METROTODAY, JAKARTA – Visi pembentukan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang digagas pemerintah saat ini disebut sangat selaras dengan pemikiran Margono Djojohadikusumo, salah satu tokoh penting peletak sistem Ekonomi Pancasila di Indonesia.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Ferry Juliantono, dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada Jumat (20/6).
“Bapak Margono Djojohadikusumo adalah perumus rencana pembangunan semesta berencana, pembangunan desa, dan koperasi yang terlibat industri dari hulu hingga hilir,” kata Ferry.
Ia menambahkan bahwa pemikiran Margono, bersama dengan Bung Hatta, menjadi dasar sistem Ekonomi Pancasila yang sejalan dengan semangat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut Ferry, Margono adalah sosok yang meletakkan fondasi kuat bagi pembangunan berbasis desa. Konsep ekonomi desa yang digagasnya mendorong demokrasi ekonomi tumbuh subur di tengah masyarakat, khususnya di pedesaan, melalui wadah koperasi.
“Semua pemikiran dari Margono Djojohadikusumo tertuang dalam naskah konstitusi kita dan pola rencana pembangunan semesta berencana. Dari situlah dimulai pembangunan desa,” jelas Ferry.
Dalam perencanaan tersebut, telah diletakkan pokok-pokok pikiran tentang pembangunan ekonomi dan keuangan yang inklusif.
Ferry juga menjelaskan adanya “benang merah” pemikiran Margono Djojohadikusumo yang kemudian dilanjutkan oleh putranya, Sumitro Djojohadikusumo, salah satu pendiri Induk Koperasi Pegawai Negeri.
Kini, warisan pemikiran ini diteruskan oleh putra Sumitro, yaitu Presiden Prabowo Subianto, melalui program strategis Kopdes Merah Putih.
Sebagai Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, Ferry menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata sinergi lintas kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah. Upaya ini dilandasi oleh Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 dan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025.
“Presiden Prabowo Subianto ingin koperasi menjadi solusi nyata di desa untuk mengurangi kemiskinan, menghapus praktik rentenir, menyediakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi rakyat dari akar rumput,” pungkas Ferry. (red)