METROTODAY, SURABAYA – Bergabungnya Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, sebagai Dewan Penasehat Global Bloomberg News Economy menjadi sorotan.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair), Prof Rossanto Dwi Handoyo, menilai hal ini sebagai apresiasi internasional terhadap kinerja Jokowi di bidang ekonomi.
“Langkah Bloomberg ini menunjukkan kiprah Jokowi dalam bidang ekonomi yang progresif dalam percaturan dunia. Seperti yang kita tahu beliau menjadi salah satu kepala negara yang berhasil menstabilkan ekonomi negara di masa Covid-19 dan menjadi wajah ekonomi negara berkembang yang terus menunjukkan progress yang baik,” ungkapnya, Rabu (1/10).
Prof Rossanto menegaskan bahwa bergabungnya Jokowi memberikan keuntungan bagi Indonesia.
Bloomberg, sebagai rujukan pelaku ekonomi dunia, dapat memberikan ruang bagi Indonesia untuk lebih dikenal dalam kancah ekonomi global. Kehadiran Jokowi juga menjadi bukti potensi pengembangan ekonomi Indonesia.
“Bergabungnya Jokowi dapat memberikan nilai tambah bagi indonesia seperti meningkatkan kepercayaan investor bagi ekonomi indonesia. Dalam hal ini, Bloomberg melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus naik dan dapat menjadi daya tarik investor asing untuk berinvestasi ke Indonesia di tengah ketidakstabilan ekonomi global akibat kebijakan ekonomi AS,” jelasnya.
Prof Rossanto juga menyebut hal ini sebagai momentum tepat untuk menarik investor asing ke Indonesia. Pemerintah harus bertindak progresif dengan mengambil langkah kebijakan yang berdampak bagi ekonomi.
“Pemerintah dapat membuat blueprint dalam menawarkan investasi di bidang tertentu seperti pertambangan, perkebunan dan bidang lainnya. Dukungan iklim investasi yang baik juga harus terus ditingkatkan seperti perizinan yang jelas serta harmonisasi pemerintah pusat dan daerah yang mendukung investasi asing di Indonesia,” pungkasnya. (ahm)