14 September 2025, 2:43 AM WIB

Harga Ayam di Surabaya Meroket, Pedagang Lesu, Emak Emak Menjerit

METROTODAY, SURABAYA – Harga daging ayam potong di pasar tradisional Surabaya melonjak tajam dalam sepekan terakhir, membuat pedagang kelimpungan dan pembeli, terutama emak-emak, menjerit.

Bagaimana tidak, harga kini mencapai Rp 40 ribu per kilogram, naik Rp 7 ribu dari harga sebelumnya Rp 33 ribu.

Seperti di Pasar Dukuh Kupang, Surabaya, kenaikan harga daging ayam membuat omzet pedagang terjun bebas. Diduga, mahalnya harga pakan ayam dan menipisnya pasokan menjadi biang kerok meroketnya harga ayam.

“Biasanya saya bisa jual 70 kilogram sehari, sekarang cuma 50 kilogram. Pembeli pada ngurangi belinya,” ujar Pudji Rahayu, seorang pedagang ayam di Pasar Dukuh Kupang, Jumat (12/9).

Kenaikan harga ini tentu saja membuat para emak-emak pusing tujuh keliling. Suwarti, seorang pembeli di Pasar Dukuh Kupang, mengaku terpaksa memutar otak untuk mengatur keuangan keluarga.

“Semua harga kebutuhan pokok naik, termasuk ayam. Ya, harus pinter-pinter ngatur uang belanja,” ujar Suwarti.

Baik pedagang maupun pembeli berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi masalah ini. Mereka berharap harga ayam bisa segera stabil agar beban masyarakat tidak semakin berat.

“Pemerintah harus segera ambil tindakan. Kasihan kita-kita ini,” harapnya.

Kenaikan harga ayam ini menambah daftar panjang masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat Surabaya.

Sebelumnya, harga telur, cabai, dan bawang juga mengalami kenaikan. Jika pemerintah tidak segera bertindak, bukan tidak mungkin kondisi ini akan memicu gejolak sosial di masyarakat. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Harga daging ayam potong di pasar tradisional Surabaya melonjak tajam dalam sepekan terakhir, membuat pedagang kelimpungan dan pembeli, terutama emak-emak, menjerit.

Bagaimana tidak, harga kini mencapai Rp 40 ribu per kilogram, naik Rp 7 ribu dari harga sebelumnya Rp 33 ribu.

Seperti di Pasar Dukuh Kupang, Surabaya, kenaikan harga daging ayam membuat omzet pedagang terjun bebas. Diduga, mahalnya harga pakan ayam dan menipisnya pasokan menjadi biang kerok meroketnya harga ayam.

“Biasanya saya bisa jual 70 kilogram sehari, sekarang cuma 50 kilogram. Pembeli pada ngurangi belinya,” ujar Pudji Rahayu, seorang pedagang ayam di Pasar Dukuh Kupang, Jumat (12/9).

Kenaikan harga ini tentu saja membuat para emak-emak pusing tujuh keliling. Suwarti, seorang pembeli di Pasar Dukuh Kupang, mengaku terpaksa memutar otak untuk mengatur keuangan keluarga.

“Semua harga kebutuhan pokok naik, termasuk ayam. Ya, harus pinter-pinter ngatur uang belanja,” ujar Suwarti.

Baik pedagang maupun pembeli berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi masalah ini. Mereka berharap harga ayam bisa segera stabil agar beban masyarakat tidak semakin berat.

“Pemerintah harus segera ambil tindakan. Kasihan kita-kita ini,” harapnya.

Kenaikan harga ayam ini menambah daftar panjang masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat Surabaya.

Sebelumnya, harga telur, cabai, dan bawang juga mengalami kenaikan. Jika pemerintah tidak segera bertindak, bukan tidak mungkin kondisi ini akan memicu gejolak sosial di masyarakat. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/