat mengapresiasi inovasi dan kualitas produk dari Namira Ecoprint. Ini adalah contoh UMKM yang mampu memanfaatkan potensi lokal dan menciptakan produk bernilai tinggi,” kata Budi.
Budi juga memaparkan berbagai program pemerintah yang dirancang untuk membantu UMKM mengembangkan bisnisnya, termasuk program UMKM Ekspor yang memberikan fasilitas khusus untuk berjualan di luar negeri.
“Kami memiliki Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di berbagai negara yang siap membantu UMKM memasarkan produknya. Selain itu, kami juga berupaya memfasilitasi agar produk UMKM bisa masuk ke pasar modern dengan standar kualitas yang terjamin,” jelasnya.
Sementara itu data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa program UMKM Ekspor telah mencatatkan nilai ekspor sebesar 130,17 juta dolar AS pada periode Januari hingga Oktober 2025. Sementara itu, sebanyak 1.049 UMKM telah difasilitasi dalam program business matching.
Didik Eddy Soesilo, pemilik Namira Ecoprint, mengaku sangat terkejut dan terhormat atas kunjungan Mendag.
“Saya benar-benar tidak menyangka akan dikunjungi langsung oleh Bapak Menteri. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk,” ungkap Didik.
Didik juga mengungkapkan bahwa Mendag Budi Santoso berjanji akan membantu Namira Ecoprint dalam memperluas jangkauan pemasaran, termasuk melalui ekspor.
“Tentu kami sangat senang dan bangga untuk memperluas pangsa pasar global,” pungkasnya. (ahm)

