24 August 2025, 16:20 PM WIB

Evaluasi Pasca-Kasus Balita Meninggal Akibat Cacing, Posyandu dan Puskesmas Kembali Diaktifkan

METROTODAY, SURABAYA – Meninggalnya seorang balita bernama Raya di Sulabumi, Jawa Barat, akibat infeksi cacing yang parah, beberapa waktu lalu, menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan evaluasi menyeluruh dan akan mengaktifkan kembali peran puskesmas dan posyandu untuk mengawasi kesehatan masyarakat.

Saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) usai menghadiri acara pengukuhan guru besar bidang kepakaran fisiologi olahraga, Pratikno menyatakan keterkejutannya atas kejadian tragis yang menimpa balita Raya.

“Oleh karena itu, kami sudah melakukan evaluasi secara seluruhan, mengaktifkan pemerintah desa dan juga mengaktifkan posyandu puskesmas agar yang namanya kartu tanda penduduk, kartu keluarga dan anggota BPJS itu harus dikawal bahwa semua warga negara terdaftar di situ,” ujar Pratikno, Sabtu (23/8).

Ia menambahkan bahwa pemerintah akan memastikan seluruh warga negara terdaftar dalam program BPJS, termasuk mereka yang kesulitan membayar iuran.

Pratikno menjelaskan bahwa Kementerian Sosial memiliki program PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang menanggung iuran BPJS bagi warga miskin.

Jika ada pasien miskin yang belum terdaftar di PBI, maka pemerintah daerah dapat membantu biaya perawatan kesehatannya.

“Pembayarannya gimana misalnya anggota BPJS? Iuran BPJS itu pemerintah melalui Kementerian Sosial itu punya program namanya PBI. Jadi itu adalah iuran yang dibayar oleh pemerintah,” jelasnya.

Selain itu, pemerintah pusat telah menerbitkan peraturan Menteri Desa yang memprioritaskan penggunaan dana desa untuk pelayanan kesehatan dasar, termasuk iuran BPJS dan perbaikan sanitasi.

Kementerian Perumahan juga memiliki program renovasi rumah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Menko PMK mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan konsolidasi dengan kementerian terkait untuk mencegah kasus serupa terulang kembali. Rapat mendadak telah diselenggarakan untuk membahas langkah-langkah perbaikan.

“Jadi kami kemarin kita konsolidasikan agar kasus ini tidak terulang kembali. Makanya kami menganggap kasus itu sebagai sebuah alarm bagi kita semua,” tegas Pratikno.

Pemerintah juga telah menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga balita Raya dan memberikan bantuan. Pratikno menekankan pentingnya perbaikan sistem kesehatan secara nasional agar tidak ada lagi anak Indonesia yang mengalami nasib serupa.

“Kami sudah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga. Terus kemudian kita berikan bantuan kemarin. Dan ini dalam proses, dalam waktu minggu depan, sudah mulai jalan untuk perbaikan. Tapi lebih penting lagi adalah kita harus memperbaiki secara nasional. Jangan sampai ada anak Indonesia mengalami kasus serupa ke depannya,” pungkasnya. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Meninggalnya seorang balita bernama Raya di Sulabumi, Jawa Barat, akibat infeksi cacing yang parah, beberapa waktu lalu, menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan evaluasi menyeluruh dan akan mengaktifkan kembali peran puskesmas dan posyandu untuk mengawasi kesehatan masyarakat.

Saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) usai menghadiri acara pengukuhan guru besar bidang kepakaran fisiologi olahraga, Pratikno menyatakan keterkejutannya atas kejadian tragis yang menimpa balita Raya.

“Oleh karena itu, kami sudah melakukan evaluasi secara seluruhan, mengaktifkan pemerintah desa dan juga mengaktifkan posyandu puskesmas agar yang namanya kartu tanda penduduk, kartu keluarga dan anggota BPJS itu harus dikawal bahwa semua warga negara terdaftar di situ,” ujar Pratikno, Sabtu (23/8).

Ia menambahkan bahwa pemerintah akan memastikan seluruh warga negara terdaftar dalam program BPJS, termasuk mereka yang kesulitan membayar iuran.

Pratikno menjelaskan bahwa Kementerian Sosial memiliki program PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang menanggung iuran BPJS bagi warga miskin.

Jika ada pasien miskin yang belum terdaftar di PBI, maka pemerintah daerah dapat membantu biaya perawatan kesehatannya.

“Pembayarannya gimana misalnya anggota BPJS? Iuran BPJS itu pemerintah melalui Kementerian Sosial itu punya program namanya PBI. Jadi itu adalah iuran yang dibayar oleh pemerintah,” jelasnya.

Selain itu, pemerintah pusat telah menerbitkan peraturan Menteri Desa yang memprioritaskan penggunaan dana desa untuk pelayanan kesehatan dasar, termasuk iuran BPJS dan perbaikan sanitasi.

Kementerian Perumahan juga memiliki program renovasi rumah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Menko PMK mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan konsolidasi dengan kementerian terkait untuk mencegah kasus serupa terulang kembali. Rapat mendadak telah diselenggarakan untuk membahas langkah-langkah perbaikan.

“Jadi kami kemarin kita konsolidasikan agar kasus ini tidak terulang kembali. Makanya kami menganggap kasus itu sebagai sebuah alarm bagi kita semua,” tegas Pratikno.

Pemerintah juga telah menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga balita Raya dan memberikan bantuan. Pratikno menekankan pentingnya perbaikan sistem kesehatan secara nasional agar tidak ada lagi anak Indonesia yang mengalami nasib serupa.

“Kami sudah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga. Terus kemudian kita berikan bantuan kemarin. Dan ini dalam proses, dalam waktu minggu depan, sudah mulai jalan untuk perbaikan. Tapi lebih penting lagi adalah kita harus memperbaiki secara nasional. Jangan sampai ada anak Indonesia mengalami kasus serupa ke depannya,” pungkasnya. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/