METROTODAY, SURABAYA – Dini hari yang seharusnya tenang di Kota Pahlawan berubah mencekam. Aksi tawuran brutal antar kelompok pecah di Jalan Embong Malang, Surabaya, pada Minggu (24/8) dini hari.
Bentrokan ini melibatkan penggunaan senjata tajam dan balok kayu, menyebabkan beberapa korban luka-luka.
Menurut kesaksian salah seorang warga, Supri, tawuran dimulai sekitar pukul 01.30 WIB. “Sudah mulai pukul 01.30 tadi mereka tawuran,” ujarnya.
Supri menambahkan bahwa situasi memanas hingga pagi hari. “Ada korbannya tadi berdarah-darah. Warga yang tahu kabur semua,” ungkapnya, menggambarkan betapa menakutkannya situasi tersebut.
Menanggapi kejadian ini, pihak kepolisian langsung bergerak cepat. Kapolsek Tegalsari, Kompol Riski Santoso, menjelaskan bahwa akses Jalan Embong Malang segera ditutup untuk mencegah tawuran susulan.

“Untuk menetralisir situasi, petugas Polsek Genteng kolaborasi dengan Polsek Tegalsari dari Polrestabes Surabaya melaksanakan rekayasa lalu lintas pengalihan arus,” kata Riski.
Berdasarkan laporan, dua kelompok tersebut terlibat aksi kejar-kejaran dari sekitar Hotel 88 Embong Malang hingga mendekati kawasan Hotel JW Marriott.
Polisi berhasil memecah massa dan membuka kembali jalan. Saat ini, mediasi tengah dilakukan.
“Untuk massa sudah kita pecah dan jalan sudah dibuka. Kami pertemukan dulu tokoh-tokohnya atau pimpinan sekarang masih proses mediasi di Polres (Polrestabes Surabaya),” jelas Riski.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Grandika, menyatakan bahwa pemicu tawuran masih dalam penyelidikan.
“Yang jelas karena selisih paham, kemudian antara dua kubu saling kerahkan massa akhirnya gesekan. Tapi untuk pastinya kita dalami,” ungkapnya.
Grandika juga menambahkan bahwa pihak kepolisian masih mengumpulkan data terkait korban luka-luka.
“Masih kita dalami korban. Tapi sementara tadi lempar-lempar sabet-sabet ada. Tapi nanti kita pastikan nunggu laporan,” ucapnya.
Hingga kini, anggota gabungan dari Polsek Genteng dan Polrestabes Surabaya masih berjaga di lokasi untuk memastikan situasi tetap kondusif.
“Masih ini kami di sini karena kita nunggu hasil mediasi di Polres seperti apa. Kita masih standby,” pungkas Riski. (ahm)