METROTODAY, SURABAYA – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, tidak mempermasalahkan banyaknya pemain diaspora yang memilih bermain di Liga Indonesia dibandingkan liga-liga Eropa.
Menurut pelatih asal Belanda ini, pemain naturalisasi yang bermain di kompetisi Super League justru bisa mendapatkan menit bermain yang lebih banyak daripada di klub sebelumnya.
Kompetisi Super League musim 2025/2026 diramaikan dengan kedatangan sejumlah pemain baru berlabel Timnas Indonesia.
Bahkan, di antaranya merupakan pemain diaspora yang sebelumnya merumput di klub Eropa.
Dua pemain Timnas Indonesia yang sebelumnya membela klub Liga Belanda, Tom Haye dan Eliano Reijnders, kini berseragam Persib Bandung.
Sebelumnya, ada Rafael Struick yang bergabung dengan Dewa United, dan striker Timnas Indonesia U23, Jens Raven, yang memilih bermain di Bali United. Serta, di Persija Jakarta ada nama bek Timnas Indonesia keturunan Spanyol, Jordi Amat.
Banyaknya pemain naturalisasi yang memilih bermain di Super League dibandingkan liga Eropa tidak dipermasalahkan oleh pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert.
“Menurut saya yang terpenting adalah pemain mendapatkan menit bermain lebih banyak daripada di klub sebelumnya. Dengan menit bermain lebih banyak, pemain akan semakin berkembang dan berdampak positif bagi Timnas Garuda” ujar Kluivert, Rabu (10/9).
Selain itu ia juga berharap para pemain bisa bermain secara teratur dan banyak diturunkan dalam setiap laga.
“Ya, saya pikir itu bagus. Anda tahu, hal yang paling penting adalah mereka bermain secara teratur. Di PEC Zwolle, Eliano Reijnders tidak bermain banyak, tapi saya pikir di Persib Bandung dia akan bermain lebih banyak dan memiliki lebih banyak menit bermain, dan itu sangat penting,” ujarnya.
Selain bermain di kompetisi Indonesia, tak sedikit pemain Timnas Indonesia hasil naturalisasi bermain di klub Asia Tenggara, seperti Shayne Pattynama dan Sandy Walsh yang bermain di Buriram United, klub Liga Thailand. (ahm)