10 September 2025, 23:26 PM WIB

Menghadapi Tantangan Masa Depan: Kurikulum 2025 Fokus pada Deep Learning dan Kecerdasan Buatan

METROTODAY, SIDOARJO – Di era globalisasi yang semakin maju, pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan besar. Kurikulum yang berlaku harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan dunia yang berubah cepat.

Kurikulum 2025 merupakan langkah pemerintah untuk memperkenalkan sistem pendidikan yang lebih inovatif dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Dengan mengusung konsep deep learning, kurikulum ini bertujuan tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membekali siswa dengan kemampuan untuk menerapkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah Kurikulum Merdeka yang sudah diperkenalkan pada 2022, perubahan ini diharapkan dapat mendorong sistem pendidikan yang lebih berkualitas dan relevan dengan perkembangan dunia.

Penerapan Deep Learning: Pembelajaran yang Mendalam dan Aplikatif

Salah satu konsep utama yang akan diterapkan dalam Kurikulum 2025 adalah deep learning, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa untuk memahami materi secara mendalam, bukan sekadar menghafal.

Pembelajaran mendalam ini akan meningkatkan kemampuan siswa untuk menghubungkan konsep-konsep yang dipelajari dengan pengalaman kehidupan nyata, sehingga pengetahuan yang mereka peroleh lebih mudah dipahami dan tidak mudah dilupakan.

Dikutip dari laman dikdasmen, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menekankan pentingnya tiga aspek dalam deep learning. Yakni mindful (sadar), meaningful (bermakna), dan joyful (menyenangkan).

Mindful mengajarkan siswa untuk lebih sadar akan proses pembelajaran dan relevansi materi dengan kehidupan mereka.

Meaningful memastikan bahwa pembelajaran yang dilakukan memberi dampak positif dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Terakhir, joyful menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, agar siswa tetap termotivasi untuk belajar.

Kurikulum 2025 tidak hanya fokus pada penguasaan materi akademik, tetapi juga pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, serta pemecahan masalah yang akan sangat berguna di masa depan.

Pengenalan Coding dan Kecerdasan Buatan (AI) di Kurikulum 2025

Salah satu terobosan besar dalam Kurikulum 2025 adalah pengenalan mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI), yang akan menjadi bagian dari kurikulum di tingkat SD kelas atas dan SMP.

Keterampilan dalam teknologi dan penguasaan digital sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Dengan memahami dasar-dasar pemrograman dan AI, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan teknologi yang semakin kompleks.

Namun, penerapan mata pelajaran coding dan AI ini tidak langsung diterapkan di semua sekolah.

Hal ini bergantung pada kesiapan infrastruktur sekolah, seperti akses internet dan perangkat teknologi yang memadai.

Pemerintah juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) untuk memastikan bahwa guru mendapatkan pelatihan yang cukup untuk mengajarkan mata pelajaran ini dengan efektif.

Pengenalan coding dan AI di tingkat dasar ini akan membuka peluang besar bagi siswa untuk berkembang dalam bidang teknologi yang sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja masa depan.

Kesiapan Guru dan Infrastruktur Pendidikan

Keberhasilan implementasi Kurikulum 2025 sangat bergantung pada kesiapan guru dan fasilitas pendidikan. Guru harus memahami esensi dari kurikulum baru ini, termasuk penerapan metode deep learning dalam setiap mata pelajaran.

Oleh karena itu, pelatihan intensif dan workshop menjadi langkah penting yang akan dilakukan pemerintah untuk memastikan guru siap menghadapi perubahan.

Selain itu, sekolah juga harus mempersiapkan infrastruktur yang memadai, seperti akses internet yang cepat dan perangkat belajar yang modern.

Selain pengembangan kompetensi guru, sekolah juga perlu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan adaptif, di mana setiap siswa dapat berkembang sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga pendidikan untuk bekerja sama dalam meningkatkan fasilitas dan sarana pendidikan agar kurikulum baru ini dapat diterapkan dengan optimal di seluruh Indonesia. (elfira/red)

METROTODAY, SIDOARJO – Di era globalisasi yang semakin maju, pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan besar. Kurikulum yang berlaku harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan dunia yang berubah cepat.

Kurikulum 2025 merupakan langkah pemerintah untuk memperkenalkan sistem pendidikan yang lebih inovatif dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Dengan mengusung konsep deep learning, kurikulum ini bertujuan tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membekali siswa dengan kemampuan untuk menerapkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah Kurikulum Merdeka yang sudah diperkenalkan pada 2022, perubahan ini diharapkan dapat mendorong sistem pendidikan yang lebih berkualitas dan relevan dengan perkembangan dunia.

Penerapan Deep Learning: Pembelajaran yang Mendalam dan Aplikatif

Salah satu konsep utama yang akan diterapkan dalam Kurikulum 2025 adalah deep learning, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa untuk memahami materi secara mendalam, bukan sekadar menghafal.

Pembelajaran mendalam ini akan meningkatkan kemampuan siswa untuk menghubungkan konsep-konsep yang dipelajari dengan pengalaman kehidupan nyata, sehingga pengetahuan yang mereka peroleh lebih mudah dipahami dan tidak mudah dilupakan.

Dikutip dari laman dikdasmen, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menekankan pentingnya tiga aspek dalam deep learning. Yakni mindful (sadar), meaningful (bermakna), dan joyful (menyenangkan).

Mindful mengajarkan siswa untuk lebih sadar akan proses pembelajaran dan relevansi materi dengan kehidupan mereka.

Meaningful memastikan bahwa pembelajaran yang dilakukan memberi dampak positif dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Terakhir, joyful menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, agar siswa tetap termotivasi untuk belajar.

Kurikulum 2025 tidak hanya fokus pada penguasaan materi akademik, tetapi juga pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, serta pemecahan masalah yang akan sangat berguna di masa depan.

Pengenalan Coding dan Kecerdasan Buatan (AI) di Kurikulum 2025

Salah satu terobosan besar dalam Kurikulum 2025 adalah pengenalan mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI), yang akan menjadi bagian dari kurikulum di tingkat SD kelas atas dan SMP.

Keterampilan dalam teknologi dan penguasaan digital sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Dengan memahami dasar-dasar pemrograman dan AI, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan teknologi yang semakin kompleks.

Namun, penerapan mata pelajaran coding dan AI ini tidak langsung diterapkan di semua sekolah.

Hal ini bergantung pada kesiapan infrastruktur sekolah, seperti akses internet dan perangkat teknologi yang memadai.

Pemerintah juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) untuk memastikan bahwa guru mendapatkan pelatihan yang cukup untuk mengajarkan mata pelajaran ini dengan efektif.

Pengenalan coding dan AI di tingkat dasar ini akan membuka peluang besar bagi siswa untuk berkembang dalam bidang teknologi yang sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja masa depan.

Kesiapan Guru dan Infrastruktur Pendidikan

Keberhasilan implementasi Kurikulum 2025 sangat bergantung pada kesiapan guru dan fasilitas pendidikan. Guru harus memahami esensi dari kurikulum baru ini, termasuk penerapan metode deep learning dalam setiap mata pelajaran.

Oleh karena itu, pelatihan intensif dan workshop menjadi langkah penting yang akan dilakukan pemerintah untuk memastikan guru siap menghadapi perubahan.

Selain itu, sekolah juga harus mempersiapkan infrastruktur yang memadai, seperti akses internet yang cepat dan perangkat belajar yang modern.

Selain pengembangan kompetensi guru, sekolah juga perlu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan adaptif, di mana setiap siswa dapat berkembang sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga pendidikan untuk bekerja sama dalam meningkatkan fasilitas dan sarana pendidikan agar kurikulum baru ini dapat diterapkan dengan optimal di seluruh Indonesia. (elfira/red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/